Menuju konten utama

Benarkah Jadi Calon Kapolri? Ini Klarifikasi Komjen Suyudi

Bantahan Kepala BNN, Komjen Pol Suyudi Ario Seto, setelah dirinya diisukan akan menjadi calon Kapolri baru. Simak penjelasan selengkapnya.

Benarkah Jadi Calon Kapolri? Ini Klarifikasi Komjen Suyudi
Suyudi Ario Seto saat menyampaikan pemaparan saat konferensi pers terkait kasus penembakan bos rental mobil di Markas Koarmada TNI AL, Jakarta, Senin (6/1/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/foc.

tirto.id - Komjen Pol Suyudi Ario Seto yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) diisukan menjadi calon Kapolri pengganti Listyo Sigit Prabowo. Merespons isu tersebut, Suyudi memberikan klarifikasinya.

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto dikabarkan telah membuat surat presiden (surpres) untuk mengganti Kapolri di tengah desakan pengunduran diri Listyo Sigit dari masyarakat sipil.

Nama Kepala BNN Komjen Pol Suyudi menjadi salah satu nama yang diisukan sebagai pengganti Listyo, selain Komjen Dedi Prasetyo yang kini menjabat sebagai Wakapolri.

Namun, pada akhir pekan lalu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi membantah isu terkait surpres tersebut.

"Sebagaimana juga disampaikan oleh pimpinan DPR bahwa belum ada atau tidak ada surpres [pergantian Kapolri] tersebut," tutur Prasetyo dalam keterangannya pada Sabtu (13/9/2025).

Komjen Pol Suyudi juga kemudian memberikan klarifikasi, membantah bahwa dirinya diajukan Prabowo untuk menjadi Kapolri baru.

Bantahan Komjen Suyudi soal Isu Jadi Kapolri Pengganti Listyo

Pada Senin (15/9), Komjen Pol Suyudi memberikan keterangan terkait isu dirinya diusulkan Presiden jadi Kapolri baru merupakan informasi yang tidak benar.

"Terkait masalah isu yang beredar belakangan ini, ya, saya sampaikan dalam kesempatan ini bahwa isu tersebut tidak benar," kata Suyudi, dikutip dari Antara.

Keterangan tersebut disampaikan Suyudi dalam pertemuan media di Kantor BNN RI, Jakarta. Menurutnya, ia kini tengah fokus dengan tugasnya di BNN.

"Saya sedang fokus melaksanakan tugas di BNN RI. Tolong dukung saya. Jadi, sekali lagi, saya sampaikan bahwa itu tidak benar," katanya.

Sebagai Kepala BNN, Suyudi sebenarnya terbilang baru dilantik oleh Presiden Prabowo, yakni pada 25 Agustus 2025 lalu. Per Senin (15/9), masa jabatan Suyudi sebagai Kepala BNN belum genap satu bulan.

Sebelum dilantik sebagai Kepala BNN pada 25 Agustus, lulusan Akpol (kala itu masih AKABRI) tahun 1994 ini merupakan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten yang menjabat sejak 2024.

Sebagai perwira tinggi, namanya sempat ditugasi beberapa jabatan, termasuk Wakapolda Metro Jaya (2023-2024), Kapolres Metro Jakarta Pusat (2017), hingga Kapolresta Bogor Kota (2016-2017).

Suyudi juga baru saja mendapat kenaikan pangkat dari inspektur jenderal menjadi komisaris jenderal pada Jumat (12/9) lalu. Hal ini membuatnya kini memiliki pangkat jenderal bintang tiga, setingkat di bawah Kapolri sebagai jenderal bintang empat.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kini tengah diterpa desakan untuk mundur dari berbagai koalisi masyarakat sipil.

Desakan tersebut muncul, terutama, pasca ditabrak dan dilindasnya seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan hingga meninggal oleh mobil rantis milik satuan Brimob pada 28 Agustus 2025 lalu.

Peristiwa pelindasan tersebut membuat eskalasi gelombang protes masyarakat sipil memuncak pada akhir Agustus hingga awal September lalu.

Dalam gelombang protes yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat sipil, termasuk buruh dan mahasiswa, desakan pengunduran diri sebagai bentuk tanggung jawab dilayangkan kepada Listyo Sigit, selain tuntutan untuk mereformasi pendekatan Polri dalam menangani aksi protes masyarakat secara sistemik.

Listyo Sigit sendiri kini tengah menjalani tahun kelima sebagai Kapolri sejak dilantik pada 21 Januari 2021 lalu. Hal ini membuatnya menjadi salah satu Kapolri dengan masa jabatan paling lama dalam sejarah kepolisian Indonesia.

Baca juga artikel terkait KAPOLRI atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan