Menuju konten utama
Internasional

Israel dan Suriah Sepakat Gencatan Senjata

Israel dan Suriah dikabarkan telah menyepakati gencatan senjata dengan mendapat dukungan dari Amerika Serikat.

Israel dan Suriah Sepakat Gencatan Senjata
Dampak serangan udara Israel ke Suriah pada 16 Juli 2025. Reuters/Rami Alsayed/NurPhoto

tirto.id - Setelah terlibat konflik panas dalam beberapa hari terakhir, Israel dan Suriah dikabarkan telah menyepakati gencatan senjata. Kesepakatan damai ini mendapat dukungan dari Yordania, Turki, dan beberapa negara tetangga di kawasan tersebut, serta Amerika Serikat (AS).

Utusan AS untuk Suriah yang juga Duta Besar AS untuk Turki, Tom Barrack, menyampaikan hal tersebut melalui akun X resminya. Disebutkan, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa dengan dukungan Amerika Serikat telah menyepakati gencatan senjata.

“Kami menyerukan kepada kaum Druze, Badui, dan Sunni untuk meletakkan senjata mereka seta bersama-sama dengan minoritas lainnya membangun identitas Suriah yang baru untuk bersatu dalam perdamaian dan kesejahteraan bersama negara-negara tetangganya,” cuit Tom Barrack via X, Sabtu (19/7/2025).

Dikutip dari AP, kabar gencatan senjata ini muncul saat bentrokan baru terus terjadi antara kelompok Druze dan klan Arab Badui di Provinsi Sweida, Suriah bagian selatan, yang menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi.

Polemik di Suriah bermula dari bentrokan antara Suku Druze dengan orang-orang Arab Badui. Pemerintah Suriah kemudian mengirimkan pasukan untuk memulihkan keamanan. Namun, pihak Israel menganggap hal tersebut sebagai bentuk keberpihakan Suriah terhadap warga Arab Badui.

Israel pun melancarkan serangan ke Suriah dengan dalih memberi dukungan sekaligus untuk melindungi warga Druze. Area dekat Istana Kepresidenan, gedung Kementerian Pertahanan, bahkan markas besar militer Suriah menjadi sasaran utama serangan Israel.

Bagi Israel, orang-orang Druze adalah kelompok yang setia dan rela membantu militer Zionis. Dalam riwayat sejarahnya, Suku Druze memang pernah berpihak kepada militer Zionis, termasuk ketika pecah perang Arab-Israel pada 1948.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Agung DH