Menuju konten utama
Bacaan Niat Puasa Ramadhan

Bacaan Niat Puasa Ramadhan 1 Bulan Penuh, Apa Hukumnya?

Bacaan niat puasa Ramadhan 2024 untuk 1 bulan penuh, apakah boleh dan apa hukumnya? Dalam mazhab Syafi'i, niat puasa Ramadhan diucapkan setiap hari.

Bacaan Niat Puasa Ramadhan 1 Bulan Penuh, Apa Hukumnya?
Umat Islam membaca Al Quran di Masjid Jami’ An Nawier, Pekojan, Tambora, Jakarta, Senin (4/4/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.

tirto.id - Puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi umat Islam kecuali yang terkena udzur syari'i. Puasa ini dikerjakan selama sebulan penuh pada Ramadhan, yaitu selama 29 atau 30 hari.

Bagaimana hukum niat puasa satu bulan penuh selama Ramadhan? Apakah puasa tetap sah jika niat tidak dibaca setiap hari?

Niat merupakan salah satu syarat sah dalam beribadah, tidak terkecuali untuk puasa. Terdapat perbedaan ketentuan niat puasa wajib dan puasa sunnah. Lantas, apa doa puasa Ramadhan 1 bulan boleh dibaca? Untuk lebih memahaminya, baca terus artikel ini.

Apakah Sah Jika Puasa Lupa Niat?

Niat puasa Ramadhan ini bersifat wajib di dalam hati. Jika seseorang hendak melafalkan atau mengucapkan niat tersebut pada malam hari atau menjelang subuh, ini termasuk perkara sunnah.

Untuk puasa sunnah, niat dapat diucapkan pada pagi hari selama orang tersebut belum makan atau minum setelah subuh. Sementara itu, untuk puasa wajib, niat wajib dibaca pada malam hari hingga sebelum terbit fajar.

Jadi jika seseorang lupa membaca niat puasa, maka puasanya bisa dianggap tidak sah. Dalilnya adalah hadis dari jalur Hafshah bahwa Nabi SAW bersabda:

"Barangsiapa yang belum niat sebelum fajar maka puasanya tidak sah" (HR. Tirmidzi).

Berdasarkan pendapat ulama mazhab Syafi'i, puasa yang tidak sah dalam konteks hadits tersebut adalah puasa Ramadhan, atau ketika seseorang mengqadha puasa Ramadhan, atau ketika seseorang puasa nadzar. Untuk ketiga jenis puasa ini, niat wajib dicetuskan sebelum terbitnya fajar.

Niat Puasa Ramadhan 1 Bulan Penuh

Bagi yang mengikuti mazhab Maliki, niat puasa Ramadhan untuk 1 bulan penuh bisa dibaca sekali saja. Pelaksanaannya dilakukan pada malam pertama bulan ramadhan. Dengan demikian, pengikut mazhab ini tidak wajib kembali mengulangi pada hari kedua ramadhan hingga terakhir.

Pendapat mazhab Imam Maliki biasa digunakan di Indonesia, dan sudah menjadi kebiasaan umum untuk dibaca pada awal bulan Ramadhan atau ketika sebelum memasuki hari pertama di malam harinya.

Berikut adalah bacaan niat puasa ramadhan untuk 1 bulan dalam versi bahasa Arab, latin, dan artinya.

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta'ala

Artinya,"Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah."

Hukum Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh

Terdapat perbedaan pandangan ulama terkait pelaksanaan waktu niat puasa, apakah harus dilakukan setiap hari atau cukup niat puasa untuk 1 bulan penuh selama Ramadhan.

Menurut pandangan 3 mazhab, yakni Hanafi, Syafii, dan Hambali, niat puasa Ramadhan wajib diucapkan setiap hari.

Dalam Al Majmu Syarah Al-Muhadzdzab, Imam Nawawi menuturkan, enurut pendapat madzhab Syafi'i, setiap hari seseorang harus niat berpuasa, entah itu puasa Ramadhan, puasa qadha', puasa kafarat, puasa nadzar, atau puasa sunnah.

Dalil yang digunakan dalam mazhab Syafi'i adalah, setiap hari ibadah bersifat independen, tidak terkait antara yang satu dengan yang lainnya.

Selain itu, ibadah puasa juga tidak batal yang satu karena yang lainnya. Konteksnya berbeda dengan ibadah haji dan rakaat shalat, yang saling terkait, dan bisa membatalkan satu dengan yang lain.

Sementara itu, Imam Malik berpendapat, "Jika berniat puasa seluruhnya pada awal malam Ramadhan, itu dinilai cukup dan tidak perlu berniat setiap hari."

Dalil pendapat ini adalah, puasa Ramadhan sepanjang bulan adalah satu rangkaian ibadah. Oleh karenanya

ibadah tersebut cukup hanya dengan satu niat, seperti halnya ibadah haji dan rakaat shalat.

Dalam konteks pendapat mazhab Syafi'i bahwa niat puasa Ramadhan harus dilakukan setiap hari, niat tersebut wajib dilakukan setiap kali akan memulai puasa. Pengucapan niat ini dapat dilakukan sejak waktu magrib atau malam hari hingga subuh atau sebelum terbitnya fajar selama bulan Ramadhan.

Dalam budaya di Indonesia, inilah yang menjadi salah satu latar belakang pembacaan niat puasa secara bersama-sama setelah shalat tarawih di masjid-masjid, ketika seluruh rangkaian ibadah shalat sudah selesai. Di berbagai wilayah, pengucapan niat tersebut diikuti dengan pelafalan niat dalam bahasa setempat.

Bacaan Niat Puasa Ramadhan Harian

Berikut ini bacaan doa niat puasa Ramadhan yang dibaca setiap malam sebelum subuh.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'alaa.

Artinya, "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Dhita Koesno