Menuju konten utama

Hukum Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan dan Dalilnya

Hukum niat puasa Rajab sekaligus Qadha Ramadhan. Apakah sah dan bagaimana dalilnya?

Hukum Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan dan Dalilnya
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Rajab adalah bulan yang baik untuk menjalankan puasa sunah. Bulan ini juga menjadi momentum dalam rangka qadha Ramadan. Lantas, apa hukum niat puasa sunah Rajab sekaligus qadha Ramadan?

Rajab merupakan bulan ke-7 dalam kalender Hijriah. Bulan ini sekaligus berdekatan dengan Ramadan sebagai bulan ke-9. Rajab dan Ramadan hanya dipisahkan Syakban.

Bulan yang dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa sunah adalah Rajab, Muharram, Zulqa'dah,hingga Zulhijah. Menurut riwayat Abu Dawud, Rasulullah saw menganjurkan puasa di dalam bulan-bulan mulia, dan Rajab termasuk salah satunya.

Di sisi lain, qadha Ramadan merupakan puasa yang wajib dilakukan seorang Muslim. Mereka perlu mengerjakannya dalam rangka membayar puasa yang ditinggalkan selama bulan Ramadhan.

Hukum Menggabungkan Puasa Rajab dan Qadha Ramadan

Puasa Ramadan wajib dilakukan umat Muslim yang sudah memenuhi syarat. Namun, sejumlah orang tidak sanggup menggenapi puasa wajib sebulan penuh karena berbagai halangan, seperti haid untuk perempuan.

Allah Swt. berfirman melalui surah Al-Baqarah ayat 184:

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ۝١٨٤

ayyâmam ma‘dûdât, fa mang kâna mingkum marîdlan au ‘alâ safarin fa ‘iddatum min ayyâmin ukhar, wa ‘alalladzîna yuthîqûnahû fidyatun tha‘âmu miskîn, fa man tathawwa‘a khairan fa huwa khairul lah, wa an tashûmû khairul lakum ing kuntum ta‘lamûn

Artinya:"(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui,".

Lalu, apakah menjalankan puasa sunah Rajab sekaligus qadha Ramadan akan melipatgandakan pahala? Simak penjelasan hukum niat puasa sunah Rajab sekaligus qadha Ramadhan.

Perbedaan pendapat terjadi mengenai hukum niat puasa Rajab sekaligus qadha Ramadan. Pertama, 2 puasa tersebut dapat sama-sama mendatangkan pahala. Sebaliknya atau pendapat yang kedua menyatakan puasa Rajab sekaligus qadha Ramadan bisa dianggap tidak sah.

Hukum puasa Rajab dan qadha Ramadan menjadi sah menurut kalangan ulama muta’akhirin. Mereka mengibaratkan 2 ibadah sekaligus seperti salat sunah taḫiyatul masjid atau salat sunah setelah memasuki masjid.

Hal ini bisa digabungkan dengan salat qabliyah alias salat sunah sebelum salat fardhu. Puasa Rajab dan qadha Ramadan dinilai sah menurut pandangan itu.

Imam Nawawi berpendapat bahwa suatu ibadah harus dilakukan dengan niat khusus dan tidak cukup dengan menggabungkan niat bersama ibadah lain. Hukum menggabungkan puasa Rajab dengan puasa fardlu dinilai tidak sah.

Ketentuan ulama muta’akhirin dan Imam Nawawi termaktub dalam kitab kitab Fathul Muin dari Syekh Zainuddin Al-Malibari yang dikutip via laman NU Online.

Isi kitab menjelaskan ketentuan puasa Arafah dan puasa lain yang dikerjakan bersamaan. Aturan ini dinilai bisa menjadi rujukan dalam menjalankan puasa sunah Rajab sekaligus qadha Ramadan.

Ilustrasi Foto Ramadhan 2024

Ilustrasi Foto Ramadhan 2024. foto/IStockphoto

Niat Puasa Qadha Ramadan di Bulan Rajab

Terlepas dari sah atau tidak sahnya menjalankan puasa sunah Rajab sekaligus qadha Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk menjalankan puasa qadha sebelum tiba bulan Ramadan.

Rajab menjadi tanda waktu 2 bulan sebelum Ramadan. Ini adalah kesempatan yang tepat untuk melakukan qadha puasa.

Untuk menjalankan puasa qadha Ramadhan di bulan Rajab, berikut adalah bacaan niatnya:

Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa.

Artinya:"Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta'ala,".

Sementara bagi yang tidak memiliki tanggungan puasa qadha Ramadhan dapat mengerjakan puasa sunah Rajab dengan bacaan niat sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:"Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta‘âlâ,".

Baca juga artikel terkait PUASA SUNAH atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Edusains
Kontributor: Dicky Setyawan
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Beni Jo & Fitra Firdaus