Keutamaan Puasa 3 Hari di Bulan Rajab dan Jadwal di Tahun 2024

Puasa 3 hari bulan Rajab memiliki keutamaan tersendiri. Kapan jadwalnya di tahun 2024?

Kontributor: Beni Jo

Terbit 11 Jan 2024 14:26 WIB,

Waktu baca ±5 menit

Sejumlah warga menunggu waktu berbuka puasa (ngabuburit) di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, Kamis (23/3/2023).ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/YU

tirto.id - Puasa 3 hari selama bulan Rajab 1445 H dapat dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 berdasarkan kalender Hijriah. Apa saja keutamaannya dan kapan jadwal di tahun 2024?

Bulan Rajab termasuk salah satu kategori dalam al-asyhur al-hurum, yakni golongan bulan yang haram alias mulai.

Al-asyhur al-hurum terdiri dari 4 macam bulan. Mereka adalah Muharram, Zulqaidah, Zulhijjah, serta Rajab.

Dalam surah At-Taubah ayat 36 Alloh SWT berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ۝٣٦

inna ‘iddatasy-syuhûri ‘indallâhitsnâ ‘asyara syahran fî kitâbillâhi yauma khalaqas-samâwâti wal-ardla min-hâ arba‘atun ḫurum, dzâlikad-dînul-qayyimu fa lâ tadhlimû fîhinna anfusakum wa qâtilul-musyrikîna kâffatang kamâ yuqâtilûnakum kâffah, wa‘lamû annallâha ma‘al-muttaqîn

Artinya:"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi,".

Berangkat dari isi ayat diatas, maka sebaiknya umat Muslim memperbanyak amal ibadah selama bulan Rajab sebagai bulan yang mulia.

Salah satu pilihan ibadah adalah puasa sunah selama 3 hari berturut-turut.

Puasa sunah yang dapat dikerjakan tersebut adalah puasa ayyâmul bîdh alias pertengahan bulan setiap tanggal 13, 14, dan 15.

Untuk tahun 2024, jadwal puasa ayyâmul bîdh bulan Rajab yaitu pada tanggal 25 Januari 2024 hingga 27 Januari 2024.

Selain puasa sunah ayyâmul bîdh, jenis puasa lain yang dapat menjadi opsi seperti puasa sunah Senin dan Kamis.

Mengutip hadis riwayat An Nasai sebagai dituliskan melalui laman Muhammadiyah.or.id, berkata Abu Dzar Al Ghiffary:

"Rasulullah saw. menyuruh kepada kita untuk melakukan puasa setiap bulan tiga hari putih (bulan bersinar cemerlang) yakni di hari tanggal 13, 14 dan 15, dan beliau bersabda, puasa (tiga hari pada tiap bulan) itu seperti puasa setahun," (HR. An Nasaiy dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban).

Keutamaan Puasa 3 Hari di Bulan Rajab

Puasa sunah selama 3 hari di bulan Rajab mempunyai banyak keutamaan.

Rasulullah SAW pernah menyebutkan bahwa "Seutama-utama puasa setelah Ramadhan adalah puasa-puasa di bulan-bulan Al-Muharram yakni Dzulqadah, Dzulhijah, Muharam, dan Rajab,".

Meskipun tidak ada keterangan tanggal berapa puasa tersebut dapat dilaksanakan, anjuran ini tetap bisa dikerjakan sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Melalui hadis versi lain, puasa satu hari saja di bulan Rajab juga dapat memperoleh derajat yang setara dengan surga firdaus.

Menurut Mawlana Syaikh Hisyam Al-Kabbani via laman Zakat.or.id, Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang berpuasa satu hari di bulan Rajab, Allah akan ridho terhadapnya dan ia akan memperoleh ridho Allah dan tingkat tertinggi dari Jannat Al-Firdaus,".

Selain itu, puasa 1 hari saja di bulan Rajab juga berkhasiat seperti halnya berpuasa selama sebulan penuh.

"Barangsiapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan," (HR. AT-Thabrani).

Situs web NU Online juga menambahkan terkait dalil keutamaan puasa sunah Rajab.

Berdasarkan hadis riwayat Abu Dawud, terdapat anjuran agar "Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!".

Ketentuan berikutnya adalah apabila berpuasa satu hari saja selama bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab, maka pahalanya bisa menjadi 30 hari.

"Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari,".

Melihat begitu besar kemuliaan yang dimiliki bulan Rajab, maka menjadi kesempatan tersendiri bagi umat Muslim untuk mengerjakan ibadah puasa diluar amalan-amalan lainnya.