tirto.id - Sebelum meraih kemerdekaan, Indonesia lebih dahulu melalui era pergerakan nasional. Pada era pergerakan nasional ini berdiri sejumlah organisasi pergerakan nasional yang berfokus dalam gerakan persatuan bangsa Indonesia.
Nanda Saputra dan Nurul Aida Fitri dalam Teori dan Aplikasi Bahasa Indonesia (2020) menyebut bahwa gerakan persatuan bangsa Indonesia adalah serangkaian gerakan rakyat yang dilakukan untuk mencapai kemerdekaan.
Para ahli sebutkan gerakan persatuan bangsa Indonesia ini berhasil berkontribusi dalam kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Rangkaian pergerakan persatuan bangsa tidak terlepas lewat kontribusi organisasi gerakan nasional Indonesia.
Setidaknya ada beberapa organisasi yang disebut sebagai organisasi pergerakan nasional, termasuk Budi Utomo, Sarekat Dagang Islam, Indische Partij, dan sebagainya.
Berikut ini rangkuman pergerakan nasional terkait penjelasan dan daftar organisasi yang terlibat.
Apa Itu Organisasi Pergerakan Nasional?
Organisasi pergerakan nasional adalah sejumlah organisasi yang tumbuh dan berkembang di era pergerakan nasional. Menurut Sudiyo, dkk., dalam Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (1995) pergerakan nasional hingga Indonesia Merdeka dilakukan dalam tiga generasi.
Ketiga generasi tersebut adalah generasi '08, generasi '28, dan generasi '45. Generasi '08 ditandai melalui pendirian Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908. Selama periode tersebut banyak tumbuh organisasi yang berkontribusi dalam upaya pergerakan nasional.
Melalui era pergerakan nasional, organisasi-organisasi yang tumbuh tidak lagi berjuang dengan peperangan dan angkat senjata seperti era sebelumnya. Mereka cenderung melakukan pergerakan melalui sektor pendidikan, sosial-politik, dan kebudayaan.
Tak hanya itu, kata 'nasional' disematkan pada era pergerakan nasional karena pergerakan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Persatuan dan rasa nasionalisme menjadi kunci atas pergerakan nasional.
Pelopor organisasi pergerakan nasional adalah Budi Utomo yang berdiri pada 20 Mei 1908. Setelah organisasi ini berdiri dan sukses menjalankan misinya di bidang pendidikan, organisasi-organisasi serupa mulai bermunculan.
Para sejarawan percaya bahwa organisasi-organisasi pergerakan nasional ini mulai bermunculan seiring dengan lahirnya kaum terdirik dari kalangan bumi putra.
Lahirnya kaum terdidik ini sedikit banyak dipengaruhi oleh Politik Etis Belanda sejak 1901 yang memberikan kesempatan bagi pribumi untuk memperoleh pendidikan.
Menurut Nana Supriatna dalam Sejarah (2006) organisasi pergerakan nasional bisa dikenali lewat ciri-ciri berikut:
- Organisasi pergerakan menghimpun anggota bukan berdasarkan kelompok etnis atau suku tertentu, melainkan semua suku atau etnis boleh ikut serta dalam organisasi.
- Organisasi pergerakan kebanyakan dipimpin oleh individu yang berasal dari kalangan terdidik.
- Organisasi pergerakan bukan mengupayakan kemerdekaan melalui kontak senjata, melainkan melalui ilmu pengetahuan dan moral.
- Organisasi pergerakan memiliki tujuan yang jelas, yaitu mencapai kemerdekaan meskipun proses mencapai tujuan itu dilakukan dengan cara berbeda-beda.
- Organisasi pergerakan memiliki paham kebangsaan atau nasionalisme tinggi.
Daftar Organisasi Pergerakan Nasional
Organisasi pergerakan nasional tumbuh subur di awal abad ke-20, beberapa dekade sebelum berakhirnya Perang Dunia 2. Organisasi pergergerakan nasional bergerak di bidang yang berbeda-beda.
Ada organisasi yang bergerak di bidang ekonomi, pendidikan, sosial, politik, kebudayaan, keagamaan, dan sebagainya. Berikut ini daftar organisasi pergerakan nasional yang berdiri sebelum Kemerdekaan:
1. Budi Utomo
Budi Utomo adalah organisasi yang mempelopori pergerakan nasional di Indonesia. Organisasi ini dicetuskan oleh R. Sutomo yang merupakan pelajar di sekolah kedokteran pribumi di Batavia, School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA).
Sutomo menggagas organisasi Budi Utomo bersama rekan sesama mahasiswa STOVIA, yaitu Suraji Tirtonegoro dan Gunawan Mangunkusumo. Gagasan itu disambut baik oleh banyak orang dan pada tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta, Budi Utomo resmi berdiri.
Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pada awal berdiri Budi Utomo diikuti oleh sembilan orang.
Kesembilan tokoh Budi Utomo terdiri dari Sutomo, Suraji Tirtonegoro, Gunawan Mangunkusumo, Muhammad Sulaiman, Gondo Suwarno, Raden Ongko Prodjosudirdjo, Mochammad Saleh, dan Raden Mas Gumbrek.
Seiring berjalannya waktu, Budi Utomo juga diikuti sejumlah tokoh nasional lainnya seperti Ki Hajar Dewantara, Cipto Mangunkusumo, Tirto Adi Suryo, dan Raden Adipati Tirtokusumo.
2. Sarekat Dagang Islam
Sarekat Dagang Islam atau (SDI) adalah organisasi pergerakan nasional yang berdiri di Surakarta (Solo) pada 16 Oktober 1905. Sesuai dengan sebutannya, organisasi ini bergerak di bidang ekonomi, tepatnya perdagangan.
SDI didirikan oleh Haji Samanhudi untuk mendukung para pedagang pribumi dari monopoli pedagang Tiongkok. Pada masa itu, Tiongkok dapat memonopoli pasar berkat kebijakan Belanda.
Menurut W. Poespoprodjo dalam Jejak-Jejak Sejarah 1908-1928: Terbentuknya Suatu Pola (1986) Belanda saat itu memberi kebebasan orang-orang Tiongkok untuk berdagang di Indonesia. Imbasnya, terjadi monopoli pasar besar-besaran, khususnya dalam produksi batik di Solo.
3. Sarekat Islam
Sarekat Islam (SI) adalah organisasi baru yang sebelumnya dikenal dengan Sarekat Dagang Islam (SDI). SI mengubah nama menjadi SDI pada 1912 karena ingin memperluas pergerakan tak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga politik.
Meskipun berganti nama menjadi SI, tujuan organisasi ini masih sama, yaitu membebaskan pribumi dari diskriminasi yang dilakukan Belanda. Oleh karena itu, SI perlahan-lahan mulai bertransformasi menjadi sebuah partai politik (parpol).
Namun, SI hanya bisa bertahan hingga tahun 1920-an. Hal ini karena terjadi perpecahan di dalam tubuh SI karena adanya agitasi dari golongan komunis.
4. Indische Partij
Indische Partij (IP) juga merupakan organisasi pergerakan nasional yang berdiri sebelum kemerdekaan Indonesia. Organisasi ini didirikan oleh Tiga Serangkai, yang terdiri dari Ernest Douwes Dekker, Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), dan Cipto Mangunkusumo.
IP berdiri di di Bandung, Jawa Barat pada 25 Desember 1912. Organisasi ini bergerak untuk menanamkan semangat nasionalisme lewat pendidikan dan budaya. Namun, upaya pergerakan yang terlalu agresif membuat organisasi ini tidak bisa bertahan lama.
IP dibubarkan paksa usai melancarkan kritikan terhadap pemerintah kolonial melalui atikel berjudul “Als ik een Nederlander was” atau "Seandainya Aku Seorang Belanda." Artikel itu ditulis oleh Ki Hajar Dewantara dan menyebabkan Belanda membubarkan paksa IP pada 4 Maret 1913.
5. Indische Sociaal Democratische Vereeniging
Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) adalah organisasi pergerakan nasional berpaham sosialis pertama di Indonesia. Perdana dan Pratama dalam Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (2022) menyebut bahwa ISDV didirikan oleh Henk Sneevliet seorang aktivis belanda penganut komunisme.
Ia bersama teman-teman Belandanya di Indonesia mendirikan ISDV pada Mei 1914 yang bertujuan untuk menyebarkan paham Marxis. ISDV pertama kali menjalankan misinya melalui organisasi besar yang berdiri pada masa itu, yaitu SI.
Penanggung jawab propaganda ISDV, yaitu Semain dan Darsono saat itu berhasil menyusup ke SI sehingga organisasi tersebut terpecah menjadi dua kubu. Kedua kubu itu adalah SI Merah dan SI Putih.
Setelah terjadi revolusi Rusia, ISDV bertransformasi menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dipimpin oleh Semaun.
6. Muhammadiyah
Muhammadiyah merupakan organisasi pergerakan nasional yang didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan. Organisasi Islam ini berdiri pada 18 November 1912 di Yogyakarta.
Pergerakan yang dilakukan Muhammadiyah berfokus dalam meningkatkan pendidikan di wilayah kelahiran Ahmad Dahlan, yaitu Kampung Kauman, Yogyakarta.
Ajaran yang disebarkan oleh Muhammadiyah kala itu bukan hanya meliputi agama, tapi juga termasuk pengetahuan-pengetahuan umum lainnya.
Muhammadiyah bisa dibilang menjadi salah satu organisasi pergerakan nasional yang paling sukses di Indonesia. Pasalnya, organisasi ini mampu berdiri bahkan hingga saat ini dengan menjalankan misinya di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, kesehatan, dan sebagainya.
7. Taman Siswa
Taman Siswa adalah organisasi pergerakan nasional lainnya yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara. Organisasi ini berdiri pada 3 Juli 1922 dengan nama Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa
Sesuai dengan namanya, organisasi Taman Siswa bergerak di bidang pendidikan. Misi utama Taman Siswa adalah memberikan kesempatan belajar yang sama kepada para pribumi non priyayi seperti orang-orang Belanda atau kalangan priyayi.
Melalui Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara mempersiapkan generasi muda untuk perjuangan nasional. Selain menanamkan ilmu pengetahuan, para pelajar di Taman Siswa ditanamkan bibit-bibit kebangsaan dan nasionalisme.
- Kiprah Haji Samanhudi, Pedagang Batik dan Perintis Sarekat Islam
- Dr. Soetomo, Orang Konservatif di Tengah Radikalisasi Pergerakan
- Tiga Serangkai Indische Partij dalam Sejarah Pergerakan Nasional
- Sejarah Muhammadiyah Berdiri & Gerakan Pendidikan Ahmad Dahlan
- Daftar Ketua PP Muhammadiyah Sejak KH Ahmad Dahlan hingga 2022
Editor: Dhita Koesno