tirto.id - Mengendarai motor dalam waktu lama bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, termasuk pada pergelangan tangan. Banyak pengendara mengalami masalah tangan kaku atau kesemutan yang dapat mengganggu perjalanan.
Menurut situs resmi Kementerian Kesehatan, kesemutan atau yang disebut juga parestesia/paresthesia adalah sensasi tidak biasa seperti tertusuk benda tajam, jarum, atau mati rasa, yang dialami oleh area tubuh tertentu. Selain itu, gejala parestesia bisa membuat area yang terdampak terasa lemah atau kaku.
Untuk mencegah masalah kesemutan, kaku atau tangan sering kram saat bawa motor, penting bagi pengendara motor memahami cara menjaga tangan tetap rileks dan nyaman. Berkaitan dengan hal itu, artikel berikut akan mengulas cara agar tangan tidak kaku saat naik motor sehingga tidak mengalami kesemutan.
Cara Mengatasi Tangan Kaku dan Kesemutan Saat Naik Motor
Parestesia atau kesemutan dapat muncul di berbagai bagian tubuh, tetapi paling umum terjadi di tangan, kaki, dan kepala. Kondisi ini bisa bersifat sementara ataupun jangka waktu lama.
Parestesia yang berlangsung terus-menerus bisa menjadi tanda adanya masalah serius, misalnya diabetes. Adapun parestesia yang bersifat sementara dapat terjadi akibat tekanan terus menerus pada saraf tertentu, seperti tidur dengan menindih lengan, kebiasaan duduk bersila, dan olahraga intens yang melibatkan tangan.
Kondisi tangan sering kram saat bawa motor juga bisa menjadi indikasi parestesia ringan. Tangan kanan sering kesemutan saat naik motor disebabkan oleh tekanan pada saraf akibat posisi memutar gas motor terlalu lama.
Kesemutan sementara umumnya akan hilang dengan sendirinya ketika tekanan pada saraf berkurang. Meski begitu, ada beberapa yang dapat dicoba untuk menghilangkan kesemutan saat berkendara. Berikut sejumlah tips yang bisa dicoba, melansir dari Bicycling dan Motoword.
1. Atur posisi tangan saat berkendara
Pastikan pergelangan tangan tidak terlalu menekuk ke belakang saat menggenggam setang. Jika posisi tangan terlalu menekuk, saraf di pergelangan akan tertekan sehingga menyebabkan kesemutan.Tips berikutnya adalah mengusahakan untuk menekuk sedikit pergelangan ke depan dengan sudut sekitar 10-20 derajat agar aliran saraf tetap lancar. Selain itu, cobalah sesekali mengubah posisi tangan dan jari saat berkendara untuk mengurangi tekanan di area tertentu.
2. Kendurkan genggaman
Tangan sering kram saat bawa motor, kaku atau mati rasa, bisa disebabkan oleh genggaman setang yang terlalu erat. Cobalah untuk melonggarkan genggaman sehingga tangan dan pergelangan dapat lebih fleksibel meredam getaran.Pada dasarnya, genggaman yang lebih rileks justru membantu mengendalikan motor dan mengerem dengan lebih baik.
3. Mengatur posisi duduk dan postur tubuh
Sesuaikan posisi duduk atau jok motor agar berat badan tidak terlalu banyak bertumpu pada tangan. Jika jok terlalu tinggi atau terlalu rendah, tubuh cenderung condong ke depan dan memberikan tekanan lebih pada tangan.Sebaiknya, berat tubuh didistribusikan sekitar 70 persen pada jok dan 30 persen pada tangan. Pastikan juga punggung tetap lurus dan dada terbuka agar postur tubuh seimbang dan nyaman.
4. Saat berkendara usahakan leher rileks
Leher yang tegang saat berkendara dapat memicu kesemutan pada tangan. Jaga posisi kepala dengan dagu sedikit menunduk agar tulang belakang dan leher tetap lurus. Hindari membungkukkan punggung yang bisa memperparah ketegangan leher.Latihan untuk memperbaiki postur, seperti gerakan peregangan leher dan punggung, bisa membantu mengurangi rasa kaku pada tubuh saat berkendara dalam waktu lama.
5. Gerakkan tangan saat berhenti
Untuk mencegah tangan kram saat bawa motor, cobalah lakukan peregangan tangan dengan menggoyang-goyangkan jari serta mengepalkan tangan beberapa kali. Hal ini dapat dilakukan saat berhenti berkendara.Gerakan merilekskan tangan bisa menjadi opsi cara agar tangan tidak kaku saat naik motor. Mengistirahatkan tangan dapat membantu memperlancar aliran darah dan mengurangi kesemutan.
6. Gunakan sarung tangan yang tepat
Menggunakan sarung tangan yang sesuai standar sangat penting untuk kenyamanan. Pastikan sarung tangan tidak terlalu ketat, dan berikan ruang di ujung jari.Sarung tangan dengan bantalan tebal di telapak tangan atau yang memiliki grip kasar juga membantu untuk menggenggam setang tanpa perlu tekanan berlebihan.
7. Gunakan setang yang ergonomis
Pastikan motor yang digunakan memunyai setang yang nyaman untuk digenggam dan sesuai dengan tinggi badan pengendara.Setang yang terlalu tinggi atau terlalu rendah bisa membuat distribusi berat badan yang tidak merata dan meningkatkan risiko kesemutan.
8. Perhatikan berat bawaan
Terlalu banyak membawa barang berat di tas punggung bisa menambah tekanan pada bahu dan punggung. Hal ini akan berdampak pada sirkulasi darah ke tangan.Tips alias cara agar tangan tidak kaku saat naik motor adalah menggunakan box motor atau tas yang dirancang untuk distribusi beban secara merata.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin