Menuju konten utama

Usai Video Viral Pertamina, BTP Temui Erick Bahas Kritik ke BUMN

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menemui Menteri BUMN Erick Thohir untuk menyampaikan kritik dan saran.

Usai Video Viral Pertamina, BTP Temui Erick Bahas Kritik ke BUMN
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (kiri) didampingi Dirut Nicke Widyawati (kanan) dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, berjalan meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan usai menemui Presiden Joko Widodo, di Jakarta, Senin (9/12/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id -

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menemui Menteri BUMN Erick Thohir untuk menyampaikan kritik dan saran.

"Tadi bertemu Menteri BUMN. Kritik dan saran yang saya sampaikan diterima dengan baik oleh Pak Erick," ujar Ahok dalam unggahan di akun media sosial Ahok @basukibtp, Kamis (17/9/2020).

Ia menyebutkan berkomitmen untuk menjaga soliditas teamwork dan terus melakukan transformasi BUMN. "Dan saya akan menjaga pesan Pak Erick, untuk menjaga soliditas teamwork dan terus melakukan transformasi BUMN," tegas Ahok.

Dalam akun media sosial yang diunggah Ahok itu, terlihat keduanya menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak. Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Erick Thohir sama-sama memakai baju batik.

Pertemuan Ahok dengan Menteri Erick itu terjadi setelah video berisi kritik terhadap Pertamina dan Kementerian BUMN beredar di media sosial beberapa hari lalu.

Sebelumnya, dalam video yang beredar di media sosial, Ahok berpendapat Kementerian BUMN semestinya dibubarkan dan diganti dengan super holding seperti sistem Temasek Singapura, dengan nama Indonesia Incorporation.

Selain itu, Ahok juga menyampaikan kritik kepada Perum Peruri yang meminta dana sebesar Rp500 miliar untuk proyek paperless di Pertamina.

Dalam video itu, Ahok juga menilai internal korporasi Pertamina perlu melakukan efisiensi, terkait gaji pegawai hingga level direksi.

Ia mengkritisi Pertamina sebagai korporasi yang belum mampu menyeimbangkan keuangan perusahaan, hingga kritik kepada Kementerian BUMN dalam melakukan pergantian direksi.

Baca juga artikel terkait KINERJA BUMN

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Maya Saputri