BUMN menunjukkan peningkatan laba konsolidasi dari sebelumnya Rp61 triliun pada kuartal 3-2021, naik pesat menjadi Rp155 triliun pada 9 bulan pertama 2022.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan 76 persen dari total sumbangan BUMN terhadap penerimaan negara sekitar Rp210 triliun hanya disumbang oleh 15 perusahaan. Padahal, jumlah BUMN saat ini sudah mencapai 142 perusahaan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan jumlah BUMN yang menerima penyertaan modal negara (PMN) pada 2018 meningkat dua kali lipat menjadi tujuh perusahaan dari sebelumnya hanya tiga perusahaan.
PLN menampik klaim capres nomor urut 1 Prabowo Subianto bahwa perusahaan pelat merah ini menuju kebangkrutan meski memang tidak meraup keuntungan besar.
Pembentukan Holding BUMN Tambang diklaim tidak akan menggerus kewenangan kontrol dari pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan negara yang bergabung di induk baru itu.