tirto.id - PT Pertamina (Persero) membukukan laba bersih sebesar 3,81 miliar dolar AS atau setara Rp56,6 triliun sepanjang 2023. Capaian ini meningkat tajam jika dibandingkan periode tahun lalu atau 2021 yang sebesar 2,05 miliar dolar AS atau setara Rp29,3 triliun.
"Capaian ini bukan capaian windfall semata dan sebagainya, ada yang mengatakan ini karena ICP, kurs, ayo kita lihat data," ujar Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati dalam paparan kinerja di Kantornya, Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Nicke menjelaskan kontribusi terbesar dari capaian kinerja Pertamina sepanjang 2022 berasal dari pengeluaran. Di mana, Pertamina berhasil melakukan perampingan biaya.
Pada 2012 - 2014 cost dari biaya di tahun tersebut tercatat mencapai 93 persen - 94 persen. Namun, pada tahun 2022 cost semakin ramping hingga mencapai 89 persen.
"Itu artinya ada penghematan dan kalau bicara 4-5 persen dari 84 miliar dolar AS itu bukan angka kecil dan gak bisa satu dua program, ini program cost optimal," katanya.
Nicke mencatat setidaknya terdapat 267 program yang digarap selama 2022 untuk melakukan efisiensi biaya. "Revenue tahun 2022 tahun terbaik dan kita berharap ini akan terus tumbuh berkelanjutan,"
Tak hanya laba, revenue Pertamina sepanjang 2022 juga meningkat menjadi 84,89 miliar dolar AS atau naik 48 persen dari tahun 2021 yang mencapai 57,5 miliar dolar AS.
Adapun juga Ebitda Pertamina tahun 2022 ini mengalami lonjakan 47 persen menjadi 13,59 miliar dolar AS dari tahun 2021 yang mencapai 9,26 miliar dolar AS.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin