Menuju konten utama

Adhi Karya Diminta Right Issue Cegah Saham Publik Terdilusi

PT Adhi Karya (Persero) Tbk diminta untuk melakukan right issue sebagai langkah untuk mencegah saham publik tidak terdilusi hingga 60 persen.

Adhi Karya Diminta Right Issue Cegah Saham Publik Terdilusi
Arya Sinulingga (kiri). ANTARA FOTO Ismar Patrizki/nz/11

tirto.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk melakukan right issue sebagai langkah untuk mencegah saham publik tidak terdilusi hingga 60 persen.

Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir yakni Arya Sinulingga mengatakan, right issue yang dilakukan oleh Adhi Karya dilakukan agar publik yang memegang saham tidak terdilusi karena pemerintah sudah melakukan penambahan modal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,98 triliun.

"Pemerintah melihat prospek terhadap proyek-proyek yang saat ini sedang dikerjakan dan proyek-proyek masa depan Adhi Karya akan dapat memajukan pembangunan di Indonesia serta memajukan Adhi Karya sehingga kinerja akan semakin baik, dengan menggelontorkan modal tambahan sebesar Rp1,98 triliun ke Adhi Karya," ujar Arya dikutip Antara di Jakarta, Jumat (4/11/2022).

Sementara itu, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengungkapkan agenda pembangunan infrastruktur jadi faktor utama kepercayaan pemerintah untuk memberikan PMN kepada BUMN Karya seperti Adhi Karya.

"Pemberian PMN kepada BUMN karya oleh pemerintah sebetulnya dilandasi oleh faktor utama yakni agenda pembangunan infrastruktur di Indonesia menjadi bagian dari prioritas strategi nasional yang sangat penting," ujar Eko.

Penambahan dana oleh pemerintah kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk telah diatur pula dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 pada 21 September 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perseroan PT Adhi Karya (Persero).

Sebagaimana diketahui bersama Adhi Karya sebagai BUMN karya melakukan right issue dengan menerbitkan 7,04 miliar saham baru seri B dengan nilai Rp100 per saham (saham Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/HMETD) dan menargetkan perolehan dana sebesar Rp1,89 triliun.

Pemegang 10 juta saham lama perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan akan mendapatkan 19.783.232 HMETD, dimana 1 HMETD berhak untuk membeli saham baru dengan harga Rp550 per saham.

Langkah right issue Adhi Karya juga untuk meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan guna mendanai proyek-proyek investasi, sehingga kinerja perusahaan diproyeksikan akan terus tumbuh.

Hingga September 2022, Adhi Karya berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp9,1 triliun atau meningkat 24 persen dibandingkan pendapatan September 2021 sebesar Rp7,4 triliun.

Baca juga artikel terkait ADHI KARYA

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang