Menuju konten utama

Update Perang Thailand-Kamboja Hari Ini Masih Lanjut atau Damai?

Situasi perbatasan Thailand dan Kamboja semakin memanas, meski kedua belah pihak menyatakan siap berdialog hari ini, Senin (28/7) di Kuala Lumpur, Malaysia.

Update Perang Thailand-Kamboja Hari Ini Masih Lanjut atau Damai?
Ilustrasi peta daerah konflik Thailand-Kamboja. foto/istockphoto

tirto.id - Situasi di perbatasan Thailand dan Kamboja semakin memanas usai baku tembak antara pasukan militer kedua negara pada Kamis, 24 Juli 2025. Insiden ini terjadi di wilayah sengketa dekat Kuil Ta Moan Thom dan menyebabkan sedikitnya 15 korban jiwa, termasuk warga sipil.

Pemerintah Thailand telah mengevakuasi puluhan ribu warga dari desa-desa di sekitar perbatasan dan mengerahkan jet tempur F-16 sebagai tanggapan atas serangan Kamboja. Ketegangan ini merupakan eskalasi dari konflik yang sudah berlangsung lama antara Thailand dan Kamboja, terutama sejak insiden ranjau darat yang melukai beberapa tentara Thailand di pertengahan Juli lalu.

Masing-masing pihak saling menuduh sebagai pihak yang memulai serangan, dengan Kamboja mengklaim hanya membela diri dan Thailand menuduh lawannya melanggar batas wilayah. Konflik ini memuncak setelah terjadi bentrokan bersenjata di bulan Mei yang menewaskan seorang tentara Kamboja.

Sumber utama perselisihan adalah perebutan wilayah di sekitar Kuil Preah Vihear, sebuah situs bersejarah Hindu berusia 1.000 tahun yang terletak di perbatasan kedua negara. Meskipun Mahkamah Internasional pada 1962 dan 2011 telah menyatakan bahwa kuil tersebut adalah milik Kamboja, Thailand tetap menolak keputusan itu.

Situasi Terkini Perang Thailand-Kamboja

Upaya perdamaian mulai digagas lewat pertemuan tingkat tinggi di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin, 28 Juli 2025. Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan Penjabat PM Thailand Phumtham Wechayachai dijadwalkan hadir untuk membahas gencatan senjata. Malaysia, selaku Ketua ASEAN saat ini, dipercaya menjadi mediator karena dianggap netral oleh kedua negara.

Meski kedua belah pihak menyatakan siap berdialog, tuduhan saling serang tetap berlanjut hingga jelang pertemuan. Thailand menuding Kamboja menargetkan warga sipil dan kompleks candi. Sementara Kamboja mengklaim Thailand melakukan serangan darat dan penembakan berat. Presiden AS Donald Trump pun turut menekan kedua negara dengan menangguhkan negosiasi dagang sebagai bentuk tekanan diplomatik.

Masyarakat sipil di kedua negara berharap pertemuan di Malaysia membuahkan hasil nyata. Suara perdamaian juga datang dari para pemimpin dunia. “Kedua pihak menginginkan gencatan senjata dan perdamaian segera,” tulis Presiden Donald Trump di media sosial, mempertegas bahwa AS hanya akan melanjutkan hubungan dagang setelah konflik mereda.

Korban dalam Perang Thailand-Kamboja

Dilansir laman ANTARA, jumlah korban jiwa akibat konflik antara Thailand dan Kamboja terus bertambah, mencapai 35 orang hingga Minggu, 27 Juli 2025. Pemerintah Thailand mencatat 22 korban tewas, terdiri dari 14 warga sipil dan delapan tentara, serta 140 orang lainnya mengalami luka-luka.

Sementara itu, Kamboja melaporkan total 13 korban jiwa dan puluhan korban luka, baik dari kalangan militer maupun sipil. Konflik juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur di wilayah perbatasan kedua negara.

Di tengah ketegangan, Thailand menyerahkan jenazah 12 tentara Kamboja yang tewas kepada otoritas setempat di pos perbatasan Chong Sa-ngam. Langkah ini disebut sebagai bentuk penghormatan kemanusiaan terhadap prajurit yang gugur, tanpa memandang asal negara. Hingga kini, Kamboja belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pemulangan jenazah tersebut.

Ingin tahu perkembangan terbaru seputar konflik Thailand-Kamboja? Tirto.id telah merangkumnya secara lengkap untuk Anda. Klik tautan di bawah ini untuk membaca berita-berita terkait selengkapnya.

Kumpulan Artikel tentang Konflik Thailand-Kamboja

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Satrio Dwi Haryono

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Satrio Dwi Haryono
Penulis: Satrio Dwi Haryono
Editor: Syamsul Dwi Maarif