Menuju konten utama
Pemilu Serentak 2024

Titik Bansos Jokowi di Basis Banteng & Peta Elektabilitas Capres

Imam menilai Jokowi tengah berusaha mencari simpati publik sekaligus meningkatkan elektabilitas paslon yang didukungnya.

Titik Bansos Jokowi di Basis Banteng & Peta Elektabilitas Capres
Presiden Joko Widodo (tengah) membagikan kaos kepada warga saat mengunjungi Pasar Mungkid, Magelang Jawa Tengah, Senin (29/1/2024). ANTARA FOTO /Anis Efizudin/wpa.

tirto.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan serangkaian kegiatan intens di sejumlah daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sejak pertengahan Januari 2024 hingga 1 Februari 2024. Dalam kunjungan ini, Jokowi membanjiri bantuan sosial yang diambil dari duit APBN.

Jika mengacu rilis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada rentang waktu 15 Januari hingga 1 Februari 2024, maka tercatat berbagai kegiatan bagi-bagi bantuan hingga sertifikat yang dilakukan Jokowi selama kunjungannya di Jateng dan DIY.

Pada 22 Januari 2024, Jokowi berkunjung ke Salatiga, Magelang, Temangung, dan Wonosobo. Di Salatiga, Jokowi memastikan pelayanan kesehatan di RSUD Kota Salatiga, Senin (22/1/2024). Di waktu yang sama, Jokowi juga berkunjung ke Lapangan Sepak Bola Klumpit Tingkir, Kota Salatiga, memastikan penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP).

“Hari ini adalah hari pertama bantuan pangan kita berikan, ibu-ibu sudah dapat semua yang 10 kilo?” tanya Presiden Jokowi kepada para penerima manfaat yang hadir sebagaimana rilis resmi.

Saat pembagian Kartu Indonesia Pintar di Kota Magelang, Jokowi mengatakan, program KIP diberikan untuk SD yaitu Rp450 ribu per tahun, SMP sebesar Rp750 ribu per tahun, dan SMA yaitu Rp1,8 juta per tahun.

“Kebanyakan enggak? Cukup ndak? Rp1,8 [juta] untuk Magelang siapa yang bilang tidak cukup maju ke depan. Saya beri sepeda. Rp1,8 juta cukup? Ya saya kira cukup dan patut kita syukuri bersama dan uang ini digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan sekolah,” kata Jokowi di Lapangan Tenis Moncer Serius, GOR Samapta, Kota Magelang, Senin, 22 Januari 2024.

Dalam kunjungan ke Bengkal Lor, Temanggung, Jawa Tengah, (22/1/2024), Jokowi berdialog dengan masyarakat yang hadir sambil meninjau langsung cadangan beras yang ada di Gudang Bulog Bengkal Lor. Dalam pertemuan, Jokowi memastikan penerima yang hadir akan menerima bantuan beras 10 kg per bulan.

“Berarti ini baru, tambahan karena kita sudah mulai ini September, Oktober, November, Desember. Nanti kita dapat ini Januari, Februari dapat, Maret dapat, dilanjutkan lagi April dapat, Mei dapat, Juni dapat,” kata Jokowi kepada para penerima manfaat yang hadir.

Kepala Negara juga menyampaikan bahwa bantuan tersebut akan terus dilanjutkan. Namun, kata dia, kebijakan tersebut akan dilakukan dengan menyesuaikan kondisi APBN.

“Nanti kalau APBN memungkinkan akan diteruskan lagi,” kata Jokowi.

Kemudian, Jokowi membagikan sertifikat tanah di Wonosobo, Jawa Tengah di hari yang sama. Setidaknya ada ribuan sertifikat yang dibagikan dari daerah Wonosobo, Purworejo, dan Kebumen.

Pada 23 Januari 2024, Jokowi mengunjungi Puskesmas Toroh, Grobogan. Ia memastikan pembelian alat USG untuk pengecekan kehamilan. Kemudian, Jokowi berangkat ke Stadion Krida Bakti, Grobogan dan membagikan 3.000 sertifikat. Ia juga sempat memberikan bantuan petani serta memberikan bantuan ganti rugi panen akibat El Nino.

“Untuk yang terdampak El Nino, banjir, dan sekarang ini ada kekeringan agak panjang, di Jawa Tengah itu ada 16 ribu hektare dan penerima pada hari ini adalah Kabupaten Grobogan, Kudus, Jepara, Demak, dan Pati. Bantuan yang diberikan ini juga sudah dihitung Rp8 juta per hektare, sudah dihitung jadi Jenderal Suharyanto enggak mungkin keliru menghitungnya, pasti benar. Itu biaya produksi nggih. Nanti moga-moga bapak ibu dalam 3-4 bulan yang akan datang segera panen, kemudian dari situlah produktivitas bisa kita naikkan,” kata Jokowi kala itu.

Jokowi juga bertemu dengan para penerima KIS dan BPJS di Graha Larasati, Blora pada 23 Januari 2024. Jokowi pun membagikan kartu program Indonesia Pintar di GOR Mustika Blora, Blora, Jawa Tengah di hari yang sama.

Pada 29 Januari 2024, Jokowi mengunjungi Pasar Mungkid, Magelang. Ia tidak hanya meninjau harga, tetapi juga menyerahkan bantuan sosial. Nunung, salah satu pedagang ayam, mengaku senang dan bersyukur mendapatkan bantuan modal kerja dari Presiden Jokowi.

Jokowi juga bersilaturahmi dengan para peserta program membina ekonomi keluarga sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Stadion Gemilang, Kabupaten Magelang, Senin (29/1/2024). Ia mengajak nasabah agar disiplin dalam pembayaran pinjaman dan mengucapkan terima kasih kepada petugas pendamping nasabah.

Jokowi menyerahkan bantuan pangan berupa seberat 10 kilogram per bulan pada 22 juta manfaat. Dalam sambutan penyerahan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog Purwomartani, Sleman, DI Yogyakarta pada Senin, 29 Januari 2024, Jokowi beralasan pemerintah mengucurkan bantuan pangan akibat naiknya harga beras karena gagal panen di hampir semua negara.

“Kenapa bantuan beras ini kita berikan? Karena memang di seluruh dunia, di semua negara itu harga berasnya terkerek naik semuanya, naik. Karena apa? Panennya banyak yang gagal, panennya banyak yang puso,” kata Jokowi pada Senin (29/1/2024).

Jokowi juga menyerahkan bantuan pangan beras kepada masyarakat penerima manfaat di Gudang Bulog Sendangsari, Kabupaten Bantul, Selasa, 30 Januari 2024. Saat berdialog dengan warga, ia mengatakan bahwa bantuan dengan nominal 10 kilogram beras itu akan diberikan hingga Juni.

“Ini nanti akan diberikan bulan Januari, Februari, Maret, setuju mboten? Yang tidak setuju angkat tangan. Setelah Maret akan dilanjutkan lagi April, Mei, Juni, setuju mboten?" ujar Presiden Jokowi disambut tepuk tangan hadirin.

Pada 30 Januari 2024, Jokowi bersilaturahmi dengan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Taman Budaya Gunungkidul, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Sementara pada 31 Januari 2024, Jokowi menyempatkan peninjauan pelayanan di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, Kabupaten Klaten. Ia mengatakan, “Saya ingin melihat pelayanan rumah sakit terhadap pasien utamanya peserta KIS BPJS, saya lihat di sini semuanya baik,” ujar dia.

Selain itu, di hari yang sama, Jokowi menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat penerima manfaat di Gudang Bulog Meger, Kabupaten Klaten. Saat berdialog dengan para penerima, Presiden Jokowi memastikan bantuan berupa beras 10 kilogram tersebut akan dibagikan hingga Juni.

Terkini, Jokowi meninjau langsung ketersediaan dan harga sejumlah bahan pokok di Pasar Kota Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jateng, Kamis, 1 Februari 2024. Menurut Presiden Jokowi, harga sejumlah bahan pokok di pasar tersebut masih dalam kondisi yang baik.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga memberikan bantuan modal kerja kepada sejumlah pedagang. Lasiyem, salah seorang pedagang ayam, bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan.

“Dikasih uang bantuan ini untuk modal. Senang, alhamdulillah matur nuwun, terima kasih,” kata dia.

Kunker Jokowi terkait Elektabilitas Prabowo-Gibran?

Berdasarkan ulasan kunker presiden di atas, Jokowi mengunjungi Salatiga, Kota Magelang, Temanggung, Wonosobo, Grobogan, Blora, Magelang, Wonogiri, dan Klaten. Sementara untuk Provinsi DIY, ia mengunjungi Sleman, Bantul, dan Gunungkidul.

Sejumlah daerah ini merupakan basis PDIP yang pada Pilpres 2024 mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Sedangkan Jokowi dipersepsikan mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, karena putra sulungnya ikut maju sebagai cawapres. Di sisi lain, Jokowi juga kerap mempromosikan PSI, parpol yang juga dinakhodai putra bungsunya, yaitu Kaesang Pangarep.

Jika ditilik berbasis dapil caleg DPR RI, Jokowi datang di Dapil Jateng 1 (Salatiga), Jateng 3 (Blora dan Grobogan), Jateng 5 (Klaten), Jateng 6 (Kota Magelang, Magelang, Wonosobo, Temanggung), serta Dapil DIY (Sleman, Bantul dan Gunungkidul). Suara PDIP pada Pemilu 2019 cukup dominan di sejumlah dapil ini.

Mengutip data survei Litbang Kompas per Desember 2023, daerah yang didatangi Jokowi adalah daerah dengan basis suara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud. Di Jateng 1, Prabowo Gibran unggul di 41,4 persen. Ia mengalahkan Ganjar-Mahfud 34,1 persen dan Anies-Muhaimin 5,1 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan 19,4 persen.

Di Dapil Jateng 3, Prabowo Gibran berada di peringkat kedua dengan 25,9 persen. Ganjar-Mahfud unggul dengan angka 31,3 persen dan Anies-Muhaimin belum ada angka. Sedangkan yang belum menentukan pilihan mencapai 42,8 persen.

Di Dapil Jateng 6, Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud bersaing. Prabowo-Gibran di angka 27,2 persen dan Ganjar-Mahfud dapat 25,5 persen. Anies-Muhaimin hanya 5,3 persen dengan angka kebimbangan 42 persen.

Sementara itu, Dapil DIY mengutip hasil survei Poltracking per Januari 2024, elektabilitas Ganjar-Mahfud teratas, tapi menurun di Desember 2023-Januari 2024 dari 54,5 persen menjadi 47,1 persen. Suara Prabowo-Gibran naik dari 30,3 persen menjadi 37 persen. Sementara itu, Anies-Muhaimin turun dari 8,5 persen menjadi 7,9 persen.

Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia, Arif Nurul Imam, menilai daerah dapil tersebut didatangi Jokowi tidak lepas dari faktor Pemilu 2024. Menurut Imam, Jokowi tengah berusaha mencari simpati publik sekaligus meningkatkan elektabilitas kandidat yang didukung Jokowi, Prabowo-Gibran.

“Tentu ini acara kenegaraan tetapi selalu diikuti oleh kegiatan-kegiatan yang menuai simpati publik, berusaha untuk mendapat simpati publik, dan harapannya bisa mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran,” kata Imam kepada reporter Tirto, Kamis (1/2/2024).

Imam mengatakan, daerah tersebut digenjot karena wilayah itu adalah basis suara Ganjar-Mahfud. Ia menduga, Jokowi ingin merebut kembali kesuksesan di Pilpres 2019. Ia melihat, Jokowi ingin punya eksistensi sendiri di Jawa Tengah. Pemilihan dapil diduga tidak lepas dari hasil kajian internal soal perolehan suara.

“Mengapa harus dapil 1, 3, dan 6 bisa jadi dapil tersebut dalam analisa internal survei mereka dapil tersebut masih lemah dan potensi untuk mendulang dukungan pada Prabowo-Gibran. Tentu pilihan dapil itu berbasis kajian internal mengenai potensi dan peluang untuk mengeruk elektoral," kata Imam.

Akan tetapi, Imam menekankan aksi merebut basis itu tidak serta-merta membuat Prabowo-Gibran bisa satu putaran. Ia beralasan, kunjungan kerja tidak serta-merta langsung meningkatkan elektabilitas kandidat.

Sementara itu, analis politik dari Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo, menilai bahwa pemilihan dapil tersebut menandakan Jokowi tengah ofensif ke PDIP. Ia menduga, Jokowi memilih daerah tersebut karena meyakini bisa menggoyang suara PDIP.

“Pesan dari kunjungan kerja Pak Jokowi jelas ini bentuk kampanye terselubung kalau menurut saya atau paling tidak bagi-bagi bansosnya diharapkan atau kunjungan kerja diharapkan bisa mempengaruhi pemilih di dapil-dapil tersebut untuk memilih pasangan calon yang kemudian entah di-endorse secara tidak langsung oleh Pak Jokowi karena putranya jadi cawapres,” kata Kunto.

Selain itu, Kunto memastikan Jokowi bermanuver karena menggendong dua putranya. Pertama, adalah menggendong Gibran yang maju di pilpres. Kedua, menggendong Kaesang untuk meningkatkan elektabilitas PSI lolos parlemen 2024. Jokowi lantas melihat pemilih di daerah tersebut mungkin masih gamang antara ikut Jokowi dan PDIP. Oleh karena itu, ia masuk untuk meyakinkan pemilih.

“Kenapa memilih 4 dapil ini? Menurut saya PDIP gede di 2019, Jokowi juga gede. Jadi ketika Pak Jokowi gede di sana, sangat mungkin pemilihnya lebih banyak yang bersimpati ke Pak Jokowi daripada PDIP dan peluang itu kemudian diambil Pak Jokowi," kata Kunto.

Di sisi lain, Jokowi memilih daerah tersebut karena dinilai lemah. Jika menyerang daerah basis kuat, sulit untuk meraup suara. Oleh karena itu, ia menduga daerah yang didatangi adalah daerah yang bisa digoyang.

“Ada irisan suara Jokowi yang kuat di daerah tadi dan mungkin dianggap bisa digoyang atau tidak terlalu loyal ke PDIP,” kata Kunto.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz