Menuju konten utama

Jokowi Tambah Penerima KIP Jadi 18,6 Juta Siswa di 2024

Presiden Jokowi menjelaskan penerima kartu Indonesia Pintar pada 2024 akan bertambah menjadi 18,6 juta.

Jokowi Tambah Penerima KIP Jadi 18,6 Juta Siswa di 2024
Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr di Istana Malacanang, di Manila, Filipina, Rabu (10/1/2024). FOTO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan penerima kartu Indonesia Pintar (KIP) di 2024 akan bertambah menjadi 18,6 juta. Hal itu disampaikan Jokowi saat menyerahkan bantuan program Indonesia Pintar di Magelang, Jawa Timur, Senin (22/1/2024).

"Jadi yang sudah diberikan program indonesia pintar ini, KIP ini 18 juta siswa dari Aceh sampai ke Papua. Untuk tahun ini naik tadi 18 juta itu tahun 2023, tahun 2024 naik menjadi 18,6 juta siswa," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, program KIP diberikan untuk SD yaitu Rp450 ribu per tahun, SMP sebesar Rp750 ribu per tahun, dan SMA yaitu Rp1,8 juta per tahun.

"Kebanyakan gak? cukup ndak? 1,8 untuk Magelang siapa yang bilang tidak cukup maju ke depan. Saya beri sepeda. 1,8 juta cukup? ya saya kira cukup dan patut kita syukuri bersama dan uang ini digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan sekolah," ungkap Jokowi.

Jokowi menilai, besaran biaya tersebut bisa digunakan untuk membeli alat tulis, seragam dan sepatu.

"Untuk beli pulsa handphone? Tidak boleh. untuk beli handphone enggak boleh, untuk beli pulsa handphone tidak boleh. Setuju?" tanya Jokowi.

Jokowi meminta, agar siswa menggunakan kartu Indonesia Pintar sesuai kebutuhan. Dia mencontohkan seperti mengambil Rp100 ribu untuk beli buku. Uang tersebut bisa diambil dengan kartu via Bank BNI atau BRI. Di saat yang sama, Jokowi menawarkan pada anak-anak untuk lanjut kuliah lewat KIP Kuliah atau LPDP.

"Kalau ingin melanjutkan ke perguruan tinggi bisa mengajukan nanti ke KIP kuliah ato ke LPDP, sudah 960 ribu yang memanfaatkan kartu indonesia pintar untuk yang kuliah. Anak-anak ada yang pengen kuliah sma smk? angkat tangan? nah banyak, bisa mengajukan ke KIP kuliah. Mau?" tanya Jokowi.

Sementara itu, sejumlah pelajar di Magelang, Jawa Tengah, berharap bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dilanjutkan karena bermanfaat membantu pelajar yang kurang mampu. Nesya, salah satu siswa SMK yang berkesempatan berdialog dengan Presiden Jokowi, mengatakan bahwa PIP atau Kartu Indonesia Pintar telah membantu anak-anak yang kurang mampu bersekolah.

"Menurut saya untuk manfaat dari Kartu Indonesia Pintar ini bisa membantu anak-anak yang kurang mampu untuk bisa memenuhi sekolahnya sehingga tidak memutus sekolah para anak-anaknya sehingga bisa melanjutkan sampai jenjang yang lebih tinggi lagi," ujar Nesya dikutip dari Antara.

Nesya telah merasakan langsung manfaat program tersebut sejak ia duduk di bangku sekolah dasar (SD). Menurutnya, PIP atau KIP telah membantunya dalam memenuhi biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), biaya praktik, dan kebutuhan sekolah lainnya terutama karena ia menempuh pendidikan di sekolah swasta.

"Sangat terbantu, dari SD untuk kebutuhan sekolahnya sudah tercukupi pakai KIP. Apalagi sekarang di sekolah--kan sekolahnya swasta--jadi untuk pembayaran SPP, praktik, itu sangat terbantu dengan adanya KIP," kata Nesya.

Baca juga artikel terkait SOSIAL BUDAYA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin