Menuju konten utama

Tahun Terakhir Pemerintahan Jokowi, Ekonomi Indonesia 4,95%

Penyumbang utama pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.

Tahun Terakhir Pemerintahan Jokowi, Ekonomi Indonesia 4,95%
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat penyerahan penghargaan Agricola Medal di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/8/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2024 tumbuh 4,95 persen secara tahunan (year on year/yoy). Realisasi pertumbuhan ini lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar 5,05 persen.

“Ekonomi Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) pada triwulan III 2024 atas dasar harga berlaku yaitu sebesar Rp5.638,9 triliun, atas dasar harga konstan Rp3.279,6 triliun. Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III 2024, bila dibandikan triwulan III 2023 atau secara year on year tumbuh sebesar 4,95 persen,” kata Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar, dalam Rilis BPS, di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024).

Sementara itu, secara kuartalan (quartal to quartal), ekonomi Indonesia tumbuh 1,50 persen. Sedangkan secara kumulatif sejak Januari-September 2024, ekonomi Indonesia tumbuh 5,03 persen.

Amalia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kuartalan sejalan dengan pola musiman seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, di mana pertumbuhan di kuartal III selalu lebih rendah dari kuartal-kuartal sebelumnya.

“Secara year on year, ekonomi triwulan III 2024 tumbuh 4,95 persen dibandingkan triwulan yang sama di tahun sebelumnya. Dan pertumbuhan ini sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2023 yang tumbuh sebesar 4,94 persen,” imbuh Amalia.

Dari sisi lapangan usaha, penyumbang utama pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan, dengan kelima sektor ini berkontribusi sekitar 64,94 persen dari PDB.

Sedangkan lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi antara lain sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh 8,64 persen, sejalan dengan meningkatnya penumpang seluruh moda angkutan dan meningkatnya pengiriman barang.

Ada pula sektor akomodasi dan makan minum yang tumbuh sebesar 8,33 persen, didorong oleh peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, kegiatan event bersakala nasional dan internasional seperti Moto GP Mandalika, PON XXI dan International Sustainability Forum.

“Dari sumber pertumbuhan, maka pada triwulan III 2024 industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar, yaitu sebesar 0,96 persen. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh lapangan usaha seperti konstruksi yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,71 persen, perdagangan yang memberikan sumber perdagangan 0,63 persen, serta informasi dan komunikasi yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,45 persen,” rincinya.

Dari sisi pengeluaran, pada triwulan III 2024, secara year on year seluruh komponen mengalami pertumbuhan yang positif. Dengan komponen pengeluaran yang menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi nasional adalah konsumsi rumah tangga dengan kontribusi 53,08 persen.

“Dan pada triwulan III 2024, komponen ini tumbuh sebesar 4,91 persen yang menunjukkan masih terjaganya tingkat konsumsi masyarakat,” ujar Amalia.

Sementara itu, komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) yang tumbuh sebesar 11,69 persen (yoy) pada triwulan III-2024. Pada saat yang sama, komponen ekspor dan impor juga tumbuh masing-masing sebesar 9,09 persen dan 11,47 persen.

“Peningkatan ekspor didorong oleh kenaikan nilai dan volume ekspor non migas. Sementara peningkatan impor didorong oleh kenaikan impor barang modal, serta bahan baku dan penolong,” tukas Amalia.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Irfan Teguh Pribadi