Menuju konten utama

Syarat Vasektomi di Indonesia, Aturan dan Prosedurnya

Bagaimana syarat vasektomi di Indonesia, aturan dan prosedurnya? Berikut ulasannya.

Syarat Vasektomi di Indonesia, Aturan dan Prosedurnya
Vasektomi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Salah satu kontrasepsi untuk mencegah terjadinya kehamilan yang ada di Indonesia ialah Vasektomi. Metode kontrasepsi ini diperuntukkan bagi laki-laki. Berikut syarat vasektomi di Indonesia, aturan dan prosedurnya.

Pilihan kontrasepsi di Indonesia sangat beragam, mulai dari penggunaan obat, alat atau prosedur pembedahan. Metode kontrasepsi dapat bersifat sementara atau permanen, tergantung pada jenisnya.

Apabila pasangan ingin menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek, kondom, pil KB dan suntik KB dapat menjadi pilihan. Namun, jika ingin menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang, dapat memilih KB spiral atau intrauterine device (IUD), implan, tubektomi dan vasektomi.

Apa Itu Vasektomi?

Vasektomi menjadi alternatif pilihan bagi laki-laki yang tidak ingin menambah keturunan. Motede tersebut menjadi alat sterilisasi pada laki-laki untuk mencegah kehamilan secara permanen.

Metode ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada kedua sisi skrotum atau tanpa sayatan yang melibatkan pemotongan saluran vas deferens. Hal tersebut menjadikan sperma tidak masuk ke air mani saat ejakulasi.

Apabila terjadi ejakulasi, maka laki-laki hanya mengeluarkan cairan mani yang tidak mengandung sperma. Perlu diketahui, vasektomi tidak mempengaruhi kemampuan laki-laki untuk mencapai ereksi atau menikmati hubungan seksual.

Prosedur vasektomi umumnya dilakukan menggunakan bius lokal yang prosesnya sendiri hanya memakan waktu sekitar 15–30 menit, dan pasien dapat pulang pada hari yang sama tanpa perlu rawat inap.

Setelah vasektomi, produksi hormon testosteron dan fungsi seksual (libido, ereksi, volume ejakulasi) tidak berubah, hanya saja air mani tidak lagi mengandung sperma.

Metode ini sangat efektif dan hanya sedikit memiliki efek samping. Bahkan, hanya 1 dari 2.000 perempuan yang bisa hamil setelah pasangannya menjalani vasektomi.

Selain efektif, risiko dari prosedur vasektomi juga termasuk rendah dengan tingkat komplikasi kurang dari 1 persen. Setelah dilakukan vasektomi, umumnya hanya terjadi pembengkakan, memar, atau nyeri ringan yang membaik dalam beberapa hari hingga minggu.

Kebanyakan pasien kembali beraktivitas ringan dalam 1–2 hari dan pulih sepenuhnya dalam 10 hari.

Syarat Vasektomi di Indonesia

Melansir unggahan Instagram @kemendukbangga_bkkbn, vasektomi sangat efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan. Tak hanya itu, vasektomi tidak membutuhkan perhatian lebih, sehingga tidak mengganggu prosesi seksual.

Metode ini juga cenderung lebih murah dan lebih sedikit komplikasi dibandingkan dengan sterilisasi tuba. Namun, tidak semua laki-laki dapat menjalani vasektomi.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menetapkan beberapa syarat untuk laki-laki yang ingin menjalani vasektomi.

Berikut persyaratan bagi laki-laki yang ingin menjalani vasektomi:

  • Berusia di atas 35 tahun
  • Sudah memiliki dua anak (anak kedua minimal berusia 5 tahun)
  • Mendapat persetujuan tertulis dari istri
  • Memberikan persetujuan (informed consent) secara sadar
  • Tidak memiliki masalah kesehatan tertentu yang dapat menghambat prosedur vasektomi

Prosedur Vasektomi

Vasektomi dilakukan dengan dua cara, yaitu vasektomi konvensional dan vasektomi tanpa pisau atau No-Scalpel Vasectomy.

Pada vasektomi konvensional, memerlukan satu atau dua sayatan di skrotum untuk mengangkat dan memotong vas deferens. Sayatan ini memerlukan jahitan, yang biasanya membuat pemulihan lebih lama.

Selanjutnya, prosedur vasektomi tanpa pisau menggunakan cara yang lebih modern. Dokter menggunakan alat khusus untuk menjepit vas deferens tanpa sayatan besar, hanya dengan lubang kecil. Tindakan ini memerluka waktu kurang lebih 30 menit.

Pemulihan prosedur vasektomi tanpa pisau bedah lebih cepat dan mudah. ​​Setelah tindakan vasektomi, pasien mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas dan kembali beraktivitas normal dalam beberapa hari.

Baca juga artikel terkait VASEKTOMI atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Edusains
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dicky Setyawan