tirto.id - Vasektomi adalah salah satu jenis kontrasepsi pria yang dilakukan dengan prosedur pembedahan kecil dan hanya memakan waktu 15-30 menit saja.
Setelah menjalani prosedur ini, maka pria tidak lagi bisa memiliki anak secara permanen.
Prosedur vasektomi
Dilansir dari laman RS UI, cara atau prosedur yang dilakukan oleh dokter untuk melakukan vasektomi adalah memotong serta mengikat sebagian kecil (0,5cm – 1cm) saluran vas deferens. Saluran vas deferens adalah saluran yang menghubungkan testis ke penis untuk menyalurkan sperma.
Vasektomi sendiri berasal dari bahasa latin vasa yang artinya saluran dan tomy yang bermakna memotong. Jika vas deferens telah dipotong, maka sperma tidak bisa mencapai penis dan air mani tidak mengandung spermatozoa sehingga tidak bisa membuahi ovum.
Usai menjalani vasektomi, sperma yang terbentuk tidak lagi dikeluarkan melalui penis melainkan akan diserap dan dihancurkan sendiri oleh tubuh pria (Mulyani dan Rinawati, 2013).
Biasanya vasektomi dilakukan di rumah sakit atau klinik yang memiliki ruang operasi, dengan anestesi lokal. Anestesi atau suntik pembiusan dilakukan di sekitar area vas deferens sehingga pasien tidak merasakan sakit sama sekali.
Usai prosedur bedah, dalam waktu beberapa bulan sperma masih terkandung di dalam saluran vas deferens dan masih mampu melewati penis sehingga pria masih harus menggunakan kontrasepsi lain sebagai pencegahan.
Guna memastikan sudah tidak ada lagi sperma yang terdapat di vas deferens, maka dilakukan analisis semen ketika terjadi ejakulat.
Manfaat melakukan vasektomi
Pria yang menjalani vasektomi akan mendapatkan beberapa manfaat dan keuntungan, tidak saja untuk dirinya sendiri melainkan juga untuk keluarganya. Sebagai salah satu alternatif kontrasepsi atau KB bagi pria, manfaat vasektomi adalah:
1. Murah, bahkan lebih murah dibanding kontrasepsi lain karena hanya dilakukan sekali saja. Usai menjalani prosedur vasektomi, pria tak perlu dirawat inap.
2. Sifatnya permanen dan sangat efektif untuk mencegah kehamilan, terutama bagi keluarga yang tidak ingin lagi memiliki anak.
3. Tidak mempengaruhi kemampuan pria untuk ereksi dan ejakulasi, serta berhubungan intim.
4. Sedikit sekali efek samping atau komplikasinya dibanding kontrasepsi lain. Resiko yang mungkin dialami adalah infeksi, perdarahan serta rasa sakit, akan tetapi dapat dilakukan pencegahan dengan konsumsi antibiotik.
Persyaratan sebelum menjalani vasektomi
Sebelum menjalani prosedur vasektomi, ada beberapa persyaratan yang harus dipersiapkan. Berikut ini penjelasannya, merujuk laman BKKBN:
1. Siapkan fisik dan mental, dan pastikan Anda melakukannya secara sukarela tanpa ada paksaan dari pihak luar.
2. Istri harus menyetujui keputusan untuk menjalani KB permanen ini.
3. Sudah memiliki anak minimal 2 orang, serta anak bungsu minimal usia adalah 2 tahun.
4. Tahu efek dari prosedur vasektomi, bahwa Anda tidak akan bisa lagi memiliki anak usai menjalani prosedur.
5. Usia telah mencapai di atas 30 tahun
6. Usia istri antara 20-45 tahun
Setelah menjalani vasektomi namun kemudian suami atau istri ingin kembali memiliki anak, maka ada cara untuk menjalani prosedur pembedahan untuk pembalikan vasektomi (pembedahan mikroskop). Akan tetapi prosedur ini biayanya mahal, dan tingkat keberhasilannya tidak banyak.
Lakukan konsultasi lebih dahulu dengan pihak medis untuk mengambil keputusan menjalankan kontrasepsi vasektomi ini.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari