Menuju konten utama

Kontrasepsi Hormonal: Apa Itu, Jenis, Manfaat, dan Efek Samping

Berikut adalah serba-serbi kontrasepsi hormonal: dari pengertian, jenis, manfaat, dan efek sampingnya. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Kontrasepsi Hormonal: Apa Itu, Jenis, Manfaat, dan Efek Samping
Ilustrasi Kontrasepsi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kontrasepsi hormonal adalah metode kontrasepsi yang menggunakan hormon untuk mencegah kehamilan. Hampir semua metode kontrasepsi hormonal terdiri dari hormon steroid yakni termasuk estrogen dan progesteron.

Sementara itu, kontrasepsi hormonal yang utamanya digunakan untuk pencegahan kehamilan, juga bisa diresepkan untuk pengobatan sindrom ovarium polikistik, gangguan menstruasi seperti dismenore menoragia, dan hirsutisme.

Apa Itu Kontrasepsi Hormonal?

Seperti telah disebutkan di atas, kontrasepsi hormonal adalah metode pengendalian kelahiran hormonal mengacu pada teknik-teknik yang memengaruhi sistem endokrin untuk mencegah kehamilan.

Mayoritas metode ini melibatkan penggunaan hormon steroid, walaupun di India, salah satu jenis modulator reseptor estrogen selektif dipasarkan sebagai alat kontrasepsi.

Susan Scott Ricci dan Terri Kyle dalam artikel berjudul "Common Reproductive Issues". Contraception (2009) menuliskan, penggunaan pil kontrasepsi hormonal pertama kali diperkenalkan sebagai metode kontrasepsi pada tahun 1960.

Dalam dekade terakhir, berbagai metode kontrasepsi lainnya telah dikembangkan, meskipun hingga saat ini, pil oral dan suntikan tetap menjadi yang paling umum digunakan. Secara keseluruhan, sekitar 18% dari pengguna kontrasepsi di seluruh dunia mengandalkan metode hormonal.

Saat ini, metode ini hanya dapat digunakan oleh perempuan, sementara penelitian aktif masih dilakukan untuk mengembangkan kontrasepsi hormonal untuk pria.

Meskipun kontrasepsi hormonal terbilang efektif dalam mencegah kehamilan, penggunaannya juga memiliki sejumlah efek samping.

Oleh karena itu, sebelum menggunakan kontrasepsi hormonal, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui risiko dan manfaatnya.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai serba-serbi kontrasepsi hormonal, simak informasi mengenai jenis kontrasepsi hormonal, cara kerja kontrasepsi hormonal, dan efek samping kontrasepsi hormonal berikut ini.

Jenis Kontrasepsi Hormonal

Jenis kontrasepsi hormonal dibedakan menjadi empat yaitu pil kontrasepsi (Pil KB), suntik KB, susuk KB atau implan, dan LNG IUS (IUD Cantik).

Dikutip dari situs Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya, berikut ini uraian tentang jenis kontrasepsi hormonal.

1. Pil Kontrasepsi (Pil KB)

Pil kontrasepsi atau pil KB terdiri dari dua jenis, yaitu Mini Pil/Pil Menyusui (hanya mengandung Progesteron) dan Pil KB Kombinasi. Saat menyusui, disarankan menggunakan Mini Pil.

Pil KB memiliki ciri warna yang sama, berbeda dengan Pil KB Kombinasi yang memiliki dua warna. Penggunaan Pil KB Kombinasi saat menyusui dapat mengurangi produksi ASI.

2. Suntik KB

Suntik KB dibedakan menjadi suntik 1 bulan atau 3 bulan. Suntik 3 bulan hanya mengandung Progestin seperti Mini Pil. Sementara suntik 1 bulan merupakan kombinasi seperti Pil KB Kombinasi.

Bagi ibu menyusui disarankan untuk menggunakan suntik 3 bulan sebab suntikan 1 bulan dapat mengurangi produksi ASI.

3. Susuk KB atau Implan

Susuk ditanamkan pada lengan atas dengan variasi masa penggunaan, seperti susuk 1 dan 2 batang (3 tahun) atau susuk 6 batang (5 tahun). Susuk KB atau implan terbilang aman bagi ibu menyusui yang dapat dipasang setelah 6 minggu pasca-persalinan.

4. LNG IUS (IUD Cantik)

Jenis kontrasepsi hormonal ini menggabungkan kontrasepsi intra uterine device (IUD) dan kontrasepsi hormonal dengan menambahkan hormon (levonorgestrel) ke dalam IUD.

Mirip dengan IUD, IUS melepaskan hormon levonorgestrel harian untuk mencegah pembuahan dan mengentalkan lendir rahim.

Cara Kerja Kontrasepsi Hormonal

Cara kerja kontrasepsi hormonal yakni dengan memanipulasi tingkat hormon alami dalam tubuh, seperti estrogen dan progesteron.

Manipulasi ini dilakukan untuk mencegah terjadinya ovulasi. Setiap jenis kontrasepsi hormonal memiliki cara kerja yang spesifik, berikut ini penjelasannya.

1. Pil Kontrasepsi (Pil KB)

Pil KB kombinasi Mengandung hormon estrogen dan progestin yang mencegah ovulasi, menipiskan dinding endometrium dan menebalkan lendir di leher rahim. Dengan demikian, pertemuan sperma dan sel telur akan terhambat sehingga dapat mencegah terjadinya pembuahan.

2. Kontrasepsi suntik

Seperti namanya, suntik KB dengan hormon progestin diberikan melalui suntikan setiap 1 bulan atau 3 bulan. Hormon ini bekerja dengan cara menebalkan lendir di leher rahim dan menipiskan dinding endometrium untuk mencegah pertemuan sperma dan sel telur agar tidak terjadi pembuahan.

3. Implan

Jenis kontrasepsi hormonal ini mengandung hormon progestin yang ditanamkan di bawah kulit lengan atas dan bertahan hingga 3 tahun. Cara kerja implan mirip dengan pil KB, mencegah ovulasi dan menghambat pertemuan sperma dan sel telur.

4. Spiral hormonal

Mengandung hormon progestin dilapisi pada spiral dan ditempatkan di dalam rahim. Bekerja dengan cara yang serupa untuk mencegah ovulasi dan menghambat pertemuan sperma dan sel telur.

Manfaat dan Efek Samping Kontrasepsi Hormonal

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat kontrasepsi hormonal adalah untuk mencegah terjadinya ovulasi dan kehamilan.

Efektivitas kontrasepsi hormonal sangat tinggi ketika digunakan sesuai jadwal, pengguna hormon steroid memiliki tingkat kehamilan kurang dari 1% setiap tahunnya.

Tingkat terjadinya kehamilaan saat menggunakan kontrasepsi hormonal dengan sempurna biasanya mencapai sekitar 0,3% atau bahkan kurang.

Namun, kontrasepsi hormonal juga dapat menimbulkan berbagai efek samping yang bervariasi tergantung pada jenisnya. Beberapa efek samping kontrasepsi hormonal yang umum terjadi meliputi pusing dan nyeri pada payudara, pendarahan atau bercak-bercak dan penurunan libido

Efek samping kontrasepsi hormonal pun dapat mengakibatkan mual, kenaikan berat badan, serta risiko terlambatnya kembali kesuburan.

Selain itu, gangguan siklus menstruasi dan perubahan mood juga dapat menjadi dampak dari penggunaan kontrasepsi hormonal

Adanya perbedaan respons tubuh tiap individu menyebabkan efek samping pada pengguna kontrasepsi hormonal dapat bersifat subjektif. Meskipun beberapa efek samping mungkin menghilang seiring waktu, namun ada pula yang dikarenakan tidak cocok sehingga memerlukan tindakan untuk mengganti jenis kontrasepsi.

Penting untuk diketahui, efek samping kontrasepsi hormonal tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga dapat berdampak pada aspek psikologis dan reproduksi.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan konsultasi dengan dokter sebelum memutuskan menggunakan kontrasepsi hormonal guna mendapatkan pemahaman yang baik mengenai manfaat serta risiko yang mungkin timbul.

Baca juga artikel terkait KONTRASEPSI atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno