Menuju konten utama

Apa Saja Efek Samping KB Suntik 3 Bulan dan Cara Kerjanya?

Efek samping KB suntik tiga bulan di antaranya tidak melindungi dari infeksi menular seksual hingga mempengaruhi kepadatan mineral tulang.

Apa Saja Efek Samping KB Suntik 3 Bulan dan Cara Kerjanya?
ilustrasi kb suntik, Getty Images/iStockphoto

tirto.id - KB suntik tiga bulan adalah salah satu metode kontrasepsi yang kerap dipilih perempuan dengan tingkat efektifitas mencapai 96 persen. Sesuai namanya, kontrasepsi ini akan melindungi perempuan dari risiko kehamilan selama waktu tiga bulan.

Kontrasepsi jenis KB suntik tiga bulan termasuk ke dalam jenis kontrasepsi temporer bersanding dengan jenis lainnya seperti pil KB, implant, dan IUD (Intra Ulterine Device).

Selain kontrasepsi temporer, ada pula kontrasepsi permanen yang dilakukan dengan cara tindakan medis strelisasi. Ini membuat orang tidak bisa mengalami pembuahan.

Menurut laman National Library of Medicine (NIH) KB suntik tiga bulan mengandung medroxyprogesterone acetate, hormon buatan yang mirip dengan hormone progesterone.

Melansir National Health Service (NHS) kontrasepsi jenis suntik bekerja dengan cara melepaskan hormon progestogen ke dalam aliran darah, yang mencegah pelepasan sel telur setiap bulan (ovulasi).

Ini juga mengentalkan lendir serviks, yang membuat sperma sulit bergerak melalui serviks, dan menipiskan lapisan rahim sehingga sel telur yang telah dibuahi cenderung tidak tertanam dengan sendirinya.

Efek Samping KB Suntik Tiga Bulan

Seperti ditulis Mayo Clinic, KB suntik tiga bulan dapat membawa sejumlah efek samping bagi penggunanya, antara lain:

  1. Keterlambatan mengembalikan kesuburan. Setelah menghentikan suntikan, pengguna mungkin memerlukan waktu 10 bulan atau lebih sebelum mulai berovulasi kembali. Jika ingin segera hamil setelah berhenti menggunakan kontrasepsi, KB suntik tiga bulan mungkin bukan metode KB yang tepat.
  2. Tidak melindungi dari infeksi menular seksual. Faktanya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontrasepsi suntik tiga bulanan tidak dapat melindungi dari risiko penyakit menular seksual.
  3. Mempengaruhi kepadatan mineral tulang. Penelitian menunjukkan bahwa medroxyprogesterone acetate menyebabkan hilangnya kepadatan mineral tulang. Apabila Anda memiliki faktor risiko osteoporosis, disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi jenis ini.
Selain itu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dian Purnama Sari dalam VOL 6 NO 2 (2021): JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) pada 60 orang penerima KB suntik tiga bulan dalam kurun waktu Maret hingga April 2021, mendapatkan hasil sejumlah efek samping dari KB suntik tiga bulan, di antaranya,

  1. Gangguan pola menstruasi = 47 orang (78%)
  2. Perdarahan = 29 orang (48%)
  3. Penambahan berat badan = 36 orang (60%)
  4. Gangguan sakit kepala = 22 orang (37%)
  5. Perut kembung dan nyeri = 20 orang (33%)
  6. Tekanan darah tinggi = 31 orang (52%)

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari