tirto.id - Perempuan yang normal akan mengalami fase menstruasi atau haid setiap bulan. Menstruasi adalah siklus bulanan berupa perdarahan uterus yang disertai dengan pelepasan endometrium (dinding rahim) dengan durasi antara 4 hingga 10 hari.
Perdarahan yang membawa keluar lapisan dinding rahim serta ovum yang tidak dibuahi itu mengalir dan dibuang dari dalam tubuh melalui vagina.
Fase menstruasi akan berulang secara rutin dalam waktu 24-38 hari sekali, dan rata-rata jumlah darah yang keluar adalah 20-60 mililiter, Cleveland Clinic melansir. Fase atau siklus itu mulai dihitung dari hari pertama menstruasi hingga ke hari pertama menstruasi berikutnya.
Mengapa terjadi menstruasi?
Menstruasi menjadi bagian dari sistem reproduksi wanita yang mempersiapkan diri untuk mengalami kehamilan. Dinding rahim akan menebal dalam siklus tersebut. Tujuannya, jika terjadi kehamilan maka sel telur akan menempel di lapisan dinding rahim itu.
Akan tetapi jika tidak berlangsung pembuahan, maka hormon progesteron dan estrogen akan dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis dalam otak hingga membuat dinding rahim yang telah rusak itu luruh.
Empat fase menstruasi
Fase menstruasi dipengaruhi oleh jumlah hormon yang diproduksi oleh tubuh. Jumlah hormon bisa naik atau turun, tergantung pada banyak hal seperti usia, makanan, penyakit yang diderita, dan lain-lain. Jumlah hormon itu menyebabkan organ saluran reproduksi meresponnya dengan mengalami empat fase atau empat siklus.
Berikut ini empat fase menstruasi yang dialami oleh perempuan normal:
1. Fase menstruasi
Merujuk laman Menstrupedia, fase ini dimulai pada hari pertama sampai pada hari kelima haid, ketika terjadi peluruhan dinding rahim dan berlangsung perdarahan melalui vagina. Durasinya berkisar antara tiga hingga tujuh hari namun bisa lebih dan itu tidak perlu dikhawatirkan, kecuali jika berlangsung sampai 15 hari.
2. Fase folikuler
Fase folikuler umumnya dimulai pada hari keenam sampai ke 14 akibat naiknya kadar estrogen. Di fase ini lapisan dinding rahim yang disebut endometrium mulai menebal. Adanya hormon FSH membuat folikel di ovarium tumbuh, hingga pada hari ke 10 – 14 folikel membentuk sel ovum hingga menjadi siap dibuahi atau sudah matang.
3. Fase ovulasi
Di fase ini hormon LH (luteinizing hormon) membuat ovarium melepaskan sel telur yang umumnya terjadi pada hari ke 14. Hal itu yang disebut dengan ovulasi. Ini adalah masa ketika sel telur siap dibuahi atau wanita dalam kondisi subur.
4. Fase luteal
Di hari ke 15 – 28, sel ovum akan melalui saluran tuba falopi untuk menuju rahim. Peristiwa ini didorong oleh naiknya kadar hormon progesteron. Apabila ovum berhasil dibuahi oleh sperma, maka ia akan menempel di dinding rahim. Namun jika tidak terjadi kehamilan, maka lapisan dinding rahim itu akan meluruh dan terjadi menstruasi kembali.
Komposisi menstruasi tidak semua berupa darah, namun juga terdapat lendir dan jaringan dari rahim. Healthlinemenulis, ketika terjadi peluruhan dinding rahim, wanita dapat merasakan beberapa hal di bawah ini:
- Kram perut
- Perut kembung
- Mood swing atau perubahan suasana hati
- Payudara menjadi lebih lembut
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Nyeri punggung bawah
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari