Menuju konten utama

Cara Menghitung Masa Subur dengan Mempelajari Siklus Menstruasi

Dengan mempelajari dan mencatat siklus menstruasi, kita sekaligus bisa menghitung masa subur dan memperkirakan tanggal menstruasi selanjutnya.

Cara Menghitung Masa Subur dengan Mempelajari Siklus Menstruasi
Ilustrasi Menstruasi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Menstruasi dianggap sebagai hal tabu, sehingga tak jarang perempuan merasa malu ketika harus membicarakannya di depan umum. Edukasi menstruasi sebagai siklus biologis yang wajar terjadi belum menjadi lumrah.

Secara normal wanita akan mengalami menstruasi dalam rentan waktu tertentu setiap bulannya. Menstruasi terdiri dari beberapa jenjang siklus yang sering disebut sebagai siklus menstruasi. Setiap siklus memiliki rentan waktu yang berbeda-beda untuk setiap wanita.

Dengan mempelajari dan mencatat siklus menstruasi, kita sekaligus bisa menghitung masa subur dan memperkirakan tanggal menstruasi selanjutnya.

Dilansir Healthline, haid atau menstruasi akan terjadi ketika lapisan dinding rahim mulai penuh dan meluruh setiap bulannya. Luruhan tersebut lalu melewati celah kecil dari mulut rahim dan keluar melewati saluran vagina.

Siklus pertama, yakni terjadi hari pertama hingga hari ke-5. Pada siklus ini wanita biasanya akan mengalami pendarahan. Pendarahan terberat akan terjadi di hari pertama dan kedua. Di fase inilah akan terjadi beberapa gangguan seperti disminorea, yaitu kram selama masa menstruasi.

Siklus kedua, yakni terjadi pada hari ke-6 sampai hari ke-14. Pada siklus ini pendarahan mulai berkurang atau bahkan berhenti. Ketika pendarahan sudah sepenuhnya berhenti, lapisan terdalam rahim (endometrium) akan mempersiapkan untuk adanya pembuahan. Endometrium akan menjadi tebal berisi banyak darah dan nutrisi. Pada siklus inilah yang sering disebut dengan masa subur.

Sehingga, cara menghitung masa subur adalah dengan melihat sekitar waktu ovulasi dari siklus menstruasi.

Umumnya, masa subur wanita adalah 12–16 hari sebelum masa haid berikutnya. Sehingga, rata-rata perempuan mengalami masa subur di antara hari ke-10 hingga hari ke-17 setelah hari pertama haid terakhir.

Misalnya, jika hari pertama kita haid adalah tanggal 1 Juli, maka masa subur adalah berkisar tanggal 10-17 Juli.

Siklus ketiga, terjadi pada hari ke-14 sampai hari ke-25. Pada siklus ini sel telur akan dilepaskan oleh salah satu ovary, lalu memulai perjalanannya menuju tuba falopi dan rahim. Jika berhasil dibuahi, janin akan tumbuh di dinding rahim.

Siklus keempat, terjadi pada hari ke-25 sampai hari ke-28. Jika sel telur tidak dibuahi, akan terjadi perubahan hormon yang memberikan tanda bahwa penyimpanan lapisan rahim akan meluruh membawa darah bersama dengan sel telur. Siklus ini akan kembali lagi ke siklus pertama.

Sebagaimana dilansir Yourperiode, menjelang haid biasanya beberapa wanita akan mengalami premenstrual syndrom (PMS). Gejala-gejala tersebut sebenarnya normal, namun terkadang gejala-gejala yang timbul bisa menghambat aktivitas.

Dikutip dari Medical News Today berikut adalah beberapa gejala yang mungkin akan anda alami menjelang haid:

  1. Perubahan suasana hati menjadi lebih sensitif
  2. Insomnia
  3. Pusing
  4. Perut kembung
  5. Kesulitan berkonsentrasi
  6. Payudara mengencang
  7. Kelelahan
Gejala PMS biasanya terjadi karena adanya perubahan hormon atau perubahan kadar serotonin.

Untuk mengatasi gejala-gejala PMS, anda disarankan untuk olahraga secara teratur, menghindari stres, makan banyak buah dan sayur, mengurangi garam, serta mengurangi konsumsi kafein dan alkohol.

Baca juga artikel terkait MENSTRUASI atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH