tirto.id - Susu ikan mulai diperkenalkan di Indonesia dan disebut-sebut sebagai alternatif sumber nutrisi menggantikan susu sapi. Susu ikan itu apa?
Indonesia telah mengenal banyak produk diversifikasi atau penganekaragaman pangan. Salah satunya susu ikan patin. Produk ini bukan susu yang benar-benar dihasilkan ikan.
Susu ikan merupakan produk inovasi yang telah diluncurkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) sejak 2023 sebagai salah satu upaya hilirisasi sektor perikanan.
Ide pembuatan susu ikan muncul karena Indonesia kerap mengimpor produk luar negeri, termasuk sapi dan produk susu. Padahal, Indonesia kaya akan sumber daya alam, termasuk ikan yang termasuk hasil laut dengan nilai gizi tinggi.
Inovasi susu ikan menjadi bukti bahwa masyarakat mampu mengolah sumber daya alam lokal. Hal ini menjadikannya sebagai produk bernilai ekonomi tinggi. Selain itu, program hilirisasi dapat menurunkan angka impor sehingga dapat menstabilkan perekonomian negara.
Apa Itu Susu Ikan?
Susu ikan adalah produk diversifikasi pangan, khususnya di bidang perikanan. Ikan diproses melalui teknologi modern sehingga dapat menghasilkan Hidrolisat Protein Ikan (HPI). Nantinya akan menjadi bahan baku susu ikan.
HPI dikembangkan Berikan Bahari Indonesia, salah satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan KKP yang berbasis di Indramayu. HPI kemudian diolah lebih lanjut sehingga menghasilkan produk minuman berprotein tinggi.
Jadi, susu ikan bukanlah susu yang dihasilkan ikan. Produk ini sebenarnya lebih tepat jika disebut sebagai minuman protein dengan bahan dasar ikan.
Istilah ‘susu’ sengaja digunakan karena memiliki karakter mirip seperti susu hasil perahan hewan mamalia. Selain itu, susu dikenal sebagai minuman bergizi tinggi sehingga penggunaan istilah bisa menarik perhatian pasar.
Susu ikan bisa dikonsumsi semua kalangan, baik anak-anak maupun dewasa. Tak hanya itu, susu ini juga diklaim tidak bau amis meskipun terbuat dari ikan. Bahkan tersedia rasa cokelat dan stroberi.
Menariknya, susu ikan rupanya salah satu dari sekian banyak produk turunan HPI. Selain susu ikan, HPI dikembangkan dalam bentuk produk pangan dan non-pangan. Misalnya produk farmasi, pupuk, dan pakan.
Kandungan Susu Ikan
Ikan dikenal memiliki kandungan nutrisi tinggi yang baik untuk kesehatan. Di antaranya protein, zat besi, hingga asam lemak tak jenuh seperti Omega-3.
Oleh karena itu, pemerintah selalu menyerukan kepada masyarakat agar mengonsumsi ikan. Selain jumlah yang cukup melimpah, ikan bisa memenuhi kebutuhan gizi dan mencegah stunting balita.
Mengutip laman Antaranews, susu ikan diklaim memiliki kandungan Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA) yang tinggi. EPA DHA merupakan jenis asam lemak Omega-3 yang tidak bisa diproduksi tubuh dan hanya bisa didapatkan dari makanan, salah satunya ikan.
Dalam hal kesehatan, EPA DHA bermanfaat menyehatkan sistem kardiovaskular. Seperti mendukung fungsi jantung dan mencegah peradangan. EPA DHA juga berperan penting dalam perkembangan janin, mengoptimalkan fungsi kognitif anak, hingga meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain itu, susu ikan diklaim bebas alergen sehingga aman dikonsumsi siapa saja. Susu ikan juga mudah dicerna tubuh dan memiliki tingkat penyerapan protein hingga 96%. Protein dikenal sebagai salah satu zat gizi yang berperan penting dalam kesehatan.
Protein berfungsi sebagai sumber energi, meningkatkan imunitas tubuh, hingga mendukung pemeliharaan jaringan tubuh secara keseluruhan.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Beni Jo & Yulaika Ramadhani