Menuju konten utama

Profil Gunung Sibayak, Letak, Ketinggian, & Aktif atau Tidak?

Simak profil Gunung Sibayak, beserta informasi letak, ketinggian, & status keaktifan berikut ini.

Profil Gunung Sibayak, Letak, Ketinggian, & Aktif atau Tidak?
Kawah Gunung Sibayak. foto/IStockphoto

tirto.id - Gunung Sibayak merupakan gunung yang terletak di Sumatera Utara. Gunung ini tepatnya berada di wilayah Kabupaten Karo, berjarak 50 km barat daya Kota Medan.

Gunung Sibayak tergolong dalam kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan. Memiliki ketinggian sekitar 2.094 mdpl, puncak tertinggi Gunung Sibayak dikenal dengan nama Takal Kuda, berarti Kepala Kuda.

Selain Takal Kuda, masih ada 3 puncak lain di Gunung Sibayak. Ketiga puncak tersebut adalah Puncak Pilar (2.101 mdpl), Puncak Deleng Pintau (2.212 mdpl), dan Outer rim (2.000 mdpl).

Keunikan dari Gunung Sibayak sendiri memang terletak di bagian puncak. Puncak dari Gunung Sibayak tampak hancur dan tidak beraturan. Kondisi ini disebabkan oleh sejumlah letusan yang pernah terjadi di Gunung Sibayak.

Sampai saat ini, Gunung Sibayak masih tergolong gunung berapi aktif. Meski begitu, Gunung Sibayak memiliki daya tarik sebagai salah satu destinasi wisata, baik untuk pendakian maupun kegiatan rekreasi lain.

Profil Gunung Sibayak: Tujuan Pendakian dan Pemandian Air Panas

Gunung Sibayak diketahui memiliki beberapa jalur pendakian. Jalur-jalur pendakian ini telah dikenal oleh para pendaki untuk mencapai puncak Gunung Sibayak.

Jaur pendakian pertama Gunung Sibayak dapat dilakukan lewat Desa Jaranguda. Desa ini terletak sekitar 3 km dari Berastagi. Desa Jaranguda berada di dalam Kecamatan Simpang Empat, dekat Pasar Buah Berastagi.

Jalur pendakian via Desa Jaranguda juga bisa dilalui motor, tepatnya hingga di Pos 2. Dari pos tersebut, pendaki akan melewati trek tanah berbatu dan membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam untuk sampai di puncak Gunung Sibayak.

Selain Desa Jaranguda, Desa Semangat Gunung juga dikenal sebagai salah satu jalur mendaki Gunung Sibayak. Letak desa ini sekitar 15 km dari Kecamatan Berastagi. Terdapat pula pos registrasi pendakian di desa ini. Sama seperti jalur sebelumnya, butuh waktu 1-2 jam untuk tiba di puncak Gunung Sibayak via jalur ini.

Jalur berikutnya yang cukup memakan waktu lebih lama adalah Jalur 54. Melalui Jalur 54, pendaki harus menghabiskan waktu sekitar 4-6 jam untuk mencapai puncak Gunung Sibayak.

Jalur 54 ada di Desa Doulu II. Nama ini sengaja menggunakan angka "54" karena merujuk pada jarak kilometer jalur tersebut dari pusat Kota Medan.

Akan tetapi, tak semua orang bisa mendaki Gunung Sibayak. Ada regulasi yang menentukan bahwa batas usia naik Gunung Sibayak adalah 17 tahun. Jika masih di bawah batas usia tersebut, maka pendaki wakib didampingi orang tua, keluarga, atau pemandu gunung.

Para pendaki Gunung Sibayak umumnya akan disuguhi panorama alam di sekitarnya. Bila pendaki Gunung Sibayak mencapai puncak Outer Rim dan Takal Kuda, pendaki dapat melihat pemandangan Gunung Sinabung.

Di samping menjadi spot mendaki, Gunung Sibayak juga memiliki objek wisata lainnya. Salah satu destinasi itu adalah Pemandian Lau Sidebuk-Debuk.

Pemandian Lau Sidebuk-Debuk bersumber dari air panas yang mengandung sulfur atau belerang dan bersuhur sekitar 40-50 derajat celcius. Pemandian ini terletak di kaki Gunung Sibayak, berjarak sekitar 60 km dari Kota Medan dan 10 km dari Kota Berastagi.

Baca juga artikel terkait GUNUNG API atau tulisan lainnya dari Ahmad Yasin

tirto.id - Edusains
Kontributor: Ahmad Yasin
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Yulaika Ramadhani