Menuju konten utama

Jalur Pendakian Gunung Lawu: Lokasi, Sejarah, & Kawah

Jalur pendakian Gunung Lawu berada di mana saja? Cek jalur, lokasi, sejarah, & kawah Gunung Lawu berikut ini.

Jalur Pendakian Gunung Lawu: Lokasi, Sejarah, & Kawah
Wisatawan menikmati suasana alam pegunungan di lereng Gunung Lawu, Magetan, Jawa Timur, Selasa (11/9/2018). ANTARA FOTO/Siswowidodo

tirto.id - Gunung Lawu merupakan salah satu spot mendaki di Indonesia. Dengan ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Lawu termasuk salah satu dari 7 gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Letak Gunung Lawu berada di antara provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bagian dari gunung ini juga terbagi ke dalam 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah), Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan (Jawa Timur).

Dalam sejarahnya, Gunung Lawu termasuk gunung yang sakral. Pasalnya, gunung ini diketahui menjadi lokasi moksanya Prabu Brawijaya V dari Majapahit. Bawijaya V adalah ayah dari Raden Patah (1475-1518), pendiri kerajaan Islam pertama di Jawa, Kesultanan Demak.

Buku Ensiklopedi Adat-istiadat Budaya Jawa (2007) karya Purwadi menyebut bahwa Majapahit kala itu sedang terlibat perang dengan Kerajaan Keling (Kediri) pimpinan Raja Girindra Wardhana pada 1478.

Akibat terdesak, Barawijaya V lantas menyingkir ke Gunung Lawu. Ia bertapa di gunung tersebut. Pringgondani dianggap sebagai petilasan terakhir Brawijaya V di Gunung Lawu.

Keterkaitan Gunung Lawu dan Kerajaan Majapahit juga dikuatkan dengan keberadaan Candi Sukuh dan Candi Cetho. Kedua candi di Gunung Lawu itu seakan menandai eksistensi Majapahit, khususnya jelang kerajan itu runtuh di abad ke-15 Masehi. Selain itu, para penganut Buddha juga bisa ditemui di desa-desa lereng gunung tersebut.

Jalur Pendakian Gunung Lawu: Lokasi, Sejarah, & Kawah

Di samping kisah sejarahnya yang masyur, Gunung Lawu juga mengundang tantangan tersendiri untuk para pendaki di Indonesia. Gunung api yang statusnya masih istirahat ini termasuk lokasi pendakian favorit.

Pesona alam Gunung Lawu memikat para pendaki untuk menaklukkan gunung tersebut. Salah satu destinasi yang cukup terkenal adalah Kawah Condrodimuko. Kawah ini diyakini jadi tempat mandi Gatot Kaca.

Untuk mendaki Gunung Lawu, terdapat 5 jalur pendakian yang relatif cukup dikenal. Mulai dari Jalur Candi Cetho, Jalur Candi Cemoro Kandang, Jalur Cemoro Sewu, Jalur Cemoro Singolangu, dan Jalur Tambak.

Berikut ini adalah rincian jalur pendakian Gunung Lawu:

1. Jalur Cemoro Kandang

Pendakian menuju puncak Gunung Lawu bisa dilakukan melalui jalur Cemoro Kandang. Jalur ini berada di Gondosuli Kidul, Gondosuli, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Panjang trek ke puncak Gunung Lawu via jalur Cemoro Kandang terentang sekitar 9,7 km dari basecamp. Jalur ini juga menjadi jalan untuk mengunjungi salah satu kawah Gunung Lawu yang cukup populer, yaitu Kawah Condrodimuko.

2. Jalur Candi Cetho

Jalur populer berikutnya menujuk puncak Gunung Lawu adalah jalur Candi Cetho. Jalur ini satu kawasan dengan Candi Cetho, tepatnya di Cetho, Gumeng, Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Jalur ini punya karakteristik yang landai dan berjarak 9,75 km dari puncak.

3. Jalur Cemoro Sewu

Pendakian Gunung Lawu via Jalur Cemoro Sewu tergolong jalur pendakian paling cepat. Pasalnya, jalur ini hanya berjarak 7km dari basecamp ke puncak. Jalur Cemoro Sewu terletak di Jl. Raya Sarangan, Sampe, Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

4. Jalur Tambak

Jalur Tambak berlokasi di Dusun Tambak, Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar. Dengan jarak 9,2 km antara basecamp dan puncak, jalur pendakian ini menyuguhkan pemandangan jajaran bunga edelweiss.

5. Jalur Cemoro Singolangu

Jalur pendakian Gunung Lawu yang terakhir adalah Jalur Cemoro Singolangu. Jalur ini hanya berjarak 3 kilometer dari Telaga Sarangan. Letak jalur ini berada di Singolangu, Sarangan, Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Jalur Cemoro Singolangu dianggap jalur tertua di Gunung Lawu. Saat melintasi jalur ini, para pendaki akan menemui sejumlah bukti-bukti sejarah, seperti Petilasan Watu Lapak dan Cemoro Lawang.

Baca juga artikel terkait PROFIL GUNUNG atau tulisan lainnya dari Ahmad Yasin

tirto.id - Edusains
Kontributor: Ahmad Yasin
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Yulaika Ramadhani