Menuju konten utama

Sri Mulyani Soroti Minimnya SDM RI di Islamic Development Bank

Faktor-faktor krusial yang mempengaruhi Indonesia kalah saing mulai dari kompetensi teknis dan lainnya.

Sri Mulyani Soroti Minimnya SDM RI di Islamic Development Bank
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri), Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan (tengah), dan Menteri Investasi dan Hilirasasi sekaligus CEO Danantara Rosan Roeslani (kanan) berbincang di sela Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt.

tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan bahwa sumber daya manusia (SDM) di Indonesia masih minim di dunia kerja internasional. Sebab, sampai saat ini bahwa belum ada SDM dari Indonesia yang menempati posisi penting dalam institusi keuangan islam di dunia, yakni Islamic Development Bank (IDB).

“Tidak ada satupun Vice President dari Islamic Development Bank dari Indonesia yang merupakan negara muslim terbesar di dunia. Tidak ada di dalam senior management profesional yang menonjol,” kata Sri Mulyani dalam acara Sarasehan Ekonomi Islam Indonesia, dikutip dari Youtube SKSG UI, Kamis (15/5/2025).

Tidak adanya SDM Indonesia di IDB, sempat dilaporkan kepada Wakil Presiden RI ke-13, Ma’ruf Amin kala itu. Mengingat Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama muslim dan memiliki shareholder tertinggi nomor tiga di IDB.

“Nah ini adalah sesuatu bahwa kita mungkin bisa mengambil peranan shareholder, tapi belum tentu kita bisa menjadi pengelola yang kemudian membesarkan institusi. Ini adalah salah satu yang perlu untuk kita lihat,” katanya.

Bendahara negara itu menjelaskan bahwa persoalan tersebut bukan lagi menyangkut soal kesempatan, melainkan juga soal kualitas SDM Indonesia dalam bersaing secara global. Adapun faktor-faktor krusial yang mempengaruhi Indonesia kalah saing adalah mulai dari kompetensi teknis, kemampuan dalam berbahasa arab, hingga kurangnya pembangunan relasi internasional.

“Saya selalu menyampaikan bahwa banyak tantangan kita, dan ini harus menjadi PR bagi kita. Apakah kompetensi, apakah kemampuan berbahasa Arab, apakah kemampuan networking,” jelas Sri Mulyani.

Hal ini menurutnya berbeda bila dibandingkan negara-negara yang mana SDM mereka dapat menduduki posisi penting di IDB. Meski demikian, mayoritas dari mereka tidak pandai berbahasa arab.

“Tapi yang saya lihat secara nyata di semua forum-forum dunia senior management itu banyak diisi oleh teman-teman kita yang berasal dari Pakistan, India dan ini menjadi salah satu pembelajaran bagi kita semua. Teman saya Muhtar itu tidak bisa bahasa Arab tapi dia bisa menduduk,” kata Sri Mulyani.

Baca juga artikel terkait SDM atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Insider
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Dwi Aditya Putra