Menuju konten utama
Pendidikan Kewarganegaraan

Penjelasan Prinsip-Prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan meliputi Bhinneka Tunggal Ika, Nasionalisme, Kebebasan Bertanggung Jawab, dan Wawasan Nusantara.

Penjelasan Prinsip-Prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Penjual minuman keliling melintasi mural bertema Bhinneka Tunggal Ika di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta, Kamis (15/6). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai keragaman kebudayaan.

Negara yang terdiri dari berbagai pulau dengan jutaan penduduk ini tentunya memiliki aturan yang bertujuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Rasa persatuan dan kesatuan penting bagi suatu negara agar dapat mewujudkan sifat sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, dan musyawarah.

Oleh karena itu, penting bagi suatu negara untuk mewujudkan persatuan bangsa.

Dilansir dari Modul Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara oleh Kemenkumham, berikut ini merupakan prinsip-prinsip persatuan Indonesia yang harus kita pahami lebih lanjut :

Prinsip Bhineka Tunggal Ika

Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama, adat-istiadat, dan kebiasaan yang majemuk, sehingga kita harus bersatu sebagai bangsa indonesia.

Prinsip Nasionalisme Indonesia

Nasionalisme bukan berarti kita harus merasa lebih unggul dari bangsa-bangsa lain.

Prinsip nasionalisme Indonesia yakni suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi dari setiap individu harus diserahkan kepada bangsanya.

Prinsip Kebebasan Bertanggungjawab

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki kebebasan dan tanggung jawab terhadap dirinya, sesamanya, dan Tuhannya.

Dalam hal ini setiap warga negara Indonesia juga diberikan kebebasan-kebebasan yang tentunya juga terikat dengan tanggungjawab lain yang harus dipenuhi.

Prinsip Wawasan Nusantara

Dengan wawasan nusantara ini warga negara Indonesia akan merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional karena melalui wawasan tersebut masyarakat akan sadar atas kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan.

Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-Cita Reformasi

Dengan semangat persatuan Indonesia, kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur.

Semangat kebangsaan atau nasionalisme juga merupakan hal penting dalam sebuah negara.

Suatu bangsa akan memiliki kualitas dan ketangguhan dalam berbagai ancaman apabila memiliki semangat kebangsaan atau nasionalisme.

Semangat kebangsaan atau nasionalisme menurut Lemhannas merupakan perpaduan atau sinergi dari rasa kebangsaan dan paham kebangsaan.

Dengan semangat kebangsaan yang tinggi, kekhawatiran akan terjadinya ancaman terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa akan memudar.

Semangat kebangsaan atau rasa nasionalisme tersebut juga akan menumbuhkan jiwa patriotisme.

Ciri-ciri dari jiwa patriotisme menurut e-book PPKN dari Kemendikbud yakni sebagai berikut :

  • Rasa kesetiakawanan sosial akan mempertebal semangat kebangsaan karena adanya rasa satu nasib dan sepenanggungan dalam hal kehidupan berbangsa dan bernegara.
  • Semangat rela berkorban dan kesediaan untuk berkorban demi kepentingan yang lebih besar.
  • Rasa cinta tanah air
  • Berjiwa pembaharu
  • Tidak kenal menyerah
Menurut e-book PPKN dari Kemendikbud, paham nasionalisme mulai dikenal di Indonesia sejak awal abad ke-20, yaitu saat berdirinya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908.

Berdirinya Budi Utomo merupakan awal dari kesadaran nasional. Tanggal berdirinya organisasi pergerakan nasional tersebut hingga saat ini diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional

Mengenai sejarah paham nasionalisme Indonesia selanjutnya yang berkembang pada tahun 1928, tepatnya setelah kebangkitan nasional dna ditandai dengan munculnya berbagai organisasi yang bersifat kedaerahan seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong Sumatera, dan lain sebagainya.

Paham nasionalisme terus berkembang dan terwujud melalui peranan nyata para pemuda pada masa revolusi kemerdekaan daat menyandera Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok.

Setelah itu, fase perkembangan nasionalisme di tahun 1966 menandai tatanan pemerintahan Indonesia yang baru.

Baca juga artikel terkait BHINNEKA TUNGGAL IKA atau tulisan lainnya dari Nirmala Eka Maharani

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nirmala Eka Maharani
Penulis: Nirmala Eka Maharani
Editor: Dhita Koesno