Menuju konten utama

Apa Saja Ancaman terhadap Integrasi Nasional Indonesia?

Contoh ancaman integrasi nasional mencakup hal-hal yang berkaitan dengan militer dan nonmiliter. Berikut ini penjelasan lengkap ancaman integrasi nasional.

Apa Saja Ancaman terhadap Integrasi Nasional Indonesia?
Ilustrasi Integrasi Nasional Indonesia. foto/Istockphoto

tirto.id - Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem pertahanan kontinental di utara, dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur.

Posisi silang pertahanan dan keamanan Indonesia memberi dampak positif. Salah satunya sebagai pendukung integrasi nasional karena dapat memajukan perekonomian dan politik bangsa Indonesia.

Bahkan, dengan posisi silang tersebut, Indonesia bisa memperkokoh peran dan kedudukannya sehingga tidak bisa dinomorduakan. Terutama, peran dalam menunjang kemajuan serta terciptanya kedamaian dunia.

Namun, posisi ini juga dapat membuat integrasi bangsa Indonesia terancam. Sehingga, seluruh masyarakat Indonesia wajib untuk berjaga-jaga terhadap potensi tersebut.

Apa Saja Ancaman Terhadap Integrasi Nasional Indonesia?

Ancaman terhadap integrasi nasional terdiri atas dua jenis, yakni ancaman integrasi nasional di bidang militer dan nonmiliter.

1. Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Militer

Ancaman integrasi nasional di bidang militer biasanya berkaitan dengan pertahanan dan keamanan suatu negara.

Ancaman terhadap integrasi nasional Indonesia ini biasanya dilakukan oleh kelompok bersenjata secara terorganisasi. Ancaman integrasi nasional di bidang militer dapat berakibat negatif bagi kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa.

Ancaman militer meliputi, agresi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara.

Secara umum, bentuk ancaman integrasi nasional di bidang militer dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ancaman militer dalam negeri dan ancaman militer dalam negeri.

a. Ancaman militer dalam negeri

  • Disintegrasi bangsa, yaitu ancaman integrasi nasional berupa gerakan separatis yang didasarkan pada sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintahan pusat.
  • Adanya keresahan sosial yang diakibatkan oleh kebijakan ekonomi, serta pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Keresahan ini, berpotensi membuat kerusuhan massal pada skala yang besar.
  • Adanya upaya perubahan ideologi pancasila dengan ideologi lainnya, dan tidak sesuai dengan kebiasaan dari masyarakat Indonesia.
  • Makar atau pengkhianatan pemerintahan yang resmi, dan konstitusional.

b. Ancaman militer luar negeri

  • Pelanggaran terkait batas negara yang dilakukan oleh negara lain.
  • Adanya pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh negara lain.
  • Aksi teror dari terorisme internasional.

Infografik Ancaman Integrasi Nasional Indonesia

Infografik Ancaman Integrasi Nasional Indonesia. tirto.id/Fuad

2. Ancaman Nonmiliter

Ancaman integrasi nasional di bidang non-militer adalah bentuk ancaman yang tidak melibatkan unsur persenjataan dan konfrontasi fisik. Contohnya adalah ancaman integrasi nasional di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi.

a. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berpotensi mengancam integrasi nasional, meski di sisi lain juga ada manfaatnya.

Contoh ancaman integrasi nasional di bidang teknologi adalah kejahatan siber, kejahatan perbankan, dan penipuan.

b. Ancaman berdimensi keselamatan umum

Ancaman berdimensi keselamatan umum yaitu ancaman nonmiliter yang dapat terjadi bencana, baik bencana alam maupun bencana sosial.

Contoh ancaman integrasi nasional yang berkaitan dengan bencana alam adalah gempa bumi, letusan gunung, dan tsunami. Sementara itu, ancaman dari manusia dapat berupa penyalahgunaan narkoba, pembuangan limbah industri, kebakaran, dan kecelakaan transportasi.

c. Ancaman integrasi nasional di bidang ideologi

Ancaman integrasi nasional di bidang ideologi biasanya menyerang dari dalam. Misalnya, upaya penyebaran doktrin ekstremis oleh kelompok tertentu dengan tujuan mengikis nilai-nilai Pancasila.

Contoh ancaman integrasi nasional di bidang ideologi lainnya dapat dilihat ketika Uni Soviet mengalami perubahan dari ideologi komunis menjadi liberal.

d. Ancaman integrasi nasional di bidang sosial budaya

Ancaman integrasi nasional di bidang sosial budaya biasanya berupa masalah sehari-hari yang dialami masyarakat. Contoh ancaman integrasi nasional di bidang sosial budaya meliputi kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan, yang menjadi dasar timbulnya konflik vertikal maupun horizontal.

Konflik vertikal tersebut dapat terjadi di antara pemerintah pusat dan daerah. Sementara itu, contoh konflik horizontal adalah perseteruan yang menyangkut suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

e. Ancaman integrasi nasional di bidang ekonomi

Ancaman integrasi nasional di bidang ekonomi yaitu ancaman yang berdampak terhadap posisi tawar suatu negara di kancah internasional, khususnya di aspek perekonomian.

Ancaman berdimensi ekonomi terdiri atas dua jenis yakni internal dan eksternal. Ancaman internal dapat berupa inflasi, pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, dan sistem ekonomi yang tidak jelas. Ancaman dari eksternal dapat berbentuk kinerja ekonomi yang buruk, daya saing rendah, ketidaksiapan menghadapi globalisasi, dan tingkat ketergantungan terhadap pihak asing.

f. Ancaman integrasi nasional di bidang politik

Politik merupakan instrumen utama untuk menggerakan perang. Artinya, dapat dikatakan bahwa ancaman politik dapat menumbangkan suatu rezim pemerintah, bahkan dapat menghancurkan suatu negara.

Masyarakat internasional cenderung mengintervensi suatu negara melalui politik seperti HAM, demokratisasi, penanganan masalah lingkungan hidup, dan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih.

Contoh Ancaman Integrasi Nasional

Ancaman integrasi nasional bisa terjadi di bidang militer dan nonmiliter. Dua bentuk ancaman integrasi nasional tersebut memiliki dampak yang berbeda-beda. Namun, ancaman di bidang nonmiliter dinilai punya dampak lebih besar karena bersinggungan langsung dengan kehidupan masyarakat.

A. Ancaman integrasi nasional di bidang pertahanan dan keamanan

Dilansir modul Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Muhammadiyah Surakarta, berikut ini contoh ancaman terhadap Negara yang termasuk ancaman militer:

1. Sabotase

Sabotase merupakan ancaman militer yang dilakukan oleh suatu negara. Ancaman ini bertujuan agar dapat merusak instalasi militer, dan objek vital nasional.

Hal ini menjadi salah satu ancaman yang perlu mendapat perhatian tinggi karena, dapat membahayakan keselamatan bangsa.

2. Spionase

Spionase merupakan ancaman militer yang dilakukan dengan cara mengawasi atau memata-matai suatu negara. Spionase bertujuan untuk mencari, dan mendapat dokumen rahasia militer suatu negara.

Spionase dapat menjadi ancaman terhadap integrasi nasional. Sebab, tindakan tersebut berusaha mengulik rahasia suatu negara, menetralisasi kekuatan militernya, serta merusak stabilitas.

3. Aksi teror bersenjata

Aksi teror bersenjata ini berarti, dilakukan oleh suatu jaringan terorisme pada tingkat internasional. Kemudian, mereka bekerja sama dengan terorisme lokal atau dalam negeri.

Aksi terorisme dipahami sebagai tindakan pidana kriminal, tetapi memiliki sifat khusus. Sifat khusus itu yakni, bergerak dalam kelompok, anggotanya memiliki militansi tinggi, dan beroperasi dengan cara yang rahasia.

Mereka juga memiliki perangkat senjata yang canggih, dan mematikan. Umumnya, hal ini terjadi dalam jaringan internasional.

4. Agresi

Agresi merupakan ancaman militer dengan menggunakan kekuatan bersenjata. Aksi tersebut dilakukan oleh suatu negara terhadap negara sasarannya.

Tujuannya adalah, membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah di negara tersebut. Kemudian, membahayakan keselamatan segenap bangsa yang ada di negara sasaran.

Agresi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:

a. Invasi
Invasi merupakan serangan yang dilakukan oleh kekuatan bersenjata dari negara lain untuk menyerang wilayah NKRI.

b. Bombardemen
Bombardemen merupakan suatu penggunaan senjata lainnya. Aksi militer ini dilakukan oleh angkatan bersenjata dari negara lain terhadap NKRI.

c. Blokade
Blokade merupakan kegiatan penghambatan yang dilakukan di daerah pelabuhan atau pantai. Tidak hanya itu, blokade juga dapat dilakukan di udara NKRI, dan dilakukan oleh angkatan bersenjata negara lain.

d. Pemberontakan Bersenjata
Pemberontakan bersenjata merupakan suatu upaya menentang suatu kekuasaan yang sah melalui aksi militer. Misalnya, terorisme dan gerakan separatis suatu kelompok.

e. Perang Saudara
Perang saudara terjadi antar kelompok masyarakat bersenjata di dalam satu wilayah yang sama. Contoh dari perang saudara adalah perang saudara di Suriah dan perang suku antara Madura dan Dayak.

Maka dari itu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah komponen utama yang dipersiapkan untuk menghadapi ancaman militer. Hal yang dilakukan adalah tugas Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

B. Contoh ancaman integrasi nasional di masa mendatang

Menurut situs web resmi Kementerian Pertahanan, ancaman yang paling mungkin terjadi adalah ancaman dari luar negeri yang sifatnya nonmiliter.

Ancaman tersebut dapat mengancam kedaulatan negara, dan keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.

Ancaman dari luar negeri bertujuan untuk memperoleh keuntungan dengan memanipulasi kondisi dalam negeri, dan keterbatasan aparatur pemerintah.

Berikut ini beberapa contoh ancaman integrasi nasional di masa mendatang:

  • Pelanggaran wilayah, yakni upaya seseorang atau sekelompok orang memasuki wilayah negara lain menggunakan kapal ataupun pesawat.
  • Kejahatan lintas Negara, misalnya penyelundupan barang, Perdagangan manusia, narkoba dan sebagainya.
  • Tindakan yang merusak lingkungan hidup, seperti pembakaran hutan, pembuangan limbah industri ke sungai, dan lain sebagainya.
  • Aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang rusuh, arogan, dan radikal atau amuk massa.
  • Wabah penyakit menular yang cepat dan meluas.

Baca juga artikel terkait INTEGRASI NASIONAL atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Yandri Daniel Damaledo
Penyelaras: Fadli Nasrudin