Menuju konten utama

Cara Menghentikan Sabotase Diri, Ciri-Ciri dan Faktor Penyebabnya

Cara menghentikan sabotase diri, ciri-ciri dan faktor penyebab umum serta penyebab akibat kesehatan mental.

Cara Menghentikan Sabotase Diri, Ciri-Ciri dan Faktor Penyebabnya
Ilustrasi sabotase diri. FOTO/Istock

tirto.id - Self sabotage atau sabotase diri masih langka terdengar di telinga. Padahal, tindakan ini banyak sekali berada di sekitar Anda, disadari atau tidak.

Dilansir Psychology Today, perilaku yang bisa dikatakan menyabotase diri sendiri ketika menciptakan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Hingga akhirnya mengganggu tujuan jangka panjang. Beberapa contohnya, mengonsumsi obat-obatan terlarang atau alkohol hingga tindakan melukai diri sendiri.

Perasaan menyabotase diri bisa terjadi atas dorongan halus. Beberapa penderita tidak menyadarinya. Tindakan ini bisa terjadi dari alam bawah sadar yang terakumulasi. Misalnya, saat semua perasaan yang harusnya bisa Anda keluarkan, mendadak terpendam.

Sabotase diri bisa juga terjadi ketika Anda melakukan sesuatu yang pasti akan melukai diri sendiri, entah itu emosional atau fisik.

Berikut ciri-ciri sabotase diri yang dilansir dari Healthline:

  • Mencoba bunuh diri.
  • Aktivitas kompulsif seperti perjudian, game, atau belanja
  • Perilaku seksual yang impulsif dan berisiko.
  • Melukai diri sendiri.
Ada juga bentuk sabotase diri yang lebih halus, mungkin tidak disadari, yakni:

  • Merendahkan diri sendiri, berpikir Anda punya banyak kekurangan, tidak pintar, atau tidak menarik.
  • Mengubah diri Anda untuk menyenangkan orang lain.
  • Terlibat dalam perilaku mengasingkan atau agresif yang mendorong orang lain menjauh.
  • Perilaku maladaptif, seperti penghindaran kronis, penundaan, dan agresivitas pasif
  • meratapi hidup hingga mengasihani diri sendiri

Faktor Penyebab Umum Sabotase Diri:

  1. Pernah ketergantungan alkohol atau penggunaan narkoba.
  2. Trauma masa kecil, misalnya pengabaian atau menjadi korban bullying.
  3. Pelecehan emosional atau fisik.
  4. Tingkat percaya diri yang rendah.
  5. Pernah menghadapi isolasi sosial, pengucilan.

Faktor Penyebab Akibat Kesehatan Mental:

  • Gangguan kecemasan: Ditandai dengan melemahkan rasa takut, khawatir, dan tertekan.

  • Depresi: Kesedihan yang luar biasa dan kehilangan minat. Ini biasanya melibatkan berbagai gejala fisik juga
  • Gangguan makan: Kondisi seperti anoreksia, bulimia, dan pesta makan.
  • Gangguan kepribadian: Ketidakmampuan untuk berhubungan dengan orang lain secara sehat.

  • Gangguan stres pascatrauma (PTSD): Gangguan kecemasan yang dimulai setelah Anda mengalami peristiwa traumatis. StudiesTrusted Source menunjukkan bahwa PTSD dan ciri-ciri kepribadian impulsif dapat membuat Anda berisiko berperilaku merusak diri sendiri. Tingkat perilaku merusak diri sendiri sangat tinggi di antara para veteran yang pernah mengalami trauma.

Cara Menyembuhkan Sabotase Diri

Perawatan akan disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Frekuensi dan tingkat keparahan gejala sabotase diri menjadi pertimbangan penting.

Biasanya dua hal ini yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan saboase diri, yaitu:

- Terapi bicara. Terapi bicara dapat membantu memahami asal mula perilaku merusak diri Anda. Dapat juga mempelajari cara mengelola stres dan menghadapi tantangan dengan cara yang lebih sehat.

Sesi biasanya dilakukan secara empat mata dengan terapis dan keterlibatan keluarga, atau dalam pengaturan kelompok.

- Terapi perilaku. Biasanya digunakan untuk jangka pendek atau panjang. Bantuan ini bisa membuat Anda menjadi lebih sadar akan pemicu dan cara merespons dengan cara yang tidak terlalu mengganggu.

Baca juga artikel terkait PSIKOLOGI atau tulisan lainnya dari Desika Pemita

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Desika Pemita
Penulis: Desika Pemita
Editor: Dhita Koesno