Menuju konten utama

Apa Saja Prinsip Persatuan dalam Keberagaman Masyarakat Indonesia

Persatuan dalam keberagaman bagi masyarakat Indonesia memiliki tempat yang penting dalam kehidupan bermasyarakat

Apa Saja Prinsip Persatuan dalam Keberagaman Masyarakat Indonesia
Ilustrasi Etnosentrisme. foto/Istockphoto

tirto.id - Indonesia merupakan negara dengan keragaman ras, agama, golongan, dan suku bangsa. Selain itu, keragaman juga terletak pada keadaan alam yang berbeda, sehingga menghasilkan keberagaman ekonomi, bentuk wilayah, dan lingkungan.

Dalam penerapan keberagaman tentu banyak terjadi tantangan dan hambatan. Hal tersebut dapat ditangani dengan berpegang teguh pada prinsip persatuan dan menerapkanya dalam keberagaman masyarakat Indonesia.

Dikutip dari materi pembelajaran SMP 1 Bungoro, kebhinekaan (keragaman) merupakan sebuah keadaan yang dapat bersifat potensi sekaligus tantangan (ancaman).

Apabila keragaman dapat dimanfaatkan dengan baik akan menghasilkan kekayaan alam maupun kebudayaan yang melimpah. Namun, apabila keragaman menjadi sebuah ancaman justru akan menimbulkan integrasi yang serius di masyarakat.

Masyarakat pada umumnya harus menyadari pentingnya kesadaran dalam keberagaman supaya tercipta stabilitas keamanan yang baik. Salah satu bentuk upaya dalam memanfaatkan potensi dan menghindari ancaman negatif adanya keragaman adalah dengan berpegang teguh dan menerapkan prinsip persatuan dalam keberagaman.

Prinsip Persatuan dalam Keberagaman

Persatuan dalam keberagaman bagi masyarakat Indonesia memiliki tempat yang penting dalam kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut berhubungan dengan banyaknya keragaman di Indonesia yang harus dijaga untuk menghasilkan kehidupan bermasyarakat yang aman dan nyaman.

Salah satu sikap yang patut kita lakukan untuk menjaga kestabilan dalam keragaman di masyarakat yaitu tidak memandang rendah suku bangsa dan budaya daerah lain. Masyarakat harus mulai menyadari bahwa keragaman suku dan kebudayaan memiliki nilai yang luhur.

Dikutip dari bukuPendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (2018:99-100), beberapa prinsip persatuan harus dipegang oleh seluruh rakyat Indonesia untuk menghasilkan kesatuan nasional dalam keberagaman sebagai berikut:

1. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika

Prinsip ini bersifat menyadari, memahami, dan mengakui bahwa negara Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku, bahasa, agama, dan adat kebiasaan pada setiap daerahnya. Sehingga, bhinneka tunggal ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Prinsip Nasionalisme Indonesia

Nasionalisme dapat dimaknai dengan rasa cinta tanah air yang dijabarkan dalam bentuk kesiapsiagaan untuk membela bangsa dan negara. Sikap nasionalisme dapat dilakukan dalam ukuran yang tepat dan tidak berlebihan seperti mengunggulkan bangsa sendiri, namun merendahkan bangsa lain.

Hal tersebut tentunya merupakan tindakan yang tidak tepat. Selain itu bertentangan dengan kandungan sila pertama dan kedua Pancasila.

3. Prinsip Kebebasan yang Bertanggung Jawab

Masyarakat Indonesia tentunya memiliki kebebasan untuk melakukan sesuatu, namun bukan berarti kebebasan yang tidak terbatas. Manusia juga memiliki tanggung jawab kepada diri sendiri, sesama, dan Tuhan Yang Maha Esa.

Kebebasan dan tanggung jawab yang dilakukan oleh manusia akan dipertanggungjawabkan kepada diri sendiri, sesama, Tuhan Yang Maha Esa, bangsa, dan negara.

4. Prinsip Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara dapat diartikan sebagai pandangan masyarakat terhadap lingkungan dan diri adalah sebuah kesatuan secara ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan Nusantara juga mencakup kesadaran masyarakat Indonesia yang senasib, sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air serta adanya kesadaran untuk mewujudkan tujuan nasional.

5. Psinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-Cita Reformasi

Masyarakat Indonesia yang sudah dibaluri dengan rasa persatuan dapat mulai bahu-membahu untuk melakukan pembangunan dalam mewujudkan cita-cita reformasi. Sehingga akan tercipta bangsa Indonesia yang adil dan makmur.

Baca juga artikel terkait KERAGAMAN BUDAYA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dipna Videlia Putsanra