tirto.id - Norma agama adalah aturan hidup yang bersumber dari ajaran kepercayaan terhadap Tuhan. Aturan ini membimbing perilaku manusia agar sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan. Umat beragama menjadikan norma ini sebagai pedoman utama dalam bersikap.
Sumber norma agama berasal dari kitab suci, ajaran nabi, serta tradisi keagamaan yang berkembang. Ulama dan tokoh agama juga berperan dalam menafsirkan serta menyebarkannya. Dengan begitu, norma agama terus hidup dan menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Contoh dari norma agama tampak dalam ibadah, larangan berbuat jahat, dan kewajiban menolong sesama. Banyak orang menerapkannya dalam keputusan sehari-hari, seperti berkata jujur dan menjauhi fitnah. Norma ini mengikat batin, meski tak selalu tertulis dalam hukum negara.
Pengertian Norma Agama
Pada dasarnya, norma dapat disebut juga sebagai aturan. Aturan ini ditanam dan diingat seseorang agar bisa berperilaku sesuai ketika berada di sebuah lingkungan masyarakat.
Melengkapi penjelasan di atas, situs Kemdikbud menerangkan bahwa norma dibuat atau terbentuk demi menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat. Jadi, tujuan ini dapat dikatakan juga sebagai fungsi norma di masyarakat.
Dengan adanya fungsi norma tersebut, baik norma agama, kesusilaan, kesopanan, dan hukum, keempatnya dapat dijadikan patokan agar tidak terjadi perselisihan dari pihak yang kepentingannya berbeda.
Tujuan Norma Agama
Norma agama berperan penting dalam membentuk karakter dan akhlak manusia. Ajarannya menjadi panduan moral dalam bersikap dan berperilaku sehari-hari. Prinsip ini membantu manusia memahami batas antara yang benar dan salah.
Selain mengatur hubungan dengan Tuhan, norma agama juga menjaga tatanan sosial. Ia membimbing manusia untuk hidup damai, menjauhi kejahatan, dan tidak merugikan sesama. Dengan begitu, kerukunan dan keteraturan masyarakat lebih mudah terwujud.
Norma ini juga memberi ketenangan batin bagi yang mematuhinya. Keyakinan pada pahala dan hukuman membuat seseorang berpikir ulang sebelum bertindak. Pada akhirnya, tujuan norma agama adalah keselamatan di dunia dan akhirat.
Sanksi norma agama bersifat spiritual dan moral, bukan fisik. Pelanggar dapat merasakan perasaan bersalah, penyesalan, atau kehilangan kedamaian batin. Selain itu, pelanggaran juga dapat berakibat pada hukuman di akhirat sesuai dengan ajaran agama masing-masing.
Sumber Norma Agama
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki bermacam budaya, adat-istiadat, ras, dan agama. Kemudahan akses kini dapat membuat semua unsur tersebut hidup di satu lingkungan dan saling berinteraksi satu sama lain.
Kendati perbedaan melingkupi lingkungan, norma hadir sebagai pembatas kelakuan agar mereka semua dapat hidup tenteram serta damai.
Berbeda dengan norma kesusilaan, kesopanan, dan hukum yang cenderung melihat sumber aturan duniawi, norma agama memfokuskan perhatian ke sisi kepercayaan individu.
Apa pun agamanya, norma agama berpedoman pada keyakinan yang dimiliki seseorang dan pedoman tersebut dipercaya datang langsung sebagai wahyu Tuhan.
Oleh karena itu, aturan ini dianggap sesuatu yang suci serta wajib nilainya dituruti.
Konsekuensi dari norma ini ada dua, jika mereka melakukan perbuatan sesuai akan mendapat pahala namun jika melanggar akan memperoleh dosa.
Kendati sebenarnya ini aturan yang bersumber dari Tuhan, ada beberapa hal yang memang sesuai dengan aturan budaya dari norma lain.
Macam Norma Agama
Norma agama adalah aturan yang berasal dari ajaran agama yang mengatur tingkah laku manusia agar sesuai dengan kehendak Tuhan. Norma ini bersifat suci dan mengikat bagi setiap penganut agama, bertujuan menciptakan kehidupan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan dan sesama. Berikut ini adalah jenis norma agama:
Norma Larangan (Prohibitive Norms)
- Mengatur hal-hal yang dilarang dalam agama, misalnya larangan mencuri, berbohong, atau melakukan kekerasan.
- Bertujuan menjaga kesucian dan keharmonisan umat.
Norma Perintah (Prescriptive Norms)
- Mengatur kewajiban dan perintah yang harus dilakukan, seperti beribadah, berdoa, atau melakukan ritual keagamaan.
- Membantu umat dalam mendekatkan diri kepada Tuhan.
Norma Larangan Khusus (Tabu)
- Norma yang sangat sakral dan tidak boleh dilanggar sama sekali, misalnya pantangan tertentu dalam makanan atau perbuatan.
- Pelanggaran dapat menimbulkan sanksi berat secara religius.
Norma Etika dan Moral
- Mengatur perilaku sehari-hari seperti kejujuran, kesopanan, dan kasih sayang.
- Membentuk karakter dan menjaga hubungan baik antar sesama manusia.
Norma Ritual
- Mengatur tata cara pelaksanaan ibadah dan upacara keagamaan.
- Memastikan ibadah dilakukan sesuai ajaran yang benar.
Contoh Norma Agama
Contohnya, seperti dilarang membunuh orang lain yang diajarkan oleh semua agama. Ternyata, norma hukum juga menyinggung hal tersebut dan menerapkan konsekuensi duniawi bagi para pelanggar aturannya.
Jika di agama mendapat dosa, norma hukum memberikan sanksi pidana. Terlepas dari norma hukum tersebut, berarti norma agama dalam beberapa ajaran mungkin saja selaras dengan norma lain yang hidup sebagai aturan di masyarakat.
Selain contoh di atas, kita juga dapat melihat contoh lain dari individu yang mencerminkan norma agama dalam kehidupannya. Berikut ini beberapa contoh tersebut:
- Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Menjalani ibadah sesuai ketentuan yang ditetapkan setiap agamanya
- Mengedepankan sikap toleransi ketika hidup berdampingan dengan individu dari agama lain
- Tidak melanggar aturan agama seperti melakukan pembunuhan dan bersentuhan, memakan, atau menjalankan hal yang menurut ajaran agama tidak diperbolehkan.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Satrio Dwi Haryono
Masuk tirto.id






































