tirto.id - Teater berasal dari bahasa Yunani, theatron yang artinya tempat atau gedung pertunjukan. Dalam perkembangannya, kata teater memiliki arti yang lebih luas dan diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukan di depan orang banyak, salah satunya drama musikal.
Seni teater bisa diartikan segala keseluruhan yang mencakup gedung, pekerja (pemain dan kru panggung), sekaligus kegiatannya (isi pementasan atau peristiwanya).
Ada juga pihak yang mengartikan seni teater sebagai semua jenis dan bentuk tontonan, baik di panggung maupun arena terbuka.
Peristiwa tontonan mencakup tiga kekuatan, yaitu pekerja, tempat, dan komunitas penikmat atau penonton, serta terdiri dari tiga unsur, yaitu kebersamaan, saat, dan tempat, sehingga peristiwa itu disebut sebagai teater.
Pengertian Drama Musikal
Mengutip modul Penerapan Teater (2017), drama musikal adalah pertunjukan teater yang menggabungkan seni tari, musik, dan seni peran. Drama musikal lebih mengedepankan tiga unsur tersebut dibandingkan dialog para pemainnya.
Kualitas pemainnya tidak hanya dinilai pada penghayatan karakter melalui untaian kalimat yang diucapkan tetapi juga melalui keharmonisan lagu dan gerak tari.
Disebut drama musikal karena dalam pertunjukannya yang menjadi latar belakangnya merupakan kombinasi antara gerak tari, alunan musik, dan tata pentas.
Drama musikal yang cukup tersohor ialah kabaret dan opera. Perbedaan keduanya terletak pada jenis musik yang digunakan.
Dalam opera, dialog para tokoh dinyanyikan dengan iringan musik orkestra dan lagu yang dinyanyikan disebut seriosa. Sedangkan dalam drama musikal kabaret, jenis musik dan lagu yang dinyanyikan bebas dan biasa saja.
Unsur dan Ciri-Ciri Drama Musikal
Mengutip modulSeni Budaya (Seni Teater) Kelas IX (2020), berikut ini adalah unsur-unsur drama musikal:
1. Tema
Tema adalah gagasan dasar atau ide dasar. Tema menjadi landasan dalam sebuah lakon. Tema bersifat intrinsik, yaitu tidak terungkap secara tertulis dalam lakon.
Tema menjadi warna dasar yang menggerakkan alur cerita dan mewarnai perwatakan tokoh.
Ketika sebuah lakon ditulis, maka lakon tidak sekadar memaparkan alur cerita atau mengisahkan peristiwa yang dialami tokoh semata. Ada yang terselubung dalam sebuah lakon, yaitu gagasan sentral atau gagasan dasar.
2. Pemain/tokoh
Pemain adalah seseorang yang memainkan peran seorang tokoh yang terdapat dalam naskah. Pemain merupakan unsur yang sangat penting dalam pementasan.
Ada tiga jenis pemain yaitu, peran utama, peran pembantu dan peran figuran. Namun ketiga pemain ini sama-sama memiliki arti penting dan juga menentukan sukses dan tidaknya sebuah pementasan.
3. Plot/alur cerita
Plot adalah susunan kejadian atau insiden. Lakon tragedi adalah imitasi perbuatan manusia, dan perbuatan ini akan menghasilkan aksi-aksi atau insiden yang membuat tragedi ada.
4. Dialog
Naskah berisi dialog atau kisah yang akan dipentaskan dan yang akan diperankan oleh seseorang, untuk kemudian dipentaskan. Lewat dialog tergambarlah watak-watak sehingga latar belakang perwatakan bisa diketahui.
Dialog sendiri berisi kedua hal ini, yaitu:
a. Pesan yang ingin disampaikan
b. terdapat unsur-unsur lainnya seperti musik, tata rias, pencahayaan dan pentas
Ciri-Ciri Drama Musikal
Adapun, ciri-ciri dari drama musikal di antaranya adalah:
- Merupakan gabungan unsur musik, tari dan akting.
- Mengutamakan unsur musik, menyanyi, dan gerak.
- Dialog diucapkan melalui tutur, lagu dan gerak tari.
Editor: Addi M Idhom