Menuju konten utama

Materi Seni Budaya: Langkah-Langkah Merancang Pementasan Teater

Teater berasal dari kata Yunani yaitu theatron yang artinya tempat pertunjukan, dan arti luasnya adalah sebuah pertunjukan di depan orang banyak.

Materi Seni Budaya: Langkah-Langkah Merancang Pementasan Teater
Teater Koma mementaskan lakon J J Sampah Kota di Graha Bhakti Budya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (7/11/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Teater berasal dari kata Yunani yaitu theatron yang artinya tempat pertunjukan. Sementara, arti luas teater adalah sebuah pertunjukan di depan orang banyak.

Sedangkan arti sempit teater adalah kisah kehidupan manusia yang diekspresikan di atas pentas, disaksikan banyak orang. Yang digunakan pada teater yaitu percakapan, gerak, dan akting dengan atau tanpa dekor, terkonsep, naskah diiringi musik, nyanyian dan tarian.

Dilansir dari jurnal IAIN Kudus, inilah beberapa fungsi dari pertunjukkan seni teater:

  1. Mendapatkan keterampilan.
  2. Mengembangkan kepribadian yang baik dan mantap.
  3. Belajar bekerjasama dengan orang lain.
  4. Menemukan kebenaran.
  5. Mengembangkan kemampuan pengutaraan pemikiran.
  6. Mengembangkan apresiasi estetik serta konsep budaya.
Sedangkan tujuan seni teater di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Tujuan kurikuler

Yaitu agar memiliki pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan dasar untuk berkarya dan berolah seni, serta kepekaan artistik sebagai dasar apresiasi pada budaya bangsa.

b. Tujuan instruksional umum

Yaitu agar dapat memahami, menguasai serta memiliki kemampuan dan keterampilan terhadap

unsur-unsur teater yang disarankan.

Langkah-Langkah Merancang Pementasan Teater

Adapun kesuksesan sebuah pertunjukkan teater sendiri yaitu bagaimana cara dalam merancang pementasan, karena pentas perlu dirancang sesuai tema masing-masing kelompok yang merupakan representasi dari lakon.

Latihan bagi kelompok teater juga penting karena semakin banyak latihan akan semakin baik saat pementasan dilakukan.

Serta diperlukannya sarana dan prasarana seperti tata panggung, tata iringan, tata busana dan tata rias. Tata panggung disesuaikan dengan tema teater yang dipentaskan.

Sementara, berikut ini adalah langkah-langkah dalam merancang pementasan, seperti dikutip dari buku Seni Budaya Kelas VII (2014):

1. Membentuk Panitia

Setelah panitia terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah membagi tugas masing-masing anggota. Merancang dan mempromosikan pementasan teater merupakan salah satu tanggung jawab dilakukan oleh panitia.

2. Membuat Rancangan Pentas

Pembuatan rancangan pentas harus menyesuaikan dari naskah yang dibuat. Misal naskah yang bercerita tentang lingkungan di hutan, maka setting-nya atau latar belakang panggung berupa gambar hutan dengan pohon-pohon dibuat tiga dimensi.

Perlengkapan properti atau peralatan yang mendukung suasana perlu dibuat seperti batu-batu, ranting, rumah kayu, dan sebagainya.

Pengenalan istilah tempat pementasan untuk teater dan beberapa jenis arena pentas bisa memberikan gambaran untuk lebih kreatif dalam merancang pementasan.

Panggung yang dimaksud bukan hanya panggung teater dalam gedung pertunjukan. Juga bisa menggunakan ruang kelas, aula sekolah,dan lapangan sekolah. Kreativitas dan pemahamanmu tentang tata pentas bisa terwujud.

3. Melakukan Latihan

Latihan yang mengarah pementasan biasanya dilakukan langsung oleh sutradara. Latihan yang baik diawali berupa pemanasan, olah tubuh untuk mempersiapkan kebugaran pemain, dan olah suara yang untuk kesiapan peralatan suara pemain.

Waktu latihan teratur dan mencukupi setiap minggunya, maka pementasan yang baik bisa terwujud. Sebelum latihan mengarah pada naskah, untuk mengasah kemampuan spontanitas, improvisasi berupa permainan peran atau roleplay.

Pementasan dapat berhasil jika ada kerjasama, saling menghormati, saling menghargai, bertenggang rasa, jujur serta santun dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.

Baca juga artikel terkait TEATER atau tulisan lainnya dari Olivia Rianjani

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Olivia Rianjani
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Maria Ulfa