Menuju konten utama

Ojol Tetap Angkut Penumpang meski Ada Demo 29 Agustus

Sejumlah driver ojol memutuskan tetap mengambil pesanan jelang demo besar menuntut revisi tarif layanan pos dan legalisasi ojol.

Ojol Tetap Angkut Penumpang meski Ada Demo 29 Agustus
Sejumlah pengemudi ojek online melakukan unjuk rasa menuntut penyesuaian tarif di ruas Jalan Jendral Sudirman, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (3/10/2023). ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/foc.

tirto.id - Ribuan driver ojek online (ojol) akan menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda Arjuna Wijaya, di Jakarta, di jam 12.00 siang ini, Kamis (29/8/2024). Sekitar 500-1000 orang akan berdemonstrasi mengatasnamakan sebagai Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Nasional Garda Indonesia. Mereka menuntut legalisasi ojol dan revisi Permenkominfo soal tarif layanan pos komersil untuk mitra ojek online dan kurir online di Indonesia.

Saat dikonfirmasi ke beberapa ojol yang ditemui di sekitar Stasiun Sudirman, Kamis (29/8/2024), beberapa ojol tidak ikut berdemo di Patung Kuda. Salah seorang rider Grab, Khodir (62), mengaku tetap bekerja di tengah rencana kegiatan demo besar rekan-rekannya. Akan tetapi, Khodir akan melepas atribut selama demonstrasi berlangsung.

“Iya (tetap menerima pesanan), tapi nanti buka jaket. Karena nanti kalo ngga buka jaket, disuruh turun (ikut demo) sama yang lain (ojol),” ujar Khodir saat ditemui Tirto di sekitar Stasiun Sudirman, Jakarta, Kamis (29/8/2024).

Senada, drive ojol dari Grab, Indra (46). Indra tetap bekerja seperti biasa lantaran lebih memilih fokus untuk mencari penghasilan, apalagi menjadi driver ojol merupakan satu-satunya mata pencariannya.

“Buat apa demo, lebih baik kita narik kaya biasa. Iya masih (menerima pesanan),” ungkapnya.

Indra mengakui sempat menerima imbauan dari pihak aplikasi tentang demo hari ini. Dalam isi imbauan kepada rider maupun driver, Grab sangat menghargai aspirasi pendapat para mitra asal dilakukan secara tertib dan sangat menyayangkan jika ada terjadinya aksi unjuk rasa.

“Sudah ada (notifikasi imbauan), sudah ada di aplikasi kami,” terang Indra.

Indra juga akan melepas atributnya jika kembali mencari penumpang seperti biasa selama masa demo berlangsung.

Hal serupa juga dilakukan driver ojol lain, Ahmad Hidayat (65). Ahmad mengaku tetap menerima penumpang seperti biasa. Ia mengatakan, pesanan tetap datang seperti biasa tanpa perubahan signifikan jelang kondisi demo.

“Alhamdulillah masih seperti biasa sih,” katanya.

Berbeda dengan Khodir dan Indra yang melepas atributnya saat bekerja, Ahmad akan tetap memakainya, tetapi secara terbalik agar tidak menampilkan logo dari identitas ojol-nya.

“Iya jaketnya dibalik, ditutupin biar gak keliatan dari ojek online. Karena kalo keliatan teman ojol nanti disuruh ikut demo,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan di daerah sekitar Stasiun Sudirman per pukul 10.40 WIB, penumpang pun masih bisa mengakses pengemudi. Salahs satu penumpang, Aditya (28), masih bisa mengatakan masih ada pengemudi yang menerima pesanananya.

“Iya ini masih bisa kok, dapet (ojek online),” ungkap Aditya.

Hal sama juga dirasakan oleh Putri (24). Perempuan yang merupakan pengguna aplikasi ojek online Grab mengaku masih mudah mendapatkan ojek online. “Iya masih bisa kok tadi, masih dapet (ojek online),” ujar perempuan berusia 24 tahun itu ketika ditanya Tirto.

Merespons aksi unjuk rasa ojol pada Kamis (29/8/2024), Head of Corporate Affairs Gojek, Rosel Lavina, memastikan layanan Gojek tetap akan berjalan seperti biasa.

“Kami menegaskan bahwa operasional Gojek akan tetap berjalan normal dan konsumen dapat tetap menggunakan layanan Gojek seperti biasa. Kami juga mengimbau kepada mitra driver agar tidak terprovokasi dan tetap beroperasi seperti biasa. Gojek akan menindak tegas oknum-oknum yang melakukan tindakan yang merugikan terhadap pelanggan maupun mitra kami,” kata Rosel dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Kamis (29/8/2024).

Rosel juga menyampaikan bahwa mereka sangat terbuka terkait aspirasi para mitra ojol terkait tarif. “Kami sangat terbuka terhadap aspirasi rekan-rekan mitra driver (pengemudi) aktif Gojek dan senantiasa menghimbau agar disampaikan secara kondusif dan tertib. Selama ini, mitra driver aktif Gojek juga menyampaikan aspirasinya melalui berbagai wadah komunikasi formal yang kami miliki,” ujar Rosel.

Sementara itu, Grab Indonesia, lewat Chief of Public Affairs, Grab Indonesia, Tirza Munusamy, juga menerima aspirasi para mitra pengemudi mereka sekaligus berupaya memperbaiki pelayanan. Grab Indonesia menghargai pengemudi yang menyampaikan pendapat di ruang publik.

“Grab juga menyediakan wadah bagi Mitra untuk mengemukakan pendapat dan masukan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, termasuk melalui layanan Grab Support maupun kegiatan tatap muka antara perwakilan Grab dengan komunitas Mitra Pengemudi yang dilaksanakan secara berkala,” tulis Tirza dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Kamis (29/8/2024).

Baca juga artikel terkait DEMO OJOL atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Andrian Pratama Taher