tirto.id - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyiapkan langkah antisipasi untuk pelayanan transportasi umum menjelang unjuk rasa para pengemudi ojek online (ojol) di Jakarta, Kamis (29/8/2024). Langkah antisipasi itu di antaranya menyiapkan bus cadangan.
Direktur Operasional dan Keselamatan PT Transjakarta, Daud Joseph, menyebutkan bahwa pihaknya menyediakanbus cadangan sebanyak 10 persen dari total armada milik BUMD DKI Jakarta tersebut.
“Kita masih punya cadangan armada 10 persen. Biasanya kita gunakan untuk perawatan dan perbaikan, maintenance di bengkel, tapi kalau dengan kondisi seperti ini [menjelang aksi unjuk rasa] kita akan keluarkan," tuturnya dalam rilis yang diterima Tirto, Kamis.
Menurut Joseph, bus cadangan sebanyak 10 persen itu diharapkan bisa menangani kekosongan tranportasi umum yang terjadi akibat unjuk rasa pengemudi ojol. Selain itu, PT Transjakarta juga hendak mempercepat waktu kedatangan bus (headway) untuk meminimalisasi terjadinya penumpukan pelanggan di halte.
Kemudian, kata Joseph, PT Transjakarta juga akan menunda implementasi pengendapan bus setelah melewati jam sibukalias split. Sementara ini, PT Transjakarta belum merekayasa rute pelayanan mereka akibat aksi unjuk rasa pengemudi ojol.
“Pada jam-jam off peak, biasanya di jam 09.00 WIB-16.00 WIB, bus-bus itu dipulangkan. Kalau aksi penyampaian pendapat berlangsung di jam-jam itu, pastinya tidak akan kita lakukan penundaan split untuk memastikan layanan tetap tersedia,” ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, ribuan personel pengamanan akan mengawal jalannya demo pengemudi ojol siang ini. Demonstrasi tersebut direncanakan mulai pukul 12.00 WIB di area Patung Arjuna, Kantor Gojek, dan Kantor Grab.
"Personel untuk pengamanan sebanyak 1.3.28," ungkap Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, melalui pesan singkat, Kamis.
Susatyo merinci bahwa ribuan personel itu merupakan aparat gabungan dari TNI, Polri, juga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dia menambahkan bahwa untuk rencana rekayasa lalu lintas sendiri, sementara ini masih bersifat situasional. Namun, telah disiagakan rekayasa lalin di sekitaran kawasan Monas yang baru akan dilakukan kalau eskalasi massa meningkat.
"Kami pun mengimbau kepada para warga masyarakat yang nantinya akan melintas di sekitaran Monas agar mencari jalan alternatif lainnya. Kemudian, bagi para peserta aksi untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban supaya kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan juga aman," ujar dia.
Lebih lanjut dia mengajak kepada para peserta aksi unjuk rasa untuk memperhatikan hak-hak masyarakat lainnya dan tertib untuk menyampaikan pendapatnya dimuka umum. Seluruh personel yang terlibat pengamanan pun dipastikan Kapolres selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negoisasi, pelayanan serta humanis. Tidak ada yang membawa senjata api.
“Layani saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya dengan tulus, ikhlas, dan humanis,” ujar Susatyo.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fadrik Aziz Firdausi