Menuju konten utama

Musim Hujan 2025 Mulai Kapan & Apa Bulan September?

BMKG prediksi musim hujan 2025 dimulai lebih awal dari pola tahun-tahun sebelumnya, sejumlah wilayah perlu siaga hadapi potensi bencana.

Musim Hujan 2025 Mulai Kapan & Apa Bulan September?
ilustrasi hujan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Musim hujan 2025 diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan dimulai lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya. Periode awal musim hujan 2025 disebut akan berlangsung mulai September hingga bulan November.

Majunya waktu musim hujan pada 2025 ini diprediksi akan terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia, sementara sebagian kecil wilayah diprakirakan bakal mengalami musim hujan lebih lambat.

Menurut Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, majunya waktu musim hujan tahun ini diprakirakan bakal terjadi di sekitar 42 persen wilayah zona musim di Indonesia.

Lebih lanjut, menurut Ardhasena, kemungkinan waktu musim hujan yang maju bisa dimanfaatkan untuk pengelolaan tanaman pangan.

"Ini kesempatan baik untuk memajukan awal musim tanam berikutnya, sehingga upaya ketahanan pangan bisa lebih kuat," ujarnya, dikutip dari Antara.

Sebelumnya, sejumlah wilayah di Indonesia telah diguyur hujan lebat sejak September. Di Bali, hujan lebat mengakibatkan banjir yang menelan sejumlah korban jiwa.

Prediksi Musim Hujan 2025, Mulai Bulan Apa?

Dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat (12/9), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa musim hujan 2025 sudah mulai Agustus-September dan diprediksi akan berlangsung hingga April 2026 mendatang.

"Dibandingkan dengan rerata klimatologis 1991-2020, awal musim hujan tahun ini cenderung maju di sebagian besar wilayah Indonesia," tutur Dwikorita.

Menurut Dwikorita, sebanyak 79 zona musim di Indonesia akan memasuki musim hujan pada September 2025. Zona musim yang memasuki musim hujan pada September itu termasuk sebagian wilayah Pulau Sumatra dan Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, sebagian kecil Jawa, dan sebagian Papua Selatan.

Kemudian, sebanyak 149 zona musim lain akan memasuki musim hujan pada Oktober 2025. Beberapa wilayah yang termasuk dalam golongan ini adalah Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, sebagian NTB, Sulawesi bagian selatan, dan Papua bagian tengah.

Lalu, sebanyak 105 zona musim lainnya diprakirakan akan memasuki waktu musim hujan pada bulan November 2025. Wilayah zona musim yang dimaksud meliputi sebagian besar NTB dan NTT, Sulawesi bagian tengah dan tenggara, sebagian Maluku, serta sebagian Papua Barat dan Papua.

Majunya waktu musim hujan 2025 itu, dijelaskan Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan, terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah fenomena iklim global.

Beberapa fenomena iklim global tersebut ialah fenomena El Nino-ENSO pada Agustus lalu, Indian Ocean Dipole (IOD) yang memengaruhi suplai uap air dari Samudera Hindia ke Indonesia, hingga meningkatnya suhu muka laut di perairan sekitar Indonesia yang memicu pembentukan awan hujan lebih intensif.

Seturut Dwikorita, kondisi tersebut tidak hanya membuat waktu musim hujan tahun ini dimulai lebih cepat, tetapi juga terjadi dengan puncak musim hujan yang bervariasi di berbagai daerah di Indonesia.

"Puncak hujan bervariasi, sebagian besar terjadi pada November-Desember 2025 di Sumatra dan Kalimantan serta Januari-Februari 2026 di jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua," ujar Dwikorita.

Potensi Bencana Selama Puncak Musim Hujan 2025

Dalam keterangannya, Dwikorita menjelaskan bahwa musim hujan 2025/2026 memiliki sifat umum berkategori normal. Meskipun begitu, terdapat potensi bencana hidrometeorologi yang perlu diwaspadai.

Potensi bencana tersebut dikarenakan sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi akan mengalami hujan dengan sifat di atas normal selama periode musim hujan 2025/2026.

"Dengan kondisi ini, potensi ancaman bahaya hidrometeorologi yang dapat menyebabkan dampak seperti banjir, banjir bandang, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang tetap perlu diwaspadai, terutama pada wilayah dengan prediksi curah hujan atas normal," katanya.

Dalam laporan prakiraan musim hujan 2025/2026 BMKG, beberapa wilayah dengan potensi bencana hidrometeorologi tersebut adalah sebagai berikut:

  • Papua,
  • Maluku,
  • Beberapa wilayah Sulawesi,
  • Sebagian besar wilayah Jawa Tengah,
  • Sebagian besar wilayah Jawa Barat.

Untuk itu, Dwikorita mengimbau kementerian/lembaga, pemerintah daerah, sektor terkait, dan masyarakat untuk bersiaga menghadapi dampak musim hujan 2025/2026.

Kesiapsiagaan itu dapat dilakukan dengan penyesuaian kalender tanam, pengelolaan waduk dan irigasi, perbaikan drainase, hingga langkah mitigasi dampak ancaman bencana sejak dini.

Baca juga artikel terkait MUSIM HUJAN atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan