tirto.id - Rasulullah shallallahu alaihi wasalam lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. Simak keterangan di dalam artikel ini untuk mengetahui tentang: mengapa tahun kelahiran Nabi Muhammad disebut Tahun Gajah?
Secara umum, umat muslim mengetahui bahwa ada cerita peristiwa Tahun Gajah pada masa lahirnya Rasulullah SAW. Bahkan, firman Allah SWT di dalam Al-Qur'an surah Al-Fil menerangkan terkait sejarah tersebut.
Sejarah Tahun Gajah pada zaman kelahiran Rasulullah ini memiliki hubungan dengan suatu peristiwa penyerangan Ka'bah. Lantas, Tahun Gajah terjadi pada tahun berapa?
Mengapa Tahun Kelahiran Nabi Muhammad Disebut Sebagai Tahun Gajah?
Tahun berapa Nabi Muhammad lahir? Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah bertepatan dengan tanggal 7 April 571 Masehi.
Lalu, Tahun Gajah tahun berapa hijriah dalam kalender Islam?
Tahun Gajah belum memasuki periode hijriah dalam kalender Islam sehingga disebut "Sebelum Hijriah" atau "SH". Adapun 571 Masehi saat itu bertepatan dengan "53 tahun SH" atau "-53 H".
Berbicara mengenai waktu lahir Nabi Muhammad SAW, kenapa disebut Tahun Gajah? Tahun Gajah adalah tahun 570 atau 571 M, ketika Abrahah menyerang Ka'bah dengan pasukan bergajahnya.
Dengan begitu, Tahun Gajah memperoleh penyebutannya berkat pasukan gajah yang Abrahah pimpin untuk meratakan Ka'bah. Ada beberapa alasan Abrahah berniat demikian.
Dahulu kala, Abrahah membangun gereja megah di Sana'a yang diberi nama al-Qalis. Ia menyimpan harapan agar gereja itu menjadi tempat ibadah haji terbesar di seluruh Arab, kemudian bisa menyaingi Makkah.
Martin Lings dalam Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik (2015: 32-22) menuliskan, hal ini mengundang kemarahan suku yang tersebar di Hijaz dan Najd. Seseorang dari suku Kinanah, yang punya hubungan nasab dengan Quraisy, meruntuhkan gereja itu. Adapun Abrahah geram dan bersumpah meratakan Ka'bah.
Muhammad Husain Haekal dalam Sejarah Hidup Muhammad (1980) menyebutkan, Abrahah yang sudah menghiasi rumah sucinya berhadapan dengan kenyataan bahwa orang-orang Arab hanya berniat ziarah ke Makkah.
Mereka menganggap ziarah tidak akan sah jika tidak ke Ka'bah. Abrahah pun mengambil keputusan menyerang Makkah sambil memimpin di bagian paling depan dengan menunggangi gajah besar.
Secara de facto, Abdul Muthalib saat itu memimpin suku-suku Quraisy dan tak melawan. Mereka sadar bahwa pihaknya bukan lawan seimbang, sementara Abrahah melalui utusannya menekankan bahwa dirinya hanya ingin menghancurkan Ka'bah.
Abdul Muthalib diriwayatkan bertemu dengan Abrahah di perkemahan sang penguasa Yaman. Akan tetapi, Abdul Muthalib hanya meminta 200 ekor untanya yang dirampas pasukan Abrahah.
Hal ini membuat Abrahah kecewa sehingga ia menganggap pimpinan suku Quraisy tidak berniat melindungi Ka'bah. Adapun surah Al-Fil menjelaskan tentang sejarah Tahun Gajah pada zaman kelahiran Rasulullah SAW tersebut.
Berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surah Al-Fil ayat 3-4, Sang Mahakuasa mengirim burung untuk mengalahkan Abrahah. Burung tersebut melemparkan batu api ke pasukan bergajah.
Lings (2015) menulis, tubuh pasukan Abrahah ada yang membusuk dan terkena wabah. Beberapa di antaranya ada yang tewas di perjalanan pulang atau ketika sampai di Sana'a, termasuk Abrahah.
Sehubungan dengan itu, sebelum Tahun gajah tahun apa? Tidak ada penyebutan yang pasti mengenai hal tersebut, tetapi masyarakat Arab sebelum kelahiran nabi menjalankan kehidupan zaman Jahiliah.
Peristiwa Apa yang Terjadi Pada saat Kelahiran Nabi Muhammad SAW?
Sebelum Tahun Gajah, ada sebuah peristiwa lain yang menjadi kunci perubahan sejarah kaum Quraisy dan bangsa Arab. Kala itu, Abdullah bin Abdul Muthalib menikah dengan Aminah binti Wahab.
Kemudian, terdapat pula berbagai peristiwa yang mengelilingi periode waktu kelahiran Nabi Muhammad. Berikut sejumlah peristiwa yang terjadi saat Rasulullah SAW lahir.
1. Meninggalnya Abdullah
Ketika tentara bergajah Abrahah hendak menyerbu Ka'bah, Abdullah tidak berada di Makkah. Ia meninggalkan Aminah untuk urusan dagang ke Palestina dan Suriah yang memakan waktu panjang.Dalam perjalanan pulang ke arah Makkah, Abdullah menginap di rumah keluarga neneknya di wilayah Yastrib. Ia jatuh sakit di lokasi tersebut sehingga memerlukan jemputan.
Abdul Muthalib mengutus Harits untuk menjemput Abdullah dari Yastrib. Akan tetapi, Harits harus menerima kabar pahit bahwa Abdullah sudah meninggal dan telah dikuburkan.
2. Hancurnya Bala Tentara Bergajah Abarahah
Mengutip laman NU Online Jabar, tentara Abrahah yang ingin meleburkan Ka'bah mengalami nasib nahas. Mereka mundur dari pertempuran akibat serangan burung Ababil.Kegagalan pasukan Abrahah tersebut menyebabkan status kaum Quraisy di jazirah Arab meningkat. Tuhan mengabulkan doa mereka agar Ka'bah selamat dari potensi kehancuran.
3. Keajaiban Halimah As-Sa'diyah
Halimah As-Sa'diyah mencari bayi untuk disusui agar bisa mendapatkan bayaran. Ia datang dari Bani Sa'id ke Makkah bersama rombongan wanita lain, termasuk anak dan suaminya.Setelah dua hari di Makkah, Halimah ternyata tidak dapat menemukan bayi yang cocok. Di sisi lain, Nabi Muhammad yang baru lahir belum dipilih lantaran statusnya sebagai anak yatim.
Halimah merasa harus memilih bayi itu karena sudah melewati perjalanan jauh dan tidak ingin pulang tanpa hasil. Perempuan ini merasa begitu kagum dengan Muhammad karena wajah bayi itu bercahaya.
Apa yang Terjadi Ketika Nabi Muhammad Berusia 25 Tahun?
Mengutip buku Sejarah Terlengkap 25 Nabi karya Rizem Aizid, Nabi Muhammad SAW menikah ketika usianya mencapai 25 tahun. Nama pasangan pertamanya ini adalah Siti Khadijah.
Sebelum menikah dengan istri yang beda 15 tahun itu, Nabi Muhammad sudah mulai berbisnis kecil-kecilan di kota niaga Makkah. Berkat kejujuran beliau, usahanya meningkat hingga bisa bertemu saudagar-saudagar besar.
Nabi Muhammad SAW menemukan Siti Khadijah yang saat itu berstatus kaya raya. Mereka menikah, kemudian bekerja sama untuk mendapatkan penghasilan hingga distribusinya meluas ke Suriah.
Tirto telah merangkum berbagai informasi seputar hari kelahiran nabi atau Maulid Nabi. Pantau terus informasi terbaru mengenai peringatan Maulid Nabi di sini.
Editor: Agung DH
Penyelaras: Yuda Prinada
Masuk tirto.id







































