tirto.id - Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) telah resmi mengumumkan struktur tim pemenangan masing-masing. Baik kubu paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, tidak absen memasukkan sejumlah nama beken pengusaha untuk menjadi bagian dari tim pemenangan mereka.
Ganjar-Mahfud misalnya, lewat Tim Pemenangan Nasional (TPN), pasangan nomor urut 3 ini diketuai oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Arsjad Rasjid. Selain Arsjad yang memutuskan cuti untuk memenangkan Ganjar-Mahfud, TPN diisi nama pengusaha yang tak kalah tenar lainnya. Mulai dari Denon Prawiraatmadja, Orias Petrus Moedak, Heru Dewanto, Bagas Adhadirga, Regi Wahyu, dan Dharmaji Suradika.
Denon dikenal sebagai pengusaha nasional di bidang transportasi udara. CEO Whitesky Group itu mengelola Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma setelah mengakuisisi PT Angkasa Transportindo Selaras.
Sementara Orias menjabat sebagai Bendahara Umun TPN. Nama Orias menjadi tersohor karena disebut-sebut berperan penting dalam pengambilalihan 51 persen saham PT Freeport Indonesia. Orias malang-melintang di BUMN, seperti Pelindo 2 hingga Inalum.
Heru Dewanto dikenal sebagai pengusaha di bidang jasa konstruksi. Selama lebih dari 25 tahun, Heru memimpin korporasi multinasional dan perusahaan nasional di bidang investasi dan pengembangan usaha, mulai dari pembangkit listrik, jalan tol, kereta api, LRT, terminal, hingga perumahan.
Lalu, Bagas Adhadirga adalah pendiri dan CEO PT Asia Aero Technology yang bergerak di bidang pengembangan dan pelayanan bandar udara. Ia juga dikenal sebagai design engineering aerodinamika di BIRU System Infrastructure IT dan Dinamika Aviasi Indonesia serta Maintenance, Repair, dan Operation Organization Prizma Engineering Aerodinamika.
Regi merupakan pengusaha, co-founder sekaligus CEO HARA Token, Co-Founder dan CEO Dattabot (2015-sekarang), dan Asia Pacific Regional Director DUPONT (2007-2010). Sejumlah perusahaan miliknya bergerak di bidang teknologi dan blockchain.
Sedangkan Dharmaji Suradika merupakan Co-Founder sekaligus CEO dari startup nonprofit Pemimpin.id. Ia mendirikan startup yang bergerak di pemberdayaan para pemuda Indonesia pada Juli 2019.
Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud MD, Chico Hakim, menyatakan masuknya pengusaha di TPN bagian dari elemen anak bangsa yang punya hak serta kewajiban sama dalam berbangsa dan bernegara. Masuknya elemen ini dalam memperkuat TPN ini juga bagian dari sumbangsih mereka untuk berperan dalam proses demokrasi yaitu pemilu dan pilpres.
Chico mengatakan, Ganjar-Mahfud akan mengakomodir serta memperjuangkan nasib petani, buruh, guru, dan lain lain. Di samping tetap juga mengakomodir dan memperkuat pengusaha Indonesia karena sudah menjadi bagian dari program Ganjar-Mahfud.
“Karena toh dari sektor itu juga kita bisa membuka lapangan kerja, menggerakkan roda ekonomi dan lain sebagainya,” kata Chico kepada Tirto, Kamis (16/11/2023).
Tidak kalah dengan Ganjar-Mahfud MD, daftar lengkap struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 juga berisikan daftar kalangan pengusaha elite di Indonesia. Pasangan nomor urut 2 ini, diketuai oleh Rosan Roeslani. Rosan merupakan mantan wakil menteri BUMN. Sebelumnya, Rosan juga dikenal pernah menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Selain Rosan, ada Aburizal Bakrie yang merupakan salah satu pengusaha ternama dari kerajaan bisnis Bakrie Group. Lalu, Hashim Djojohadikusumo, seorang pengusaha yang bergerak dalam bidang pertambangan, program bioethanol, perkebunan karet di kelompok perusahaan Arsari Group.
Selanjutnya ada Putri Kuswisnu Wardani, Maher Algadri, Theo Sambuaga, dan Erwin Aksa. Putri dikenal sebagai pengusaha yang bergerak di bidang kosmetik. Ia merupakan bos perusahaan Mustika Ratu. Sedangkan Maher Algadri merupakan salah satu pengusaha Kongsi Delapan (Kodel) Group. Perusahaan ini sukses pada era Orde Baru, tahun 1980-an.
Theo Sambuaga merupakan seorang pengusaha terkenal di dunia bisnis Tanah Air. Ia adalah presiden komisaris PT Lippo Cikarang. Sementara Erwin Aksa menjadi pengusaha nasional mengikuti jejak sang ayah bersama Bosowa Group.
Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Cheryl Tanzil, mengatakan komposisi pengusaha di dalam TKN tidak serta merta mencerminkan keberpihakan mereka terhadap pengusaha. Sebab, jika dicek program visi misi Prabowo-Gibran, kata dia, 80 persen program adalah untuk kepentingan kelas menengah dan grassroots.
“Kalau dilihat total dukungan juga justru pendukung Prabowo Gibran lebih banyak dari kalangan grassroots dan kelas menengah. Bisa dilihat dari komposisi organ relawan yang mendukung kami. Sebut saja Projo dan Prabowo Mania. Lalu, ada Relawan Gibran. Semua basisnya adalah akar rumput,” kata dia kepada Tirto, Kamis (16/11/2023).
Di luar TKN, klaim Cheryl, ada sebanyak 83 organ relawan yang basisnya grassroot. Jumlah tersebut belum diakumulasikan dengan masing-masing komandan relawan TKN lain. “Jadi kita benar-benar menyusun visi misi titik beratkan untuk kepentingan masyarakat luas,” ucap dia.
Sementara jika menilik pasangan Anies-Cak Imin, komposisinya tidak terlalu gemuk memasukkan pengusaha. Meski begitu, Timnas AMIN itu dipimpin oleh nama beken seperti Thomas Trikasih Lembong. Pria yang akrab disapa Tom Lembong ini didapuk sebagai Co-Captain 2 Timnas AMIN. Ia adalah sosok pengusaha kakap yang sempat menjadi menteri perdagangan pada 2015-2016 serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 2016-2019.
Selain Tom Lembong, nama beken lainnya ada Leontinus Alpha Edison dan Gede Widiade. Leontinus Alpha Edison adalah Co-Founder PT Tokopedia. Kala itu, ia dengan Founder Tokopedia, William Tanuwijaya bersama-sama mendirikan perusahaan belanja online tersebut pada 17 Agustus 2009.
Sedangkan Gede Widiade adalah pengusaha kenamaan asal Bali yang bergelut di industri sepak bola Indonesia. Gede malang melintang di pucuk kepemimpinan klub sepak bola Tanah Air, mulai dari Bhayangkara FC hingga Persija Jakarta.
Co-Captain Tim Pemenangan Nasional Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Sudirman Said, mengungkapkan komposisi keorganisasian minim diikuti pengusaha. Sudirman menyebut secara jumlah pengusaha koalisi AMIN lebih sedikit dibandingkan koalisi lain.
Meski tak banyak wajah pengusaha dalam jajaran Timnas Amin, Sudirman mengklaim, pendanaan mereka tetap berjalan lancar. Ia menyebut sumber pendanaan mereka dari sumbangan masyarakat yang mendukung Anies-Muhaimin.
“Kami semua memang tidak ada wajah pengusaha yang menonjol. Tapi saya katakan peran pendanaan paling besar itu dari masyarakat,” kata Sudirman Said di Kantor Timnas Amin Menteng, Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Mana yang Lebih Kuat?
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, menilai komposisi dukungan pengusaha di masing-masing kubu paslon sama-sama kuat. Apalagi dari ketiganya sama-sama diisi oleh sejumlah kalangan pengusaha ternama di Tanah Air.
“Kalau melihat kekuatan tiga-tiganya agak susah, karena tiga-tiganya dikenal,” kata Eko saat dihubungi Tirto, Kamis (17/11/2023).
Namun dalam konteks ini, kata Eko, bukan bicara elektabilitas pengusaha itu. Tetapi lebih kepada bagaimana sebenarnya support pendanaan dan jaringan daripada pengusaha tersebut.
“Oke mungkin pendanaannya sama dengan yang lainnya, semuanya sama. Tetapi kalau dari jejaring dia lebih banyak dan lebih kuat mengakar sampai ke daerah akan lebih bagus,” ucap Eko.
Jika dipetakan di tim Ganjar-Mahfud, kata dia, ada Arsjad yang notabene merupakan Ketua Umum Kadin. Sementara di tim sebelahnya, Prabowo-Gibran ada Rosan yang juga merupakan mantan Ketua Umum Kadin yang sebenarnya masih dalam satu lingkaran. Pun demikian dengan Timnas AMIN yang juga ada di lingkup sama.
“Oke mungkin kita bisa petakan Pak Rosan usahanya apa saja? Pak Arsjad apa saja? Tapi bukan itu yang harus dilihat,” ucap dia.
Sebab secara rasional yang diharapkan oleh masing-masing paslon tersebut adalah seberapa banyak sumbangan kampanye akan diberikan. Bukan seberapa banyak usaha dan kondisi kesehatan perusahaan daripada masing-masing pengusaha tersebut.
“Pada akhirnya yang akan dilihat adalah sumbangan amunisi. Kalau soal pragmatis pendanaan pasti semua capres itu memang butuh dana dari dunia usaha tidak bisa dipungkiri,” ucap dia.
Terlepas dari itu, Eko melihat masuknya pengusaha di masing-masing paslon tersebut sebenarnya ingin menggambarkan image mereka agar terlihat merangkul semua kalangan. Mulai dari militer, pemikir, aktivis, pemuka agama, hingga kalangan dunia usaha.
“Pertama itu mengesankan bahwa sebetulnya kalau dari sisi pasangan ini secara image itu mengesankan pro terhadap ekonomi dan investasi. Itu sepertinya mau ditonjolkan makanya rata-rata pengusaha yang masuk di tim itu yang dikenal kelas kakap bukan sembarangan,” sebut dia.
Eko menuturkan, para capres-cawapres ini terkesan ingin menjadikan ekonomi yang lebih baik dari era sekarang. Sehingga salah satu representasinya adalah dengan menggandeng para pengusaha untuk turut menjadi bagian dari tim kemenangan mereka.
“Di luar itu memang tidak tahu apa yang dijanjikan kepada pengusaha-pengusaha itu kenapa mereka mau terlibat. Berkaca dari pilpres sebelumnya, kan, banyak juga kalangan dunia usaha yang setelah jadi tim sukses kemudian menjadi menteri,” kata Eko.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz