Menuju konten utama

Memahami Break dalam Hubungan, Manfaat, dan Dampaknya

Artikel berikut ini akan membahas tentang break dalam hubungan yang kerap dilakukan oleh banyak pasangan.

Memahami Break dalam Hubungan, Manfaat, dan Dampaknya
Ilustrasi, Break dalam Hubungan, Manfaat, dan Dampaknya. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Break kerap dilakukan oleh banyak pasangan ketika mengalami sejumlah masalah dalam hubungan. Keputusan untuk break juga biasa diambil pasangan sebagai alternatif untuk introspeksi diri saat rasa bosan menghampiri. Lantas, sebenarnya apa arti break dalam sebuah hubungan?

Sebelum membahas apa itu break dalam hubungan, dampak buruk, dan manfaatnya, hal yang perlu dipahami bahwa break tidak sama dengan putus. Break dalam hubungan artinya melakukan jeda sejenak, sedangkan putus berarti pasangan memutuskan untuk berpisah sepenuhnya.

Break acap dilakukan pasangan untuk melakukan refleksi diri dan memastikan arah tujuan dari hubungan yang sedang dibina. Inilah mengapa, break juga dikenal sebagai titik genting dalam suatu hubungan.

Apa itu Break dalam Hubungan?

Menyatukan hati dan pikiran dalam sebuah hubungan memang tidak mudah, terutama ketika menjalani hubungan asmara dalam jangka panjang. Rasa bosan, jenuh, dan sejumlah masalah dari berbagai aspek kerap datang untuk menguji.

Menghadapi masalah tersebut, break adalah salah satu cara yang paling kerap diambil. Break merupakan istilah yang berasal dari kata dalam bahasa Inggris yang berarti “libur pendek, rehat, atau jeda”.

Terapis pernikahan dan keluarga, Anita Chlipala, mengatakan break dianggap dapat menjadi ruang bagi pasangan untuk mendapatkan keputusan terbaik dalam hal hubungan.

Break tidak berarti berpisah secara resmi, hanya saja pasangan tersebut menghentikan sementara hubungan mereka untuk jangka waktu tertentu,” ucap Chlipala dikutip laman Prevention.

Dikutip laman Brides, terapis hubungan, Jaime Bronstein, mengatakan ketentuan perjanjian periode break bervariasi tergantung pada pasangan. Misalnya, saat sedang break, kedua belah pihak dapat memilih untuk berkomunikasi satu sama lain dari waktu ke waktu atau dapat memutuskan semua kontak selama masa break.

Break bertujuan untuk memahami arah hubungan, maka itu break pasangan akan mendapati salah satu dari dua kesimpulan. Pertama, pasangan akan kembali menjalani hubungan mereka. Kedua, break yang berakhir dengan perpisahan.

Manfaat Break dalam Hubungan

Manfaat break dalam hubungan dapat menjadi pertimbangan bagi pasangan yang sedang mencari solusi untuk memahami kembali tujuan hubungan. Beberapa manfaat break dalam suatu hubungan antara lain:

1. Memahami Diri

Menghabiskan waktu terpisah dengan pasangan akan memberikan perspektif baru tentang satu sama lain dan hubungan. Dengan berpisah sementara, kedua belah pihak akan memiliki waktu dan ruang untuk mengevaluasi kembali keinginan, kebutuhan, dan hasrat diri.

2. Menyadari Pentingnya Hubungan

Break dapat membuat seseorang lebih memahami dampak dan pentingnya pasangan terhadap kehidupan. Kekosongan yang terasa saat periode break membuat seseorang akan menyadari pentingnya hubungan mereka selama ini. Dengan sudut pandang baru ini, pasangan akan kembali bersama dengan saling menghargai satu sama lain.

3. Meningkatkan Komunikasi

Break akan meningkatkan komunikasi dalam hubungan karena langkah untuk menghentikan hubungan sementara melibatkan kesepakatan antara dua pihak. Menjalin kesepakatan dan saling meluapkan cara pandang dalam hubungan akan membuat komunikasi berjalan menjadi lebih baik.

Dampak Negatif Break dalam Hubungan

Suatu keputusan selalu memiliki dua sisi berlainan, begitu pula dengan break dalam suatu hubungan. Setelah memahami manfaatnya, pasangan juga harus mewaspadai dampak buruk break dalam hubungan, antara lain:

1. Meningkatkan Ketidakpastian Hubungan

Break dalam suatu hubungan sering kali dapat menimbulkan ketidakpastian. Hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak aman dan meningkatkan keraguan, membuat pasangan mempertanyakan masa depan hubungan.

2. Meningkatkan Rasa Sakit

Break hanya dapat terjadi dengan baik jika kedua belah pihak setuju. Namun, apabila hanya salah satu pihak saja yang merasa perlu untuk break, sedangkan yang lain tidak, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan patah hati.

3. Risiko Tinggi Berpisah

Break memiliki risiko tinggi membuat pasangan menjauh dari satu sama lain, bukannya semakin dekat. Inilah mengapa terkadang break juga disebut dengan istilah atau bahasa halus yang digunakan seseorang untuk putus.

Baca juga artikel terkait HUBUNGAN CINTA atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dhita Koesno