tirto.id - Keberadaan malware di perangkat kita bisa jadi bahaya. Serangan malware adalah ancaman yang terus berkembang seiring kemajuan teknologi.
Berbagai kejahatan internet muncul seperti pencurian data pribadi hingga kerusakan sistem yang dampaknya bisa sangat merugikan.
Lantas, apa itu malware? Bagaimana cara mengatasi malware? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut.

Ilustrasi Malware. foto/istockphoto
Apa yang Dimaksud Dengan Malware?
Malware adalah singkatan dari malicious software, yaitu perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak, mengekploitasi, mengganggu, atau mengambil alih sistem komputer, jaringan, atau perangkat tanpa sepengetahuan atau izin pemiliknya.
Dilansir dari laman Cisco, malware diciptakan dengan tujuan jahat, seperti mencuri informasi sensitif, mengendalikan perangkat untuk kepentingan tertentu, atau mengganggu operasi normal sistem.
Istilah "Apa yang dimaksud dengan malware?" sering dikaitkan dengan berbagai program berbahaya, termasuk virus, worm, trojan, ransomeware, dan spyware.
McAfee menjelaskan bahwa cara kerja malware adalah dengan mengeksploitasi celah keamanan, baik melalui unduhan file, lampiran email, atau situs web yang tidak aman.
Contoh nyata dari gambaran virus malware adalah WannaCry yang sempat melumpuhkan sistem kesehatan global pada 2017. Serangan ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman malware jika tidak diantisipasi.

Ilustrasi komputer terkena virus malware. FOTO/iStockphoto
Jenis-jenis Malware
Malware memiliki beragam bentuk dengan karakteristik dan metode serangan yang berbeda. Berikut ini merupakan jenis-jenis malware yang paling umum dijumpai:
1. Virus
Virus adalah jenis malware yang menyebar dengan menempel pada file atau program lain. saat file terinfeksi dijalankan, virus akan mereplikasi diri dan merusak data, menghapus file, atau melumpuhkan sistem.Virus malware ini sering menyamar sebagai file legitimate, seperti dokumen atau aplikasi, untuk mengelabui pengguna.
Contoh kasus virus malware terkenal adalah ILOVEYOU yang merugikan sekitar $10 miliar pada tahun 2000. Virus ini menyebar via email dan menghapus file penting pengguna.
2. Trojan
Trojan atau Trojan Horse adalah malware yang menyamar sebagai software sah untuk memberikan akses tidak sah ke perangkat. Berbeda dengan virus, trojan tidak mereplikasi diri, tetapi membuka pintu bagi serangan lain.Cisco menyarakan bahwa trojan sering digunakan untuk mencuri data perbankan atau menginstal ransomware.
Misalnya, trojan Zeus menargetkan informasi login pengguna layanan finansial. Menurut McAfee, 90% serangan malware modern melibatkan trojan karena kemampuannya menghindari deteksi antivirus.
3. Worm
Worm adalah jenis malware yang dapat mereplikasi dirinya sendiri dan menyebar melalui jaringan tanpa memerlukan tindakan dari pengguna. Worm tidak membutuhkan file inang untuk berkembang, sehingga dapat menyebar lebih cepat dibandingkan virus.Worm sering kali mengeksploitasi kelemahan dalam sistem operasi atau aplikasi untuk menyebar ke perangkat lain dalam jaringan yang sama.
Contoh kasus worm terkenal adalah Morris Worm pada tahun 1988, yang menginfeksi sekitar 6.000 komputer dan menyebabkan gangguan besar di internet pada masa itu.
4. Spyware
Spyware adalah malware yang dirancang untuk memata-matai aktivitas pengguna tanpa sepengetahuan mereka. Spyware dapat mencuri informasi pribadi seperti data login, kebiasaan browsing, atau bahkan merekam ketikan pengguna.Spyware sering kali menyamar sebagai perangkat lunak sah atau ikut terinstal bersama aplikasi gratis yang diunduh dari internet.
Contoh kasus spyware terkenal adalah DarkHotel, yang menargetkan pengguna hotel mewah dan mencuri informasi penting melalui jaringan Wi-Fi publik.
5. Adware
Adware adalah malware yang menampilkan iklan secara berlebihan pada perangkat korban. Meskipun tidak selalu berbahaya, adware dapat mengganggu pengalaman pengguna dan memperlambat kinerja perangkat.Adware sering menyamar sebagai aplikasi gratis yang menawarkan fitur menarik, tetapi sebenarnya bertujuan untuk menghasilkan keuntungan melalui iklan yang terus-menerus muncul.
Contoh kasus adware terkenal adalah Fireball, yang menginfeksi lebih dari 250 juta perangkat dan mengubah pengaturan browser pengguna untuk menampilkan iklan berbahaya.
6. Ransomware
Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi data korban dan menuntut pembayaran tebusan untuk mendapatkan kembali akses ke data tersebut. Ransomware sering kali menyebar melalui email phishing atau eksploitasi celah keamanan.Ransomware menyamar sebagai file atau tautan yang tampak sah untuk menipu pengguna agar mengunduhnya.
Contoh kasus ransomware terkenal adalah WannaCry, yang pada tahun 2017 menginfeksi lebih dari 200.000 komputer di 150 negara dan meminta pembayaran dalam bentuk Bitcoin.
7. Rootkits
Rootkits adalah malware yang dirancang untuk menyembunyikan keberadaannya di dalam sistem dan memberikan akses tidak sah kepada penyerang. Rootkits sering digunakan untuk mengendalikan perangkat tanpa terdeteksi oleh perangkat lunak keamanan.Rootkits biasanya menyusup ke dalam sistem operasi dan menyamarkan aktivitasnya agar tidak terdeteksi.
Contoh kasus rootkit terkenal adalah Stuxnet, yang ditemukan pada 2010 dan digunakan untuk menyerang fasilitas nuklir di Iran.
Bahaya Malware
Serangan malware adalah ancaman multidimensi yang berdampak pada individu maupun organisasi. Berikut bahaya malware yang perlu diwaspadai:
1. Pencurian Data Pribadi
Malware seperti spyware dapat mengumpulkan informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau riwayat browsing. Kebocoran data ini sering dijual di pasar gelap atau digunakan untuk penipuan.2. Kerusakan Sistem
Virus dan worm dapat merusak file sistem, menyebabkan perangkat lambat, crash, atau tidak bisa dioperasikan. Contoh gambaran virus malware seperti Stuxnet bahkan mampu menghancurkan infrastruktur fisik seperti pembangkit listrik.3. Kerugian Finansial
Ransomeware dapat mengenkripsi data penting dan menuntut tebusan, yang dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.4. Penyalahgunaan Sumber Daya
Malware bisa mengubah perangkat menjadi bagian dari botnet untuk menyerang sistem lain, mengirim spam, atau menambang cryptocurrency secara ilegal.5. Pengambilalihan Sistem
Malware tertentu memungkinkan penyerang mengambil alih kontrol perangkat Anda, yang dapat digunakan untuk tujuan jahat, seperti meluncurkan serangan terhadap sistem lain.Cara Mengatasi dan Mencegah Malware
Langkah proaktif diperlukan untuk melindungi perangkat dari serangan malware. Berikut strategi efektif cara mengatasi malware:
1. Instal Antivirus Berkualitas
Gunakan perangkat lunak antivirus dan antispyware yang andal untuk mendeteksi dan menghapus malware. Pastikan untuk membeli lisensi antivirus yang sah agar dapat melindungi perangkat dengan optimal.2. Hindari Mengklik Tautan Mencurigakan
Jangan buka lampiran email dari pengirim tidak dikenal atau mengunjungi situs web tidak resmi. salah satu metode utama penyebaran malware adalah phising, yang kerap mengelabui pengguna.3. Perbarui Sistem dan Aplikasi
Pastikan sistem operasi dan semua perangkat lunak Anda selalu diperbarui untuk menutup celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh malware. Aktifkan fitur auto-update untuk meminimalkan risiko eksploitasi.4. Backup Data Secara Berkala
Backup data penting Anda secara teratur untuk memastikan Anda dapat memulihkannya jika terjadi serangan malware.5. Gunakan Firewall
Firewall bertindak sebagai penghalang antara perangkat dan jaringan luar, memblokir akses tidak sah yang mencoba masuk ke sistem Anda.6. Hindari Mengunduh dari Sumber Tidak Terpercaya
Unduh perangkat lunak dan file hanya dari sumber yang terpercaya untuk mengurangi risiko infeksi malware.Dengan memahami apa itu malware, jenis-jenisnya, dan menerapkan cara mengatasi malware secara disiplin, pengguna dapat mengurangi risiko serangan dan melindungi perangkat dengan optimal. Selalu waspada dan prioritaskan keamanan digital dalam setiap aktivitas online!
Editor: Robiatul Kamelia & Yulaika Ramadhani