tirto.id - Selain anti-virus, komputer atau perangkat yang kerap terhubung dengan internet juga membutuhkan firewall agar terhindar dari ancaman di jaringan internet.
Kerja firewall, sebagaimana terjemahan bebasnya "tembok api", berfungsi sebagai sekat untuk memfilter komputer dari aktivitas jaringan internet. Ia bekerja dengan mengatur data, informasi, dan kegiatan lalu lintas dari jaringan internet, baik dengan menginzinkan atau menolak jaringan tersebut dengan menggunakan seperangkat aturan tertentu.
Dilansir dari laman Kaspersky, firewall dapat mencegah peretasan komputer, pencurian data, malware, dan penipuan daring melalui jaringan internet tak terpercaya.
Secara umum, terdapat empat jenis firewall yang kerap digunakan, yaitu firewall berbasis proksi, firewall stateful, firewall aplikasi web, dan firewall generasi lanjutan (next generation). Laman Networkworld merincinya sebagai berikut:
1. Firewall Berbasis Proksi
Firewall berbasis proksi bertindak sebagai filter antara akses data dan penyedia data di jaringan internet. Firewall proksi berfungsi sebagai pihak ketiga yang menyambungkan antara komputer dan penyedia data di internet.
Selain itu, firewall proksi juga bertindak sebagai pengaman untuk menutupi lokasi penerima dan melindungi perangkat dari jaringan penerima data di internet.
Kekurangan dari firewall berbasis proksi adalah koneksi internet menjadi lebih lambat sehingga menjadikan waktu selancar internet kurang efektif.
2. Firewall Stateful
Jika tidak ingin koneksi internet melambat, pengguna dapat menggunakan firewall stateful yang bekerja nyaris sama dengan firewall berbasis proksi.
Bedanya, jika firewall berbasis proksi memeriksa semua jaringan data di internet, firewall stateful hanya memeriksa satu kali saja di awal penarikan data, selanjutnya, firewall ini menyimpan laman web yang dianggap sudah aman, dan melakukan akses berikutnya tanpa memfilter kembali setiap data yang diakses dari jaringan yang sama. Alhasil, kecepatan internet dapat dipertahankan dengan stabil.
Namun, karena tidak melakukan perlindungan setiap waktu, bisa jadi ancaman di internet memanfaatkan kelemahan tersebut dan sewaktu-waktu komputer pengguna masih berisiko terkena peretasan dari luar.
3. Firewall Aplikasi Web
Firewall aplikasi web bekerja menjadi sekat antara server aplikasi web dan jaringan internet yang digunakan pengguna. Ia berfungsi melindungi dari serangan berbasis HTML, injeksi SQL, dan lain sebagainya.
Firewall aplikasi web ini dapat berupa perangkat keras seperti router ataupun perangkat lunak yang diinstal ke komputer atau laptop pengguna.
4. Firewall Generasi Lanjutan (Next Generation)
Firewall yang diklaim paling efektif adalah firewall generasi lanjutan yang menggabungkan fitur firewall tradisional dengan sistem pencegahan intrusi jaringan.
Biasanya, firewall generasi lanjutan dirancang untuk memeriksa dan mengidentifikasi bahaya tertentu di jaringan internet. Seringkali, firewall generasi lanjutan ini digunakan oleh bisnis teknologi dan jaringan canggih.
Sejauh ini, firewall dapat berupa perangkat lunak yang diinstal ke komputer pengguna, atau juga berupa perangkat keras, seperti router dengan cara kerja yang hampir serupa.
Selain itu, firewall juga bisa kombinasi antara perangkat keras dan perangkat lunak sekaligus yang diinstal pada perangkat yang sama untuk melindungi komputer dari ancaman lalu lintas di internet.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Ibnu Azis