tirto.id - Pembangkit listrik berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Kita bergantung pada listrik untuk menjalankan berbagai aktivitas, mulai dari memasak menggunakan rice cooker, mencuci baju dengan mesin cuci, hingga bekerja memakai perangkat komputer.
Meski terkait erat dengan kehidupan sehari-hari, masih banyak yang belum mengetahui bagaimana listrik tersebut diproduksi. Terdapat macam-macam pembangkit listrik yang memiliki cara kerja berbeda-beda dan spesifik.
Oleh karena itu, artikel berikut akan membahas macam-macam pembangkit listrik dan cara kerjanya. Dengan demikian, kita akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang proses di balik penyediaan energi listrik yang kita gunakan sehari-hari.
10 Jenis Pembangkit Listrik dan Cara Kerjanya
Pembangkit listrik adalah alat yang dapat membangkitkan dan memproduksi tenaga listrik dengan cara mengubah suatu energi menjadi listrik. Kita bisa membedakan macam-macam pembangkit listrik berdasarkan sumber energinya. Berikut jenis-jenis pembangkit listrik dan penjelasannya.
1. Pembangkit listrik tenaga surya
Pembangkit listrik tenaga surya menggunakan panel surya untuk menangkap cahaya matahari dan mengubahnya menjadi listrik. Panel surya mengandalkan efek fotovoltaik, yaitu proses konversi energi cahaya matahari menjadi listrik.Pembangkit listrik tenaga surya dikenal ramah lingkungan, hemat, dan efektif. Sebab, sinar matahari termasuk sumber daya yang selalu tersedia sepanjang waktu.
2. Pembangkit listrik tenaga air
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) memanfaatkan energi kinetik aliran air untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Dalam hal ini, bendungan dan waduk berfungsi menampung serta mengatur aliran airnya.PLTA unggul dalam hal keberlanjutan dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang rendah. Namun, pembangunan bendungan dapat berdampak signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Contoh PLTA yang terkenal di Indonesia PLTA Wonogiri yang memanfaatkan aliran air dari Waduk Gajah Mungkur. Selain itu, ada PLTA Cisokan Hulu di Cianjur dan Bandung Barat serta PLTA Danau Toba di Toba Samosir, Sumatra utara.
3. Pembangkit listrik tenaga bayu
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) atau dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga angin adalah jenis pembangkit listrik yang menghasilkan energi listrik dengan mengubah energi kinetik dari angin menjadi listrik. Energi kinetik dari angin digunakan untuk memutar kincir angin yang terhubung dengan turbin angin.Turbin angin tersebut akan membuat generator pada pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan tegangan listrik sesuai hukum induksi Faraday.
Dengan memanfaatkan angin, PLTB termasuk salah satu dari macam-macam pembangkit listrik energi alternatif. Contoh PLTB di Indonesia hanya ada di Sulawesi Selatan, yakni PLTB Sidrap di daerah Sidenreng dan PLTB Jeneponto.
4. Pembangkit listrik panas bumi
Dilansir NS Energy,pembangkit listrik tenaga panas bumi terdiri dari tiga jenis utama, yakni pembangkit uap kering, pembangkit uap kilat, dan pembangkit siklus biner. Ketiganya menggunakan turbin uap untuk mengubah energi panas bumi menjadi listrik.Pembangkit listrik tenaga panas bumi dikenal ramah lingkungan. Dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga batu bara, emisi gas berbahaya yang dihasilkannya jauh lebih rendah.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi telah ada di beberapa provinsi di Indonesia, di antaranya adalah di Kamojang, Garut, Jawa Barat; pembangkit listrik geothermal Gunung Salak, Jawa Barat; pembangkit listrik tenaga panas bumi Ulubelu, Tanggamus, Lampung; pembangkit listrik panas bumi Dieng, Jawa Tengah; dan pembangkit listrik panas bumi Lahendong, Sulawesi.
5. Pembangkit listrik tenaga batu bara
Proses pembangkitan listrik tenaga uap batu bara diawali dengan pemilihan jenis batu bara yang sesuai. Batu bara tersebut kemudian dimasukkan ke dalam pendidih untuk menghasilkan uap.Secara umum, pembangkit listrik tenaga batu bara menggunakan uap batu bara ini untuk menghasilkan listrik. Namun, proses ini juga mengeluarkan gas berbahaya ke atmosfer dalam jumlah besar.
Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, banyak negara maju mengumumkan rencana menghentikan penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Kanada merencanakan penghentian pada 2030, Inggris menetapkan target pada 2025, sementara Jerman berencana menghapus teknologi ini dari jaringan listriknya pada 2038.
6. Pembangkit listrik tenaga nuklir
Masih dalam NS Energy, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) menggunakan reaksi fisi nuklir dan uranium sebagai bahan bakar untuk menghasilkan listrik dalam jumlah besar. Teknologi ini dianggap rendah karbon dan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan banyak alternatif lainnya.PLTN disebut lebih dapat diandalkan dibandingkan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin. Meskipun investasi awal untuk pembangunan dan pengoperasian PLTN cukup besar, biaya operasionalnya relatif rendah.
Hingga saat ini Indonesia masih belum memiliki PLTN. Contoh PLTN terbesar di dunia ada di Jepang, yakni PLTN terbesar Kashiwazaki-Karikawa.
7. Pembangkit listrik tenaga sampah
Macam-macam pembangkit listrik di dunia lebih beragam. Beberapa negara, seperti Denmark dan Amerika Serikat, telah mengembangkan pembangkit listrik tenaga sampah.Pembangkit listrik tenaga sampah bekerja dengan cara membakar sampah padat kota alias rongsokan. Uap hasil bakaran itulah yang dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin generator listrik.
8. Pembangkit listrik tenaga pasang surut
Pembangkit listrik tenaga pasang surut banyak dikembangkan oleh negara yang memiliki wilayah laut lepas. Ia memanfaatkan dua jenis energi, yakni perbedaan tinggi-rendah air laut serta arus pasang surut.Cara kerja pembangkit listrik tenaga pasang surut mengadopsi prinsip energi angin. Pembangkit listrik ini mengubah energi kinetik dari arus laut menjadi energi rotasi, kemudian menghasilkan listrik.
9. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Pembangkit listrik tenaga diesel bekerja dengan memanfatkan bahan bakar berupa solar. Bahan bakar tersebut dimanfaatkan untuk menggerakkan diesel yang kemudian menghasilkan listrik.Cara kerja pembangkit listrik tenaga diesel membutuhkan biaya mahal. Selain itu, jenis pembangkit listrik ini tidak ramah lingkungan. Meskipun begitu, Indonesia memiliki PLTD yang cukup besar di Kabupaten Natuna.
10. Pembangkit listrik tenaga ombak
Pembangkit listrik tenaga ombak juga populer dimanfaatkan di negara-negara dengan wilayah laut luas dan ombak besar. Indonesia termasuk kategori tersebut, tetapi tidak memiliki pembangkit listrik semacam itu.Cara kerja pembangkit listrik tenaga ombak adalah dengan memanfaatkan arus ombak. Arus itulah yang kemudian difungsikan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin