Menuju konten utama

Sumber Energi Nuklir, Cara Kerja, Manfaat dan Contohnya

Berikut ini penjelasan tentang sumber energi nuklir, cara kerja energi nuklir, manfaat dan contoh energi nuklir dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber Energi Nuklir, Cara Kerja, Manfaat dan Contohnya
Jusuf Kalla saat masih menjabat Wakil Presiden bersama mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mendengarkan penjelasan dari Menristekdikti Mohammad Nasir saat menunjungi Laboratorium Radioisotop Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) seusai meresmikan Iradiator Gamma Merah Putih di Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (15/11)/2017. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

tirto.id - Nuklir menjadi salah satu energi yang tidak asing di telinga masyarakat dunia. Bahkan dalam pelajaran sejarah Indonesia, proses kemerdekaan tidak dapat dilepaskan dari terjadinya peristiwa dijatuhkannya bom atom (nuklir) di Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945 silam.

Meskipun demikian, nuklir kini tidak dijadikan sebagai bom untuk perang. Nuklir telah beralih menjadi sumber energi yang diperlukan salah satunya dalam pembangkit listrik.

Alih manfaat energi nuklir membuat beberapa masyarakat melontarkan pertanyaan-pertanyaan seperti, berasal dari manakah energi nuklir? Apa saja contoh sumber energi nuklir? hingga bagaimanakah energi nuklir dihasilkan?

Berkaitan pertanyaan tersebut, berikut ini akan dibahas pengertian, manfaat, cara kerja, hingga contoh energi nuklir dalam kehidupan sehari-sehari.

Apa yang Dimaksud Sumber Energi Nuklir?

Nuklir merupakan bentuk energi yang dilepaskan dari inti atom (nukleus) yang terdiri atas proton dan neutron. Contoh energi nuklir yakni atom, di mana atom adalah unit terkecil yang membentuk semua materi di alam semesta sekaligus energi yang menyatukan nukleus.

Di dalam inti atom yang padat terdapat sejumlah energi atau kekuatan yang menyatukan inti atom, dan disebut secara resmi dengan "strong force". Strong force yang dimanfaatkan tersebut dikenal sebagai energi nuklir.

Energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua cara. Pertama, fisi yakni dengan memecah atom menjadi beberapa bagian. Kedua, fusi dengan menyatukan inti atom.

Energi nuklir yang digunakan di seluruh dunia untuk menghasilkan listrik saat ini dibuat melalui fisi nuklir. Di sisi lain, teknologi untuk menghasilkan listrik dari fusi masih dalam tahap penelitian dan pengembangan.

Bahan bakar yang paling banyak digunakan untuk menghasilkan nuklir adalah uranium. Sebab, atom uranium relatif mudah terpecah. Uranium menjadi elemen yang mudah ditemukan di bebatuan seluruh dunia. Namun, uranium yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik disebut U-235.

Jenis U-235 sangat langka, bahkan membentuk kurang dari satu persen uranium di dunia. Berdasarkan Perpres No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) sebelum diubah ke Perpres No. 79 Tahun 2014, energi nuklir termasuk energi terbarukan.

Manfaat Sumber Energi Nuklir

Badan Energi Atom Internasional PBB (International Atomic Energy Agency "IAEA") pernah melakukan pengkajian bersama para peneliti, dan menghasilkan manfaat energi nuklir sebagai pembangkit listrik. Berkaitan itu, beberapa negara mulai menerapkan manfaat energi nuklir sebagai pemasok energi listrik salah satunya Cina.

Pembangkit listrik tenaga nuklir menghasilkan energi bersih terbarukan yang tidak mencemari udara atau melepaskan gas rumah kaca. PLTN juga dapat dibangun di daerah perkotaan maupun pedesaan tanpa mengubah lingkungan sekitar secara signifikan.

Di sisi lain, uap yang menggerakkan turbin dan generator nuklir dapat didaur ulang. Uap akan didinginkan dalam struktur terpisah yakni menara pendingin.

Di menara pendingin, uap kembali menjadi air sehingga dapat digunakan kembali untuk menghasilkan energi listrik. Apabila terjadi uap berlebih, dapat didaur ulang ke atmosfer, dan tidak terlalu berbahaya karena bersih.

Selain untuk PLTN, energi nuklir juga dimanfaatkan untuk beberapa bidang kehidupan seperti pangan (pertanian), kesehatan, industri, hingga sumber daya alam dan lingkungan. Dilansir laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, ditulis beberapa manfaat energi nuklir lain sebagai berikut:

  • Litbang radiografi industri untuk pengujian material hingga logam tanah jarang yang digunakan industri
  • Aplikasi teknik nuklir khususnya sinar gamma untuk keperluan non-destructive testing atau uji tak rusak bagi objek tertentu
  • Material maju dalam pembuatan baterai mikro isi ulang berbasis lithium ion dan polimer biodegradable yang ramah lingkungan untuk peralatan elektronik
  • Litbang tanah jarang, serta penyelidikan, ekplorasi dan ekploitasi mineral radioaktif, dan pencarian sumber air tanah.

Cara Kerja Sumber Energi Nuklir

Cara kerja energi nuklir salah satunya dapat ditemukan dalam pemanfaatan PLTN. Untuk menghasilkan listrik, atom-atom uranium di dalam reaktor nuklir dipaksa untuk terpecah. Atom-atom yang terpecah akan melepaskan partikel-partikel kecil yang disebut produk fisi.

Produk fisi menyebabkan atom-atom uranium lain terpecah sehingga memulai reaksi berantai. Energi yang dilepaskan dari reaksi berantai tersebut menciptakan energi panas yang membuat zat pendingin reaktor menghangat.

Bahan pendingin yang digunakan reaktor nuklir dapat berisi air, logam cair, atau garam cair. Bahan pendingin yang panas akibat fisi nuklir dalam reaktor akan menghasilkan uap.

Uap tersebut yang digunakan untuk memutar turbin sehingga menggerakan generator atau mesin yang menghasilkan listrik.

Contoh Sumber Energi Nuklir dalam Kehidupan Sehari-Hari

Pemanfaatan energi nuklir dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, aplikasi teknologi nuklir dalam bidang kesehatan berhasil mengembangkan peralatan medis untuk menangani penyakit.

Contoh peralatan medis dari aplikasi teknologi nuklir seperti Kamera Gamma, Renograf dan Thyroid Uptake, Radiofarmaka I-131 Hippuran, Biomaterial untuk keperluan klinis, Mo-99/Tc-99 Generator, dan I-131 Oral Solution.

Di sisi lain, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dalam bidang industri telah menghasilkan dua produk pemanfaatan nuklir.

Pertama, Radioisotop Iridium-192 (Ir-192) yang dapat digunakan sebagai Gamma Camera untuk uji tak merusak. Kedua, Portal Monitor Radiasi (PMR) yang berfungsi untuk mengawasi dan keamanan peredaran radioaktif di bandar udara, pelabuhan, serta batas negara.

Baca juga artikel terkait ENERGI NUKLIR atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno