Menuju konten utama

Fakta-Fakta Film Oppenheimer Kisahkan tentang Pembuat Bom Nuklir

Fakta-fakta film Oppenheimer yang kisahkan tentang ahli fisika pembuat bom nuklir.

Fakta-Fakta Film Oppenheimer Kisahkan tentang Pembuat Bom Nuklir
Cillian Murphy Oppenheimer. instagram/universal studio

tirto.id - Film Oppenheimer rilis pada 19 Juli 2023 di bioskop Indonesia. Film ini mengisahkan ahli fisika yang membuat bom atom Perang Dunia II dan difilmkan oleh Christopher Nolan.

Karya Nolan sebelumnya, seperti Tenet, Dunkirk, Interstellar, Inception, hingga trilogi The Dark Knight disinyalir sudah meraup keuntungan lebih dari $5 miliar dari box office global.

Deretan film tersebut sudah dianugerahi 11 Piala Oscar dan 36 nominasi, termasuk dua nominasi sebagai film terbaik.

Oppenheimer menjadi garapan terbaru Christopher Nolan. Kisahnya berasal dari buku pemenang Pulitzer Prize, American Prometheus: Kemenangan dan Tragedi J. Robert Oppenheimer oleh Kai Bird dan Martin J. Sherwin.

Film ini diproduseri Emma Thomas, Charles Roven dan Christopher Nolan dengan kombinasi fotografi format besar IMAX® 65mm dan 65mm. Bagian dalam fotografi menggunakan analog hitam putih.

Oppenheimer dibintangi Cillian Murphy sebagai J. Robert Oppenheimer. Emily Blunt menjadi Katherine "Kitty" Oppenheimer, istri Oppenheimer, seorang ahli biologi dan botani.

Tokoh lain ialah Matt Damon berperan Leslie Groves, seorang pengawas Korps Insinyur Angkatan Darat, Robert Downey Jr menjadi Lewis Strauss, Ketua Komisi Energi Atom, dan Florence Pugh sebagai Jean Tatlock, anggota Partai Komunis AS yang memiliki hubungan dengan Oppenheimer.

Film mengisahkan tentang seorang ahli fisika, J. Robert Oppenheimer yang terkenal dengan sebutan "Bapak Bom Atom" dalam Proyek Manhattan selama Perang Dunia Kedua.

Sesuai alur dalam cerita American Prometheus, AS mengadakan penelitian dan pengembangan senjata nuklir pertama pada 1942-1946.

Proyek ini berawal dari inisiasi Presiden Franklin D. Roosevelt pada 1939. Roosevelt merasa khawatir terhadap kinerja para ilmuwan yang bekerja di bawah naungan Adolf Hitler dalam mengerjakan senjata nuklir.

Pasca serangan Jepang ke Pearl Harbor pada 1941, AS lantas ikut terjun di Perang Dunia II dengan memihak sekutu.

Mulai tahun 1943, Oppenheimer diangkat sebagai direktur Laboratorium Los Alamos di New Mexico, lokasi bom AS disimpan alias tempat Proyek Manhattan dibuat dan diuji cobakan.

Pada tanggal 16 Juli 1945, Proyek Manhattan mulai melakukan uji coba pertama yang diberi simbol Trinity. Uji coba dilakukan dengan menggunakan senjata nuklir di White Sands Proving Ground di New Mexico.

Bom tersebut kemudian digunakan untuk mengakhiri Perang Dunia II dalam serangan nuklir AS di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada 6 dan 9 Agustus 1945. Korban tewas akibat bom tersebut mencapai lebih dari 100 ribu warga dan menjadikan kedua kota rata dengan tanah.

"Kami tahu dunia tidak akan sama lagi. Beberapa orang tertawa. Beberapa orang menangis. Sebagian besar orang diam," ujar Oppenheimer, seperti dilaporkan NME.com.

Siapa Oppenheimer?

Julius Robert Oppenheimer merupakan seorang ahli fisika yang lahir di New York City pada 22 April 1904. Oppenheimer merupakan putra imigran kaya asal Jerman yang mengimpor tekstil di New York City. Ia memiliki seorang istri bernama Katherine "Kitty" Oppenheimer.

Di Universitas Harvard, Oppenheimer merupakan mahasiswa yang cakap berbahasa Latin dan Yunani, fisika maupun kimia. Ia juga menerbitkan puisi dan mempelajari filsafat Timur.

Usai lulus pada 1925 dengan predikat summa cum laude dalam tempo 3 tahun, ia menuju ke Inggris sebagai peneliti di Laboratorium Cavendish di Universitas Cambridge. Semasa dipimpin Lord Ernest Rutherford, tempat ini dipakai untuk meneliti struktur atom.

Oppenheimer lalu menemukan wadah dalam berkolaborasi dengan komunitas ilmiah Inggris dalam penelitian atom.

Pada tahun 1939, sejumlah fisikawan dunia sekelas Albert Einstein, Leo Szilard, dan Eugene Wigner memberikan peringatan kepada pemerintah AS terkait ancaman Nazi yang mulai membuat bom nuklir.

Agustus 1942, Angkatan Darat AS diberi tugas untuk mengorganisir fisikawan Inggris dan AS dalam memanfaatkan energi nuklir untuk tujuan militer atau dikenal dengan Proyek Manhattan, sebuah proyek yang bersifat sangat rahasia.

Menurut keterangan Britannica, Oppenheimer yang terkenal sebagai fisikawan teoretis dan administrator sains menjabat direktur Laboratorium Los Alamos (1943-1945). Ia mulai mencari cara untuk memisahkan uranium-235 dari uranium alam dan menentukan massa kritis uranium yang dibutuhkan untuk meniru bom Nazi itu.

Pada 1943, dataran tinggi Los Alamos, dekat Santa Fe, New Mexico, dipilih sebagai lokasi pembuatan bom nuklir.

16 Juli 1945, uji coba Trinity atau ledakan nuklir pertama di dunia dilakukan di fasilitas Los Alamos. Atas keberhasilan tersebut, pihak militer AS lantas meminta Oppenheimer untuk memulai proyek Y dengan tujuan menciptakan bom atom.

Proyek ini diyakini mampu mengakhiri Perang Dunia II. Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, AS lalu menjatuhkan 2 bom yang karya Oppenheimer di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

Akibatnya, ratusan ribu orang tewas terkena ledakan. Hiroshima dan Nagasaki juga seketika langsung luluh lantak dalam skala kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya hingga setelahnya.

"Saya teringat kalimat dalam kitab suci Hindu, Bhagavad Gita: Wisnu mencoba membujuk pangeran, ia harus melakukan tugasnya, dan untuk membuatnya terkesan, ia mengambil wujud yang bertangan banyak dan berkata, 'Sekarang saya menjadi Kematian, penghancur dunia'. Saya kira kita merasakan hal itu, dengan satu atau lain cara," kata Oppenheimer dalam wawancara pada tahun 1965, dikutip dari Nationalgeographic.com.

Oktober 1945, Oppenheimer memilih mundur dari jabatannya. Ia ditunjuk menjadi kepala Institute for Advanced Study pada 1947. Jabatan berikutnya adalah Ketua Komite Penasihat Umum Komisi Energi Atom (1947-1952).

Presiden AS Lyndon B. Johnson menganugerahi Penghargaan Enrico Fermi dari Komisi Energi Atom tahun 1963. Oppenheimer pensiun dari Institute for Advanced Study pada 1966 dan meninggal dunia pada 18 Februari 1967.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra