tirto.id - Lagu mars dan Hymne PGRI menjadi penyemangat bagi guru di Indonesia untuk selalu mengingat peran penting mereka membentuk insan cendekia di negeri ini.
Lagu mars dan hymne PGRI senantiasa dilantunkan ketika memperingati Hari Guru Nasional. Kedua lagu tersebut menjadi penyemangat bagi para guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Lagu tersebut mengingatkan tentang peran penting guru dalam membangun insan cendekia di negeri ini.
Mars PGRI menjadi lagu organisasi PGRI yang disahkan melalui Kongres PGRI VI di Malang. Kongres tersebut diadakan 24-30 November 1952 dengan ketua kongres Soedjono dan M.E. Subiadinata.
Menurut laman PGRI Sulsel, mars PGRI diciptakan oleh Basuki Endropranoto dan hymne guru karya dari Deni Setia.
Sejarah PGRI
Situs SDN 7 Muntok menuliskan, PGRI berdiri pada 25 November 1945. Cikal bakal organisasi guru saat itu bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) di tahun 1912. Nama itu berubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) pada 1932.
PGHB saat itu muncul karena adanya perjuangan dari guru-guru pribumi di zaman pendudukan Belanda. Anggotanya adalah guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan penilik sekolah. Mereka umumnya bekerja di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.
Organisasi guru lantas berkembang. Tidak hanya PGHB saja, namun juga berdiri organisasi guru yang bercorak keagamaan, kebangsaan, dan sebagainya.
Dengan adanya organisasi ini, hak dan posisi guru pribumi mulai diperhatikan Belanda. Misalnya Kepala HIS yang sebelumnya sering dijabat orang Belanda, mulai dipercayakan kepada orang Indonesia.
Selanjutnya, di tahun 1932 terjadi pergantian nama Persatuan Guru Hindia Belanda menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan nama tersebut membuat pemerintah Belanda tidak senang karena memasukkan kata "Indonesia" memiliki kesan nasionalisme. Kendati demikian, organisasi guru tetap berjalan.
Begitu Jepang menggantikan Belanda sebagai penjajah, semua bentuk organisasi dilarang termasuk PGI. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, dilakukan Kongres Guru di Surakarta pada 24-25 November 1945.
Hasilnya yaitu menghapus semua organisasi dan kelompok guru dengan segala coraknya, lalu menggantinya dengan pembentukan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Semenjak kongres tersebut, semua guru Indonesia menyatakan bersatu dalam wadah PGRI. Lalu, setiap 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional berdasarkan Keputusan Presiden nomor 78 Tahun 1994.
Lirik Mars PGRI
PGRI abadi
tetap mempersatukan diri
Dengan nama nan sentosa
lahir negara kita
PGRI abadi
bernaung di bawah sang panji
Sinar surya nan merata
anggotanya bersama
Wahai kaum guru semua
bangunkan rakyat dari g’lita
Kita lah penyuluh bangsa
pembimbing melangkah ke muka
Insyaflah ‘kan kewajiban kita
mendidik mengajar p’tra putri
Kita lah pembangun jiwa
pencipta kekuatan negara
Lirik Hymne PGRI
Bagai secercah cahya
Bagai sebutir embun
Di dalam alam gelap bumi gersang
Pewujud mimbar cendekia
Pembakti karya mulia
Bagi bangsa indonesia
Oh Tuhan... berkatilah dia
Oh Tuhan... lindungilah dia
Dirgahayu PGRI
Dirgahayulah dikau
Dirgahayu selamanya
Dirgahayu selamanya
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo