Menuju konten utama

Kronologi Masjid di Nigeria Diserang yang Tewaskan Puluhan Orang

Masjid di Nigeria diserang gerombolan bandit bersenjata pada Selasa (19/8/2025). Jemaah yang berdoa tak luput dari tembakan sehingga puluhan orang tewas.

Kronologi Masjid di Nigeria Diserang yang Tewaskan Puluhan Orang
ilustrasi senjata Api. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Masjid di Unguwan Mantau, distrik Malumfashi, Nigeria diserang gerombolan bandit bersenjata pada Selasa (19/8/2025) dini hari waktu setempat. Jemaah yang sedang berdoa tak luput dari tembakan sehingga puluhan orang dikabarkan tewas.

Dilansir laman Reuters, juru bicara polisi Katsina, Abubakar Sadiq Aliyu, menyebutkan, petugas sempat mencegat para penyerang yang berencana menyerang dua desa lain. Namun, saat melarikan diri, mereka menembaki warga dan membakar beberapa rumah.

Para korban menceritakan kejadian mengerikan, termasuk perempuan dan anak-anak yang diseret penyerang. Muhammad Abdullahi, warga setempat, mengatakan serangan terjadi tiba-tiba saat orang berdoa.

"Tetangga saya terbunuh, saya bersyukur masih selamat," jelas Muhammad.

Penyebab dan Jumlah Korban Penyerangan Masjid di Nigeria

Serangan terhadap masjid di Unguwan Mantau adalah balasan setelah penduduk setempat menyerang dan membunuh sejumlah bandit.

Komisaris keamanan negara bagian Katsina, Nasir Mu’azu, mengatakan serangan terjadi saat salat pagi dan para penembak menembak secara "sporadis". Ia menambahkan, hingga Rabu sore, para penyerang masih dalam pelarian.

Jumlah korban tewas masih berbeda-beda. Polisi menyatakan 17 jemaah tewas, tetapi laporan lokal menyebutkan jumlah korban bisa mencapai 50 orang.

Juru bicara polisi Katsina, Abubakar Sadiq Aliyu, mengatakan, para penyerang menewaskan sekitar 30 jemaah di masjid dan membunuh 20 orang di desa sekitar.

Motif serangan ini berkaitan dengan konflik berkepanjangan di wilayah barat laut Nigeria. Kelompok bandit kerap menculik, merampok, dan membakar rumah.

Konflik awalnya berakar dari perselisihan lahan dan air antara petani dengan penggembala. Namun, konflik kini sudah berubah menjadi kejahatan terorganisir.

Ali Isa Pantami, seorang ulama Islam dan mantan Menteri Komunikasi Nigeria, mengecam keras aksi tersebut.

“Pembunuh orang tak berdaya adalah tanpa hati, jahat, dan lebih buruk dari binatang," tegas Ali Isa Pantami sebagaimana yang dikutip dari BBC, Kamis (21/8).

Ia juga mendesak aparat keamanan untuk menangkap pelaku dan mengakhiri kekejaman ini.

Wilayah barat laut, terutama Katsina dan Zamfara, menjadi daerah paling parah terkena dampak perampokan bersenjata. Kelompok bersenjata bergerak antar negara dan sulit ditangkap karena minimnya kehadiran aparat.

“Para penjaga waspada dari senja hingga fajar, berpatroli di desa dan sekitarnya melawan bandit,” kata warga lokal Nura Musa, seperti dilansir DW, Kamis (21/8).

APNEWS melaporkan, Komisioner Keamanan Nasir Mu’azu mengatakan tentara dan polisi telah dikerahkan ke Unguwan Mantau untuk mencegah serangan susulan.

Ia menjelaskan, para penyerang sering bersembunyi di ladang saat musim hujan sebelum menyerang warga. Langkah ini diambil untuk melindungi masyarakat dari kelompok bersenjata yang terus menebar ancaman.

Jika pengunjung ingin membaca artikel lainnya seputar isu-isu internasional, silakan kunjungi tautan sebagai berikut:

KUMPULAN ARTIKEL INTERNASIONAL TERBARU

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Satrio Dwi Haryono

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Satrio Dwi Haryono
Penulis: Satrio Dwi Haryono
Editor: Syamsul Dwi Maarif