Menuju konten utama
Sains Populer

Kopi Bukan Hanya Mood Booster, Studi: Baik untuk Jantung Sehatmu

Kabar baik untuk pecinta kopi. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi kopi secara moderat dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan metabolik.

Kopi Bukan Hanya Mood Booster, Studi: Baik untuk Jantung Sehatmu
Ilustrasi Minum Kopi. foto/istockphoto

tirto.id - Kopi sering dianggap sebagai penyelamat pagi yang memberikan dorongan energi saat kita memulai hari. Banyak dari kita yang tidak bisa memulai aktivitas tanpa secangkir kopi, namun ternyata, manfaat kopi tidak hanya sebatas mood booster.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi kopi, dalam jumlah moderat, dapat berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko penyakit metabolik.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah moderat bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan metabolisme. Meski demikian, penting untuk diingat bahwa penelitian ini masih bersifat observasional, dan faktor-faktor lain juga bisa berperan dalam peningkatan kesehatan jantung.

Jika kamu sudah rutin mengonsumsi kopi, ini bisa menjadi berita baik untukmu. Namun, jangan tergoda untuk meningkatkan konsumsi kafein secara berlebihan, karena terlalu banyak kafein bisa berdampak buruk pada kesehatan, terutama dalam bentuk minuman kalengan yang sering kali mengandung dosis tinggi kafein.

Penelitian Terbaru Mengenai Kopi dan Kesehatan Jantung

Ilustrasi MInum Kopi

Ilustrasi Minum Kopi. foto/istockphoto

Menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, konsumsi kafein dalam jumlah sedang, yang setara dengan tiga cangkir kopi atau teh sehari, dapat dikaitkan dengan penurunan risiko pengembangan multimorbiditas kardiometabolik.

Multimorbiditas kardiometabolik adalah kondisi di mana seseorang mengalami lebih dari satu penyakit yang berkaitan dengan jantung dan metabolisme, seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan diabetes tipe 2.

Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Chaofu Ke, profesor epidemiologi dan biostatistika di Soochow University, Suzhou, China.

Dr. Ke menjelaskan, konsumsi kopi dan kafein dapat memberikan peran protektif dalam berbagai fase perkembangan multimorbiditas kardiometabolik.

Peneliti menganalisis data dari sekitar 180.000 orang di UK Biobank, sebuah basis data biomedis besar yang melacak kesehatan orang-orang dalam jangka panjang. Peserta penelitian yang dianalisis tidak memiliki penyakit kardiometabolik pada awal penelitian.

Bagaimana Kafein Menurunkan Risiko Penyakit Jantung?

Ilustrasi MInum Kopi

Ilustrasi Minum Kopi. foto/istockphoto

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi kafein secara moderat memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami multimorbiditas kardiometabolik.

Orang yang minum tiga cangkir kopi sehari memiliki risiko 48,1% lebih rendah, sementara yang mengonsumsi 200 hingga 300 miligram kafein setiap hari memiliki risiko 40,7% lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tidak minum atau minum kopi kurang dari satu cangkir sehari.

Menurut Dr. Gregory Marcus, ahli jantung di University of California, San Francisco, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, temuan ini memperkuat bukti yang sudah ada tentang manfaat kafein bagi kesehatan jantung.

"Pengamatan ini menambah bukti bahwa kafein, serta zat alami lain yang sering dikonsumsi seperti teh dan kopi, dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular," kata Marcus.

Meski penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara konsumsi kafein dan penurunan risiko penyakit jantung, perlu dicatat bahwa penelitian ini bersifat observasional. Artinya, studi ini hanya menunjukkan adanya hubungan, bukan sebab-akibat.

Faktor lain yang tidak diukur atau tidak diketahui mungkin berperan dalam peningkatan kesehatan jantung peserta penelitian. Misalnya, orang yang lebih sering mengonsumsi kopi mungkin juga memiliki gaya hidup yang lebih sehat, seperti pola makan yang lebih baik atau lebih aktif secara fisik.

Dr. Marcus juga menekankan bahwa studi ini tidak meneliti dampak konsumsi kafein dari minuman berkarbonasi atau minuman energi. Oleh karena itu, para peneliti tidak dapat mengatakan apakah jenis minuman tersebut akan memberikan efek positif yang sama pada kesehatan jantung.

Apakah Harus Mulai Minum Kopi?

Bagi kita yang sudah terbiasa minum kopi atau teh setiap hari, hasil penelitian ini bisa menjadi kabar baik. Namun, bagi yang belum memiliki kebiasaan minum kafein, Dr. Marcus menyarankan agar tidak serta-merta memulai rutinitas konsumsi kafein. “Meski kafein, kopi, dan teh dalam jumlah yang dijelaskan pada studi ini mungkin sehat, bukan berarti lebih banyak akan lebih baik,” katanya.

Salah satu aspek yang perlu diwaspadai adalah konsumsi kafein dalam dosis tinggi, terutama dalam bentuk minuman buatan seperti minuman energi, yang bisa menyebabkan masalah kesehatan serius seperti gangguan ritme jantung. Jadi, meskipun kopi dalam jumlah yang wajar dapat memberikan manfaat, konsumsi berlebihan justru dapat menimbulkan risiko kesehatan.

Manfaat Kafein untuk Kesehatan Lainnya

Selain dampaknya pada kesehatan jantung, beberapa penelitian lain juga menunjukkan manfaat konsumsi kafein terhadap berbagai aspek kesehatan.

Frank Hu, Kepala Departemen Nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, pernah menyatakan bahwa berdasarkan bukti-bukti yang ada, kopi cenderung memberikan lebih banyak manfaat daripada kerugian. Untuk sebagian besar orang, konsumsi kopi dalam jumlah moderat (2-5 cangkir per hari) dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat.

Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi kafein berkaitan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2. Bahkan, penelitian lain menunjukkan bahwa konsumsi kopi tidak selalu menyebabkan gangguan irama jantung, meskipun ini sering dianggap sebagai efek samping negatif dari kafein.

Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan di National Library of Medicine Amerika Serikat pada tahun 2018 menyebutkan bahwa konsumsi kopi dapat memperpanjang durasi para pesepeda hingga 12 persen sebelum mereka mengalami kelelahan.

Namun, perlu diingat bahwa penelitian-penelitian tersebut sebagian besar masih bersifat observasional, yang berarti hasilnya masih perlu diteliti lebih lanjut untuk memastikan hubungan sebab-akibat.

Peran Kopi dalam Gaya Hidup Sehat

Ilustrasi Minum Kopi

Ilustrasi minum kopi. Getty Images/iStockphoto

Kopi telah menjadi bagian penting dalam rutinitas sehari-hari banyak orang di seluruh dunia. Di beberapa budaya, kopi bahkan menjadi bagian dari tradisi dan kehidupan sosial, seperti dalam budaya kopi di Italia, Prancis, atau budaya kopi spesial seperti kopi telur di Hanoi, Vietnam.

Salah satu atlet terkenal yang rutin mengonsumsi kopi adalah Jamie Vardy, mantan striker Timnas Inggris yang turut mengantarkan Leicester City meraih gelar juara Premier League pada 2016.

Sebelum latihan dan pertandingan, Vardy selalu mengonsumsi kafein dari kopi dan Red Bull untuk meningkatkan performanya. Alhasil, gerakan Vardy di lapangan selalu bertenaga, yang berkontribusi pada kesuksesan puncak dalam kariernya.

Dengan semakin banyaknya penelitian yang menunjukkan manfaat kopi bagi kesehatan, tampaknya kebiasaan minum kopi ini dapat dianggap sebagai bagian dari gaya hidup sehat—tentu saja, jika diminum dalam jumlah yang wajar.

Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, penting untuk membatasi konsumsi kopi dan tidak berlebihan. Minuman kopi yang ditambah gula, krim, atau sirup tinggi kalori, misalnya, dapat menetralkan manfaat kesehatan dari kafein itu sendiri.

Oleh karena itu, meminum kopi hitam tanpa tambahan gula atau bahan lain yang tinggi kalori mungkin menjadi cara terbaik untuk meraih manfaat maksimal dari secangkir kopi.

Pada akhirnya, kopi bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat, selama dikonsumsi dengan bijak.

Selain manfaatnya untuk kesehatan jantung, kopi juga dapat meningkatkan energi dan memperbaiki suasana hati. Jadi, nikmati secangkir kopi pagimu dengan penuh kesadaran bahwa ada manfaat lebih dari sekadar dorongan energi sementara.

Infografik Waktu terbaik untuk minum kopi

Infografik Waktu terbaik untuk minum kopi

Baca juga artikel terkait SAINS POPULER atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Edusains
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Iswara N Raditya