tirto.id - Hari Jantung Sedunia (HJS) yang diperingati setiap 28 September lalu, pada 2022 ini mengangkat tema global Use Heart for Every Heart dengan tema nasional Jantung Sehat Untuk Semua.
Melalui tema HJS tahun ini, Kementerian Kesehatan mengajak kita semua untuk melakukan perubahan sederhana dalam aktivitas sehari-hari dengan menghidupkan perilaku CERDIK atau Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet yang sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stres agar mendapatkan jantung yang sehat.
Menurut WHO, sebanyak 41 Juta penduduk dunia meninggal akibat penyakit tidak menular (PTM) setiap tahunnya, dan 17.9 juta disebabkan penyakit kardiovaskuler.
Di Indonesia sendiri berdasarkan data dari Kemenkes, setiap tahunnya ada 651.481 penduduk meninggal akibat kardiovaskular. Beban biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit kardiovaskular juga menghabiskan hampir separuh atau Rp7,7 triliun dari total biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit katastropik tahun 2021.
Istilah kardiovaskuler merupakan bahasa medis yang dalam artian awamnya disebut dengan jantung pembuluh darah. Sedangkan penyakit jantung merupakan bagian dari penyakit kardiovaskuler.
Penyakit jantung, saat ini juga tak hanya ditemui pada orang-orang yang lanjut usia, tetapi banyak juga anak muda yang menderita serangan jantung.
Menurut Health Harvard, di Amerika usia rata-rata untuk penderita serangan jantung pertama pada pria adalah 65 tahun. Itu sebabnya penyakit ini dicap sebagai penyakit warga lanjut usia.
Namun sebanyak 4% hingga 10% dari semua serangan jantung terjadi sebelum usia 45 tahun, dan sebagian besar menyerang pria. Ini adalah pengingat bahwa pria tidak boleh mengabaikan gejala peringatan hanya karena mereka "terlalu muda" untuk memiliki penyakit jantung.
Apa penyebab penyakit jantung pada usia muda?
Pada pria yang lebih tua, hampir semua serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan aterosklerotik di arteri koroner. Penyakit arteri koroner konvensional juga mendominasi pada orang dewasa muda, terhitung sekitar 80% dari serangan jantung.
Sekitar 60% dari pasien muda ini memiliki penyakit hanya pada satu arteri koroner, sedangkan pasien yang lebih tua lebih mungkin memiliki penyakit pada dua atau tiga arteri.
Secara luas, sekitar 4% serangan jantung pada dewasa muda dipicu oleh kelainan bawaan anatomi arteri koroner. Lima persen dapat dikaitkan dengan gumpalan darah yang berasal dari tempat lain dan dibawa dalam aliran darah ke arteri koroner normal, di mana mereka memblokir arteri.
Lalu, 5% lainnya, berbagai gangguan pada sistem pembekuan darah meningkatkan risiko pembentukan gumpalan di seluruh sistem peredaran darah, termasuk di arteri koroner.
Jenis penyakit kardiovaskular termasuk penyakit jantung?
Menurut WHO, penyakit kardiovaskular (CVDs) adalah sekelompok gangguan jantung dan pembuluh darah. Penyakit ini termasuk:
1. Penyakit jantung koroner – penyakit pembuluh darah yang memasok otot jantung;
2. Penyakit serebrovaskular – penyakit pembuluh darah yang memasok otak;
3. Penyakit arteri perifer – penyakit pembuluh darah yang memasok lengan dan kaki;
4. Penyakit jantung rematik – kerusakan otot jantung dan katup jantung akibat demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus;
5. Penyakit jantung bawaan – cacat lahir yang mempengaruhi perkembangan normal dan fungsi jantung yang disebabkan oleh malformasi struktur jantung sejak lahir;
6. Trombosis vena dalam dan emboli paru – gumpalan darah di vena kaki, yang dapat terlepas dan berpindah ke jantung dan paru-paru.
Apa penyebab serangan jantung?
Serangan jantung dan stroke biasanya merupakan kejadian akut disebabkan oleh penyumbatan yang mencegah darah mengalir ke jantung atau otak.
Namun, alasan paling umum serangan jantung adalah penumpukan timbunan lemak di dinding bagian dalam pembuluh darah yang memasok darah ke jantung atau otak.
Apa saja faktor risiko penyakit kardiovaskular?
Faktor risiko dari penyakit jantung dan stroke adalah pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, penggunaan tembakau dan penggunaan alkohol yang berbahaya.
Efek dari faktor risiko dapat muncul pada individu sebagai peningkatan tekanan darah, peningkatan glukosa darah, peningkatan lipid darah, dan kelebihan berat badan dan obesitas.
Selain itu, mengurangi garam dalam makanan, makan lebih banyak buah dan sayuran, aktivitas fisik secara teratur dan menghindari penggunaan alkohol yang berbahaya telah terbukti mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Apa saja gejala umum penyakit kardiovaskular?
Gejala serangan jantung seringkali tidak ada gejala penyakit yang mendasari pada masalah pembuluh darah. Serangan jantung mungkin merupakan tanda pertama dari penyakit yang mendasarinya. Gejala serangan jantung meliputi:
1. Rasa sakit atau ketidaknyamanan di tengah dada.
2. Rasa sakit atau ketidaknyamanan di lengan, bahu kiri, siku, rahang, atau punggung.
3. Selain itu orang tersebut mungkin mengalami kesulitan bernapas atau sesak napas, mual atau muntah, pusing atau pingsan, keringat dingin, dan menjadi pucat.
Perempuan biasanya akan lebih mungkin mengalami sesak napas, mual, muntah, dan nyeri punggung atau rahang dibandingkan pria.
Editor: Iswara N Raditya