tirto.id - Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (GEMAS) berencana menggelar demonstrasi untuk menolak pengangkatan Soeharto sebagai pahlawan nasional. Jadwal demo tolak Soeharto menjadi pahlawan ini digelar di Jakarta pada Kamis, 6 November 2025.
Menurut Andri Yunus, seorang dari Perwakilan GEMAS, demonstrasi bersifat terbuka untuk segala lapisan masyarakat. Bahkan, demo akan melibatkan sejumlah pihak keluarga korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pada masa Orde Baru.
“Tidak hanya masyarakat sipil dan mahasiswa, tetapi juga keluarga korban kekerasan era Orde Baru akan hadir dalam aksi ini,” kata Andri di Jakarta, Senin (3/11), dilansir dari akun Instagram @lpmunmuha.
Para demonstran akan turun ke jalan sambil menunjukkan berbagai foto tindakan kekerasan era Orde Baru. Pengunjuk rasa menolak usulan gelar pahlawan nasional untuk Soeharto karena tindakan masa lalunya yang dianggap buruk merupakan hal yang tidak terlupakan.
Daftar Lokasi Demo Tolak Soeharto 6 Nov 2025
Demo tolak Soeharto menjadi pahlawan nasional Indonesia akan berlangsung pada Kamis, 6 November 2025, mulai pukul 11.00 WIB. Lokasi demo tersebut akan berpusat di bagian depan gedung Kementerian Kebudayaan, Jakarta.
Setelah mengadakan demonstrasi di sana, massa akan pindah ke depan Istana Negara Jakarta untuk menjalankan Aksi Kamisan. Gelaran untuk meminta keadilan ini dijadwalkan berlangsung mulai pukul 15.30 WIB, sebagaimana dilansir dari akun Facebook KontraS.
Sehubungan dengan itu, tuntutan demo tolak Soeharto jadi pahlawan nasional didasarkan pada beberapa hal. Misal kasus tindakan kekerasan yang terjadi pada masa pemerintahannya.
Rencana pemberian status pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soeharto sebenarnya telah terdengar sejak beberapa tahun lalu. Penundaan terhadap penganugerahan gelar harus terjadi karena syarat formal yang belum terpenuhi.
Lantas, apakah Soeharto pahlawan nasional?
Berdasarkan kabar terbaru, Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, menjelaskan bahwa Soeharto sekarang sudah memenuhi syarat. Pernyataan itu disampaikan Saifullah ketika ditemui wartawan pasca acara November Run 2025 pada Minggu (2/11), sebagaimana dilansir dari Antara.
Ia menyampaikan keterangan tersebut berdasarkan hasil diskusi bersama sejumlah pihak yang menolak usulan. Menurutnya, penolakan pengusulan sebelumnya terjadi karena ada pelanggaran-pelanggaran Soeharto pada masa lalu.
Bivitri Susanti, Pakar Hukum Tata Negara dari Sekolah Tinggi Hukum Jentera, menyebutkan tindakan Soeharto sebelumnya memang menghalangi pemberian gelar pahlawan nasional.
Khususnya tidak sesuai dengan Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Kendati nama Soeharto sudah tidak tercantum dalam Tap MPR tersebut, bayangan tindakannya masih menjadi luka lama dalam sejarah kepemimpinan di Indonesia.
Adapun pihak GEMAS berencana mengadakan aksi pada 6 November 2025 karena surat pengajuan penolakan usulannya tidak kunjung mendapatkan balasan dari Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Kehormatan (GTK) Fadli Zon.
Mereka akan menjalankan unjuk rasa dan turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan tersebut. Tuntutan utama mereka adalah "menghapus nama Soeharto dari usulan pemberian gelar pahlawan nasional".
Terlepas dari itu, tanggal lahir Soeharto yaitu pada 8 Juni 1921. Setelah genap 10 tahun mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden RI ke-2, ia menghembuskan napas terakhirnya pada 2008 silam.
Makam Soeharto kini ada di Astana Giribangun, suatu kompleks pemakaman keluarganya. Lokasi makam tersebut berada di lereng Gunung Lawu, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah.
Kabar dan berita terbaru tentang demonstrasi dan aksi turun ke jalan dapat diakses selengkapnya melalui laman berikut.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Syamsul Dwi Maarif
Masuk tirto.id


































