tirto.id - Harga Rata-Rata Minyak Mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada September 2025 melonjak sebesar 66,81 per barel. Angka ini naik sebesar 0,73 dolar AS per barel dari ICP Agustus 2025, yang ditetapkan sebesar 66,07 dolar AS per barel.
Penetapan harga minyak mentah tersebut tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 336.K/MG.03/MEM.M/2025 tentang Harga Minyak Mentah September 2025, yang ditandatangani pada 8 Oktober 2025.
Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Laode Sulaeman, meroketnya harga minyak mentah ini disebabkan oleh pengaruh geopolitik dan perang Rusia-Ukraina.
"Kenaikan ICP September 2025, juga naiknya Brent (ICE) dan Basket OPEC, dipengaruhi oleh peningkatan risiko geopolitik Rusia-Ukraina yang menyebabkan kekhawatiran gangguan pasokan," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Laode Sulaeman di kantor Direktorat Jenderal Migas, dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (17/10/2025).
Diketahui, sejak Juni 2025 lalu, serangan Ukraina menyebabkan 17 persen kilang Rusia tidak dapat beroperasi. Selain itu, ajakan Presiden AS Donald Trump kepada Uni Eropa untuk mengenakan tarif hingga 100 persen kepada Cina dan India juga turut berperan pada kenaikan ICP bulan ini.
Faktor lainnya yang memperkuat tren kenaikan ICP adalah peningkatan geopolitik di Timur Tengah. Kondisi ini juga menyeret Brent dan Basket OPEC turut menguat.
International Energy Agency (IEA) merevisi proyeksi kenaikan tingkat pertumbuhan permintaan minyak tahun 2025 secara year-on-year (yoy) menjadi 740 ribu barel per hari pada bulan ini. Angka tersebut lebih tinggi dari publikasi bulan lalu sebesar 680 ribu barel per hari. Namun di tengah kenaikan tersebut, beberapa harga minyak utama dunia seperti Dated Brent dan WTI (Nymex) justru mengalami penurunan karena meningkatnya pasokan dari OPEC+.
OPEC+ menyepakati tambahan suplai mulai Oktober 2025 sebesar 137 ribu barel per hari, sementara produksi bulan Agustus naik 509 ribu barel per hari, terutama dari Arab Saudi dan Irak.
Lebih jauh, untuk kawasan Asia Pasifik, perubahan harga minyak mentah juga dipengaruhi peningkatan harga Crack Naphta Asia, rencana perawatan sejumlah kilang di Timur Tengah, dan potensi peningkatan minyak di India pasca berakhirnya musim hujan.
Adapun perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada September 2025, dibandingkan Agustus 2025, mengalami perubahan sebagai berikut:
• Dated Brent turun sebesar 0,19 dolar AS per barel dari 68,21 dolar AS per barel menjadi 68,02 dolar AS per barel.
• WTI (Nymex) turun sebesar 0,49 dolar AS per barel dari 64,02 dolar AS per barel menjadi 63,53 dolar AS per barel.
• Brent (ICE) naik sebesar 0,31 dolar AS per barel dari 67,26 dolar AS per barel menjadi 67,58 dolar per barel.
• Basket OPEC naik sebesar 0,72 dolar AS per barel dari 69,73 dolar AS per barel menjadi 70,45 dolar AS per barel.
• Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar 0,73 dolar AS per barel dari 66,07 dolar AS per barel menjadi 66,81 dolar AS per barel.
Penulis: Natania Longdong
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id






































