Menuju konten utama

Fungsi Briket sebagai Pengganti Bahan Bakar dan Cara Membuatnya

Apa saja fungsi dari briket? Berikut fungsi briket sebagai pengganti bahan bakar yang dapat dijadikan sumber energi alternatif.

Fungsi Briket sebagai Pengganti Bahan Bakar dan Cara Membuatnya
Seorang dosen Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) memperagakan pembuatan briket arang dengan alat buatannya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/2/2019). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc.

tirto.id - Salah satu fungsi briket adalah bisa menjadi sumber energi alternatif. Kegunaan briket ini termasuk fungsi utamanya karena dapat mengurangi penggunaan bahan bakar dari fosil, seperti minyak, gas alam, dan batu bara yang jumlahnya terbatas serta tidak terbarukan.

Briket adalah bahan bakar padat berupa bioarang yang berasal dari bahan mengandung karbon, bernilai kalori tinggi, dan bisa menyala dengan durasi lama.

Briket dapat dibuat dengan memanfaatkan limbah pertanian dan kehutanan yang diubah menjadi bahan bakar padat sehingga ketersediannya cukup melimpah. Karena itu, briket bisa menjadi bahan bakar alternatif.

Mengapa Briket Bisa Dijadikan Energi Alternatif?

Dulu pernah dibuat briket dari bahan batu bara. Seiring dengan meningkatnya kesadaran terhadap sumber energi alternatif, briket pun mulai dibuat dari bahan ramah lingkungan dan bisa diperbarui.

Jadilah kemudian briket bioarang dari berbagai bahan biomassa. Jenis briket dari bahan biomassa atau briket bioarang kini dianggap bisa menjadi bahan bakar alternatif.

Cara membuat briket tidak membutuhkan teknologi tinggi. Pembuatan briket hanya butuh bioarang yang dihaluskan sebagai bahan baku utamanya.

Bioarang adalah hasil pembakaran dari biomassa kering yang tidak terkena udara secara langsung. Salah satu sumber biomassa kering yaitu limbah pertanian, seperti sekam padi. Saat dibuat bioarang, limbah pertanian tersebut dibakar sampai membentuk arang.

Biomassa tak terbatas limbah pertanian. Sebab, biomassa merupakan bahan organik yang berasal dari jasad hidup. Maka, bioarang dapat pula dibuat dengan memanfaatkan limbah hutan seperti dedaunan, kayu patah, tempurung kelapa, bambu, dan sebagainya.

Biomassa kering sebenarnya bisa juga dipakai untuk energi panas dengan membakarnya secara langsung. Bedanya, nilai kalor yang dihasilkan dari biomassa kering lebih rendah dibanding ketika sudah diubah menjadi bioarang.

Manfaat briket sebagai energi alternatif jelas cukup potensial. Setidaknya ada dua alasan yang mendasari mengapa briket bisa dijadikan alternatif.

Pertama, briket arang memiliki nilai kalor lebih tinggi dibandingkan pembakaran biomassa biasa.

Jika dibandingkan pembakaran biomassa biasa, briket bioarang menghasilkan nilai kalor jauh lebih tinggi. Nilai kalor yang muncul dari pembakaran biomassa kurang lebih 3.000 kal. Sebaliknya, pembakaran briket bioarang mampu memunculkan energi hingga 5.000 kal dan bahkan lebih.

Kalori briket dapat bertahan dalam durasi waktu lama sehingga memungkinkan dijadikan sebagai sumber energi, seperti pengganti kompor. Penggunaan briket pun lebih efisien.

Kedua, bahan baku briket arang dari biomassa yang kini tersedia dalam jumlah besar.

Bahan baku pembuatan briket bioarang mudah didapatkan dan tersedia dalam jumlah banyak. Selama masih ada biomassa, pembuatan briket tetap bisa dilakukan. Dengan demikian, tujuan briket sebagai energi alternatif akan tersedia stoknya dalam jangka panjang dan sifatnya mudah diperbarui.

Fungsi Briket

Briket merupakan bongkahan bahan yang mudah terbakar. Jika dibakar akan menyalakan api dalam jangka waktu lama dan bisa langsung dimanfaatkan untuk memanggang.

Dari berbagai kelebihan briket berbahan biomassa atau briket bioarang, bisa disimpulkan fungsi briket sebagai pengganti bahan bakar adalah:

1. Sebagai bahan bakar alternatif

Briket bisa digunakan sebagai pengganti bahan bakar gas atau minyak yang digunakan di kompor-kompor rumah tangga. Pada skala lebih besar, briket dapat pula menjadi sumber energi alternatif untuk kebutuhan industri menengah/besar atau industri rumah tangga.

Karena briket bisa dibikin dari limbah biomassa, seperti sisa-sisa dari tanaman pertanian atau kayu, ketersediaannya cukup melimpah. Kondisi tadi berbeda dengan minyak bumi, batu bara, dan gas alam yang jumlah ketersediaannya terbatas.

Oleh karena itu, briket bisa menjadi bahan bakar alternatif yang menggantikan batu bara, minyak bumi, dan gas alam.

2. Sebagai bahan bakar yang lebih efisien

Pemakaian briket lebih efisien dari sejumlah jenis bahan bakar konvensional lainnya. Tak hanya itu, produksi briket juga lebih murah karena dapat memanfaatkan berbagai macam limbah biomassa. Briket bisa menghasilkan panas lebih tinggi dan tahan lama.

3. Sebagai bahan bakar yang lebih ramah lingkungan

Sebagai bahan bakar alternatif, briket lebih ramah lingkungan daripada batu bara. Polusi atau emisi karbon dari briket dengan bahan biomassa tertentu lebih rendah dari batubara. Residu yang dihasilkan briket dari bahan biomassa juga tidak beracun.

Sebagai contohnya, mengutip laporan riset tim mahasiswa UGM yang dirilis lama resmi Universitas Gadjah Mada pada bulan November 2023, briket dengan bahan dari ampas kopi, tempurung kelapa, dan sekam padi menghasilkan emisi karbon sekitar 600-800 ppm. Sementara itu, briket berbahan batu bara menghasilkan emisi karbon sampai 2000 ppm.

4. Mengurangi limbah biomassa

Briket memang pernah lebih banyak dibuat dengan batu bara. Namun, saat ini produksi briket dari limbah biomassa lebih populer. Selain lebih rendah polusinya, briket dari bahan biomassa bisa menjadi solusi pengurangan sampah atau limbah tertentu. Berbagai limbah biomassa, seperti sisa kayu, sekam pagi, tempurung kelapa, hingga ampas kopi pun bisa diolah kembali menjadi briket.

Cara Membuat Briket dan Bahannya

Cara membuat briket dengan bahan biomassa tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Berbagai jenis limbah biomassa bisa menjadi bahan briket, seperti sekam padi, tempurung kelapa, sisa kayu, kulit kacang, ampas kopi, dan lain sebagainya. Bahan biomassa bisa dipadukan untuk mendapatkan nilai kalori yang lebih tinggi.

Pembuatan briket bioarang memerlukan tempat bernama jobongan. Versi sederhana dari jobongan bisa dibuat dengan menggali tanah lalu dimasukkan wadah tahan panas seperti drum bekas.

Wadah tersebut dimodifikasi agar tertutup rapat dan memiliki sebuah cerobong asap dan lubang di beberapa bagian.

Cara membuat arang briket secara sederhana seperti berikut:

1. Pengarangan

Pengarangan adalah proses membakar limbah biomassa menjadi arang. Semua bahan dimasukkan ke dalam wadah jobongan lalu dibakar. Saat sudah terbakar, segera tutup wadah dengan rapat dan bagian yang berlubang dibiarkan terbuka.

Pembakaran selesai jika asap cerobong sudah menipis dan berwarna kebiruan. Pada kondisi ini, pembakaran dihentikan dengan menutup semua lubang udara dan asap cerobong. Biarkan jobongan mendingin sendiri atau sekira enam jam.

2. Pembuatan serbuk arang

Isi jobongan lalu dikeluarkan serta dipisahkan antara arang dengan kotoran. Arang lalu digiling sampai hancur. Setelah itu dilakukan penghalusan tekstur dengan lumpang atau penumbuk lainnya.

Jika dirasa sudah halus, lakukan pengayakan agar didapat arang dengan tekstur lembut. Arang yang masih kasar bisa ditumbuk kembali.

3. Penambahan bahan perekat dan pencetakan

Bahan perekat arang halus adalah tepung tapioka cair. Caranya, tepung tapioka dicampur air sedikit demi sedikit sampai rata. Lalu, masak adonan tersebut dengan api kecil sampai membentuk seperti lem.

Adonan lem lalu dituangi arang halus dan diaduk sampai rata. Adonan arang kemudian bisa dicetak dengan mesin kempa agar menjadi adonan padat.

Jemur briket sampai kering dan setelah itu bisa langsung digunakan untuk sumber energi alternatif, atau disimpan guna memenuhi kebutuhan pada waktu mendatang.

Baca juga artikel terkait BAHAN BAKAR atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom